Sebelum membaca alangkah baiknya memberi Vote dulu biar nggak lupa wkwk.
Happy Reading♡
"Nggak usah nangis, jangan cengeng!"
******
Rubby duduk dibangkunya dengan anteng, keadaan kelas masih sangat sepi, bahkan jika dilihat hanya ada Rubby seorang didalam kelas. Wajar saja, karena ini masih sangat pagi. Atau tepatnya pukul enam pagi.
Rubby memang sengaja berangkat lebih awal, bahkan merelakan untuk tidak sarapan karena masakan bundanya belum matang.
Alasannya yaitu, Kemarin Rubby baru saja membeli dua novel, dan keinginannya yaitu membaca dikelas dengan tenang, maka dari itu Rubby memilih berangkat pagi pagi.
"Hemm bagus baget ceritanya." Gumam Rubby, dengan terus fokus pada bacaannya.
Puk
Rubby terlonjak kaget, reflek matanya menatap kesekeliling. Namun nihil tidak ada siapa siapa, lalu siapa yang melemparkan batu pada Rubby?
Rubby beringsut ketembok bangkunya, tangan mungilnya mendekap erat novel yang dibawanya, matanya terpejam dengan takut.
"Bunda." Cicitnya pelan.
Puk
Mata Rubby terbuka lagi, dengan tubuh yang langsung berdiri.
"Kamu siapa?! Jangan ganggu Rubby!" Serunya dengan sisa sisa keberanian.
"Rubby cuma mau sekolah kok! Maaf kalau setan keganggu, setan mau apa? Nanti Rubby beliin." Rubby menatap takut takut pada sekelilingnya, kaki dan tangannya bergetar.
BRAK
Pintu kelas yang tiba tiba menutup dengan keras, membuat Rubby spontan menjerit ketakutan. Rubby yang tadinya berada didepan papan tulis, langsung berlari menuju bangkunya dengan menelungkupkan wajahnya dilipatan tangan.
Tubuhnya bergetar hebat, setetes air mata jatuh dimeja yang ditempatinya. Tapi disaat saat seperti ini malah terdengar tawa menggelegar didepannya.
Rubby mendongak dengan cepat, matanya membulat terkejut melihat orang orang didepannya. Dua orang diantaranya yang tertawa keras.
"SENO! RAGAEL! JADI KALIAN YANG NAKUTIN RUBBY?!"
Seno memegangi perutnya karena lelah tertawa." Habisnya lo lucu banget!"
"Lo harus liat ekspresi lo tadi." Tambah Ragael yang masih tertawa.
Sedangkan tiga orang lainnya yang tidak lain adalah Garvin, Genta dan Zearo hanya diam, seolah tidak ingin terlibat.
Rubby menatap Seno dan Ragael dengan mata serta hidung yang memerah, bahkan tubuhnya masih sedikit bergetar.
"Kenapa kalian nakutin Rubby? Rubby takut kalau itu beneran hantu. Kok kalian tega sih? Rubby udah takut banget tadi." Seno dan Ragael secara tiba tiba menghentikan tawanya, karena melihat Rubby berbicara dengan nada bergetar serta mata berkaca kaca.
"Gimana kalau kalian yang digituin? Rubby sendirian didalam kelas dan kalian malah nakutin."
"Rubby takut." Lanjutnya dengan kepala menunduk, menyembunyikan air matanya yang jatuh lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Teen Fiction"Garvin, udah mau belum jadi temen Rubby?" "Lo tanya itu terus, nggak bosen?" "Nggak! Rubby nggak bakal berhenti tanya sampai Garvin mau jadi temen Rubby!" Garvin Sargareo Xaver, Cowok yang paling ditakuti disekolahnya. Siapa yang tidak mengenal man...