Sebelum membaca, alangkah baiknya memberi vote dulu biar nggak lupa wkwk.
Happy Reading♡
"Mau lo sakit lagi?"
******
Rubby berlari kecil dibelakang Garvin, kakinya yang pendek tentu saja tidak bisa menyamai langkah kaki Garvin yang lebar.
Rubby menggembungkan pipinya kesal, kenapa kakinya pendek sedangkan kaki Garvin sangat panjang? Ini tidak adil!
"Garvinn! Pelan pelan dong jalannya, kita nggak lagi lomba lari." Rengek Rubby. Dia menarik seragam belakang Garvin agar dia berhenti.
Bukannya berhenti, Garvin malah meraih tangan Rubby dan menariknya kembali berjalan. Rubby menggerang kesal, yang tadi saja udah ketinggalan, dan ini malah diseret?
"Pake!" Garvin menyerahkan Helm berwarna baby blue pada Rubby. Helm itu sudah dia siapkan sejak semalam.
Rubby menerimanya dengan senang hati, apalagi warna helm itu sangat cantik. Setelah selesai Rubby memajukan wajahnya pada Garvin.
"Garvin, kaitin ininya." Pinta Rubby.
Garvin berdecak." Manja!" Cibirnya.
"Ih! Rubby nggak bisa tau!" Dengan malas Garvin mengaitkan kaitan helm itu.
Garvin membuka tasnya dan mengambil jaket hitam miliknya, dia menyerahkan jaket itu pada Rubby.
"Pakai." Ucapnya, kemudian Garvin memakai helm fullfacenya dan mulai menaiki motor.
Rubby menerima jaket itu dan langsung memakainya, dia menaiki motor Garvin dengan sepenuh usaha, karena badan pendeknya yang sangat menjengkelkan.
"Ayo Garvin, jalan!" Seru Rubby dengan riang.
Garvin melirik Rubby dari kaca spion, matanya membulat. Dia melepas helmnya dan menoleh kebelakang. Rubby yang melihat itupun hanya menatap Garvin bingung.
"Kenapa lo pakai jaketnya?"
Rubby mengerutkan keningnya." Loh, kan Garvin ngasih jaket ke Rubby, yaudah Rubby pakai."
Garvin menghela nafas kasar, dia turun dan mengangkat Rubby dengan mudahnya. Kemudian dia melepas jaket yang melekat pada tubuh Rubby.
"Pake disini, bodoh!" Ucap Garvin kesal, dia mengikatkan Jaketnya pada pinggang Rubby.
Rubby mencebikkan bibirnya." Jangan ngatain Rubby ya! Salahin Garvin kenapa nggak ngomong!" Rubby menatap Garvin garang, tapi bukannya terlihat seram, Rubby malah terlihat menggemaskan.
Garvin berdehem, dia mengangkat tubuh Rubby lagi dan mendudukkan diatas motor.
"Berangkat!" Tubuh Garvin menegang saat dengan tiba tiba Rubby memeluknya dari belakang.
"Ngapain lo peluk peluk gue!" Garvin melepaskan lingkaran tangan Rubby dengan sedikit kasar.
"Loh emang kenapa? Rubby biasanya kaya gitu." Jawab Rubby polos.
Garvin berdecak, dia berniat menjalankan motornya lagi. Tapi sebuah pikiran tiba tiba terlintas. Tunggu.. biasanya?
Garvin menoleh cepat kebelakang.
"Maksud lo biasanya, itu apa?" Entah kenapa Rubby melihat tatapan Garvin yang lebih tajam.
Rubby menunduk, menghindari tatapan Garvin." Emm.. Rubby biasanya juga peluk abang gojek." Cicit Rubby.
Garvin sontak melotot, dia menatap Rubby tidak percaya.
"Kenapa lo peluk bego!"
"Ya kan Rubby takut jatoh!"
![](https://img.wattpad.com/cover/259081352-288-k869568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Teen Fiction"Garvin, udah mau belum jadi temen Rubby?" "Lo tanya itu terus, nggak bosen?" "Nggak! Rubby nggak bakal berhenti tanya sampai Garvin mau jadi temen Rubby!" Garvin Sargareo Xaver, Cowok yang paling ditakuti disekolahnya. Siapa yang tidak mengenal man...