Vote dan komennya yuk~
Happy Reading♡
"Kakak manis, senyum dulu dong."
********
Arsetano menatap langit malam dari balkon kamarnya. Dia menghela nafas, matanya beralih menatap sebuah foto yang berada ditangannya.
Arsetano tersenyum miris, dia mengusap wajah orang yang berada difoto itu dengan pandangan Sendu. Kejadian satu tahun lalu masih membekas segar dalam hatinya.
Satu tahun lalu, disaat semuanya masih baik baik saja, disaat semuanya masih berjalan dengan lancar, disaat semuanya masih berkumpul dengan serunya. Dan disaat itu juga, semuanya berubah.
"Andai waktu itu nggak terjadi, semuanya pasti masih baik baik saja." Ucap Arsetano lirih.
Arsetano mendongak keatas saat merasa sesuatu yang mendesak ingin keluar dari kedua matanya. Penglihatannya memburam. Hanya tawa lirih Arsetano yang terdengar di kamarnya yang sunyi ini.
"Gue benci lo, Garvin." Desisnya.
"Lo selalu bilang bukan salah lo, tapi lo sendiri nggak pernah buktiin itu." Gumam Arsetano.
Arsetano menatap kembali selembar foto kecil itu. Mengingat senyumannya, sikapnya, dan kasih sayangnya membuat Arsetano kembali meneteskan air matanya.
Selalu seperti itu saat dia kembali mengingat kenangan masa lalu. Arsetano hanya bisa menatap Foto itu untuk menyalurkan rasa rindunya.
"Gue kangen lo, Bang." Arsetano tersenyum manis.
"Bisakah malam ini lo datang kemimpi gue?"
🍓🍓🍓🍓
Rubby berjalan sendirian dikoridor sekolah yang sudah lumayan ramai. Rambutnya yang kali ini dia gerai bergoyang bebas mengikuti setiap langkah riangnya.
Setelah kemarin tidak sekolah, kini Rubby sudah masuk kembali. Tapi tidak dengan Garvin, karena dia masih harus memulihkan tubuhnya. Kalian tanya dimana Regan? Dia sudah kembali ke Amerika beberapa hari yang lalu.
"RUBBY!"
Langkah kakinya terhenti saat mendengarkan teriakan itu, Rubby berbalik dan langsung melambaikan tangannya saat tau siapa yang memanggilnya.
"KAKAK MANISS!" Panggil Rubby dengan ceria. Dia sudah lama tidak melihat lubang dipipi Raka.
Raka terlihat berjalan sedikit tergesa menghampiri Rubby, ditangannya terdapat Papper bag berwarna coklat.
"Kak manis, senyumnya dulu dong." Pinta Rubby.
Mendengar itu, Raka langsung menarik kedua sudut bibirnya membuat lengkungan yang terlihat manis, dan jangan lupakan lubang pipi yang sangat Rubby sukai, terlihat jelas.
Rubby berseru senang seraya bertepuk tangan beberapa kali. Raka yang sudah biasa dengan Reaksi Rubby, kini malah semakin melebarkan senyumnya.
"Kakak Manis kok nggak keliatan belakangan ini?" Tanya Rubby memulai pembicaraan.
"Gue nggak masuk, Ijin kerumah nenek yang ada di jogja." Jawab Raka.
![](https://img.wattpad.com/cover/259081352-288-k869568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Roman pour Adolescents"Garvin, udah mau belum jadi temen Rubby?" "Lo tanya itu terus, nggak bosen?" "Nggak! Rubby nggak bakal berhenti tanya sampai Garvin mau jadi temen Rubby!" Garvin Sargareo Xaver, Cowok yang paling ditakuti disekolahnya. Siapa yang tidak mengenal man...