Sebelum membaca alangkah baiknya memberi Vote dulu biar nggak lupa wkwk
Happy Reading♡
"Ini rumah Garvin?"
*******
Rubby berjalan lambat dikoridor sekolah yang masih sepi, seperti biasa mulutnya tersumpal sedotan susu kotak miliknya. Rambut panjang yang terkuncir dua ikut bergoyang menyamai langkahnya.
"Loh, nggak ada orang?" Tanya Rubby saat memasuki kelas. Masih kosong, dan hanya ada dirinya sendiri.
"Nggak papa, nggak papa Rubby kan pemberani." Rubby terkikik senang, kemudian duduk dibangkunya.
Sambil menunggu para teman temannya. Rubby memilih untuk membaca novel yang baru dibelinya. Bermacam macam ekspresi sudah Rubby keluarkan saat membaca novel itu.
"Rubby kasian sama cowok cowoknya, masa ceweknya cuma milih salah satu sih, padahal semuanya suka sama dia." Gumam Rubby.
"Eum kalau nanti Rubby punya cowok lebih dari satu, bisa nggak ya?"
"Eh jangan jangan! Nggak boleh Rubby."
Disaat sedang terus mengoceh, bunyi panggilan membuat Rubby mengalihkan pandangannya. Mata Rubby berbinar saat melihat kontak namanya, dengan segera dia mengangkat panggilan video itu.
"Abang Gagan!" Seru Rubby dengan mata berbinar binar.
"Lusa gue pulang."
"Pulang?! Beneran?" Rubby tidak bisa lagi menyembunyikan raut senangnya, membuat seseorang dibalik layar itu terkekeh pelan.
"Hm jangan lupa sambut gue."
Rubby terdiam sejenak, sambut? Bagaiman caranya ya?
"Sambut gimana bang?"
"Serah lo, penting meriah gitu."
Walaupun ucapan orang itu terdengar bercanda, tapi lain halnya dengan Rubby yang menganggap itu beneran. Sehingga otak cantiknya mulai memikirkan cara penyambutan yang baik dan meriah.
"Oke deh! Abang lagi apa disana?" Tanya Rubby.
"Udah mulai packing, lo mau apa?"
Mata Rubby semakin berbinar saat mendengar tawaran itu.
"Rubby mau minta banyak banyak abang! Mau coklat, Susu, jajan dan yang lainnya! Pokoknya harus banyak!" Jawab Rubby semangat.
"Lo mau minta oleh oleh apa mau meras abang?"
"Meras? Meras apa abang? Emang abang bisa diperas?" Tanya Rubby bingung.
"Lupain! Dah sana belajar yang bener."
Rubby hanya mengangguk lucu dan mematikan panggilannya, kemudian kembali membaca novel, walaupun otaknya tidak bisa konsen lagi karena memikirkan penyambutan.
Sedangkan diluar kelas, seseorang sedari tadi memperhatikan Rubby dengan pandangan sulit diartikan.
Dia Garvin. Sudah sejak tadi Garvin mengintip eh enggak memperhatikan Rubby melalui jendela, antara ingin masuk atau tidak, ya walaupun itu kelasnya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Ficção Adolescente"Garvin, udah mau belum jadi temen Rubby?" "Lo tanya itu terus, nggak bosen?" "Nggak! Rubby nggak bakal berhenti tanya sampai Garvin mau jadi temen Rubby!" Garvin Sargareo Xaver, Cowok yang paling ditakuti disekolahnya. Siapa yang tidak mengenal man...