Selepas Bagas dan Rayhan berbicara di rumah sakit. Bagas mengajak Malik untuk bertemu di rumahnya. Sangat iba melihat sahabatnya yang terus menekuk wajah tampannya itu, jadi menurut Bagas cuma cara ini yang dapat menyelesaikan semua permasalahan Malik. Lagian Bagas juga tidak mungkin mengkhianati persahabatan yang sudah mereka jalin sejak lama.
"Masih kepikiran?" Bagas pun datang menghampiri Malik.
Malik hanya menganggukan kepalanya.
"Tadi gue sempet ngobrol sama Rayhan." mendengar itu Malik terkejut bukan main, baru kali ini Bagas ngobrol dengan orang yang selama ini ia benci, bahkan Bagas sering menggosipi Rayhan.
"Ada angin apaan lo tiba tiba gini?" tanya Malik heran.
"Gue kerja sama bareng Rayhan buat bikin lo jatuh, bahasa kasarnya buat lo meninggal." Bagas agak tidak enak hati untuk menyampaikan ini.
Seketika Malik tertawa, menurutnya ini sangat lucu.
"Gue serius, Lik." wajah Bagas tidak menunjukan, kalau ia sedang berbohong.
"Ini agak aneh ya, lo kerja sama bareng mereka buat jatuhin gue, tapi lo sendiri cerita ke gue." ujar Malik, lelaki itu juga dibuat bingung.
"Ini rencana yang bakalan manjur, rencana ini bakalan buat mereka semua mendekam di penjara." bukannya mengerti, tapi Malik justru dibuat bertanya tanya.
Saat itu juga Bagas menceritakan semua apa rencana yang akan Fanisa lakukan kepada Malik. Dan yang jelas Bagas harus berada dipihak mereka untuk menindas Malik, membuat Malik pergi dari semesta. Walaupun ini hanya drama semata, tapi Bagas tidak bisa melakukannya, terlalu sakit harus melihat Malik tersiksa di hadapannya.
PROK PROK PROKK
Malik memberikan tepuk tangan yang banyak untuk Bagas, karena otaknya dapat berpikir dengan lancar.
"Oke, kita butuh om Rian." ujar Malik.
"Gue bakalan ceritain ini semua ke beliau dan semoga aja ide brilian lo ini gak mengkhianati hasil." ucap Malik dengan hembusan nafas nya.
"Jangan kasih tahu Fathur sama Vedro dulu, nanti ribet." pinta Bagas.
"Oke, kita berdua aja yang tau masalah ini" jawab Malik.
*******
Sejak Fanisa dan Rayhan menetap semalaman di penjara. Rian dan partnernya sudah mengetahui rencana busuk yang mereka berdua ingin lakukan ke Malik, maka dari itu Rian mengikuti alur permainan mereka dengan cara melepaskan buronan tersebut.
"Kamu yakin sama rencana kamu ini?" tanya Rian. Raut wajahnya sangat khawatir.
"Saya yakin om, saya ngerasa rencana ini bisa ngebuat ketiga orang jahat itu masuk ke penjara dan mendekam selama lamanya." jawab Bagas meyakinkan Rian.
"Malik percaya sama Bagas, om mau kan bantu Malik sekali lagi?" ujar Malik ke Rian. Lelaki itu menatap netra milik Malik seperti penuh harapan.
Rian menganggukan kepalanya dengan senyum yang menandakan iya.
"Ah iya, Rayhan kemarin kasih ini ke saya." Bagas mengeluarkan suntikan dan botol kecil berisikan air bening.
"Dia nyuruh saya untuk berikan itu ke Malik dan dalam waktu 4 jam dapat dipastikan nyawa Malik hilang gitu aja" ujar Bagas lalu memberikannya kepada Rian.
Rian mengambilnya dan meneliti apa barang yang ada di tangannya ini.
"Ini akan jadi barang bukti" Rian menyimpan botol kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Derana [ END ]
Teen Fiction-DISARANKAN UNTUK FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA- "Apa iya ini semua sia sia? apa iya hubungan ini cuma menunda perpisahan? -Anara. Perbedaan keyakinan yang membuat mereka berjarak sangat jauh. Selain permasalahan cinta yang tak kunjung usai, Mal...