Chapter 38

79.5K 12K 2.9K
                                    

Vote dan komennya yuk~

Happy Reading♡

"Dara, kenapa jalangkung bisa sekolah?"

********

Rubby mengerjapkan matanya beberapa kali, pemandangan pertamanya adalah silau lampu yang membuatnya memilih memejamkan matanya lagi.

Rubby meringis saat merasakan kulit kepalanya perih serta sakit karena jambakan dan hantaman keras yang diberikan Sonia. Apalagi pipinya yang terasa ngilu.

"Sakit banget huhu, awas aja kalau jalangkung Sonia jahatin Rubby lagi, nanti Rubby bakal panggil Pak Ustazd buat ngusir dia!" Ucap Rubby berapi api.

"Aduh mana Rubby laper banget," Rengeknya.

Rubby menoleh kenakas, berharap ada makanan disana. Tapi Rubby langsung cemberut saat hanya mendapati segelas air putih. Dengan perlahan dia meminum air putih itu hingga tandas

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan dua orang gadis yang langsung menjerit heboh saat tau Rubby sudah sadar.

"RUBBYY OMG! AKHIRNYA LO UDAH SADARR!" Pekik Sisil heboh.

Dara dan Sisil bergegas menghampiri Rubby dan memeluknya erat.

"K-kalian mau buat Rubby pingsan lagi ya?! Duhh sesek tau!" Badan Rubby yang mungil terhimpit dua orang gadis yang sedikit lebih besar darinya. Tentu saja dia merasa sesak.

Tersadar, mereka langsung melepaskan pelukannya dengan cengengesan.

"Sorry, kita khawatir tau! Lo itu pingsan lama banget." Jawab Sisil.

"Oh ya?! Rubby pingsan berapa lama?" Tanya Rubby antusias.

"3 jam."

Rubby mendadak mesem mesem sendiri mendengar itu, membuat Dara dan Sisil menatapnya aneh.

"Kenapa lo?" Tanya Dara.

Rubby menatap Dara dan Sisil dengan senyum cerah. "Hehe, Rubby seneng, berarti Rubby nggak ikut mapel Matematika ya kan?" Jawabnya senang.

Dara mendengus, dia menabok lengan Rubby sedikit keras.

"Dara mau ikutan kaya Kak Jalangkung ya?! Mau nyiksa Rubby." Ucap Rubby cemberut.

Dara dan Sisil membulatkan matanya saat mendengar ucapan Rubby.

"Jadi Kak Sonia yang bully lo?!"

"Iya, kepala Rubby sakit, Apalagi pipi Rubby nyeri banget." Rubby menunjukkan bagian tubuhnya yang lebam pada kedua temannya.

"Astaga! Bentar gue ambil P3k dulu." Ucap Dara kemudian berjalan menuju pojok ruangan dimana lemari obat berada.

"Lo nggak balas gitu?! Ih kesel gue sama si jalangkung itu! Harusnya lo jambak balik aja dia!" Ucap Sisil mengebu.

"Sisil nggak tau aja! Bahkan Rubby nggak cuma jambak rambutnya, tapi nendang lututnya juga sampe jatuh." Rubby mengibaskan rambutnya dengan bangga.

GARVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang