Chapter 41

85.1K 11.3K 5.7K
                                    

Vote dan komennya dulu yuk~

Happy Reading♡

"Ciee panik ya? Panik ya?"

********

Garvin merebahkan dirinya diranjang, merasa lega setelah berjam jam duduk memainkan game di ponselnya.

Namun, saat akan memejamkan mata, suara Yera memasuki gendang telinganya. Garvin menghela nafas.

"Garvinnn! Makan Siang dulu yuk Sayang!" Ucap Yera seraya membuka pintu kamar Garvin.

"Tapi Ma, ini udah jam sore."

"Gapapa, mau siang, malam, sore, pagi, atau tengah malam juga. Yang penting kita makan oke?" Yera tersenyum manis.

Garvin tersenyum tipis dan mengangguk, kemudian mengekori Yera menuju meja makan yang disana sudah terisi Deno beserta Devan.

Ini sudah jam tiga Sore, tapi mereka menyebutnya makan Siang. Jangan ditanya, aneh memang keluarga Garvin.

Garvin duduk anteng sambil memakan makanannya, tapi itu tidak bisa lagi karena Devan terus meliriknya sinis, dan itu membuatnya risih.

"Apa sih!"

Devan mendengus dan membuang muka, dia malah bergelayut manja dilengan Yera yang berada disampingnya.

"Marahii Garvin Maa, tadi pagi dia udah sobekin celana dalam gambar upin ipin milik Devann," Rengek Devan.

"Gue nggak sobekin! Cuma mau liat!" Sangkal Garvin.

"Tapi lo liatnya maksa! Gue kan nggak mau!"

"Nggak tuh, biasa aja."

"Enggak! Lo maksa! Pokoknya lo harus ganti!"

"Apa jadinya ya, yang katanya cowok cool, cowok terganteng dikampusnya, ternyata seleranya upin ipin, bakal jijik nggak tuh ciwi ciwi lo." Ucap Garvin santai.

Devan melotot, dia melempar tulang ayam kecil bekasnya pada Garvin.

"Jijik Bang! Apaan sih lo!"

"Apa jadinya juga ya, cowok yang sok dingin, sok nyeremin, sok ganteng ternyata juga nyimpen celana dalam gambar Shaun the Sheep. Kalau gue bilangin Rubby, gimana ya reaksinya?" Devan menaik turunkan alisnya melihat Garvin yang sudah melotot.

"Sialan! Dari mana lo tau!" Sentak Garvin dengan telinga yang mulai memerah.

"Dih, gue udah tau dari lama keles. Gue sebar aib lo mampus lo!"

"Gue cuma punya satu ya! Nggak kaya lo yang berlusin lusin!"

"Berlusin lusin mata lo! Gue cuma punya sepuluh lusin kok! Nggak upin ipin semua, tapi ada Jarjit, Mail, Ehsan, Fizi, Mei mei, Susanti, Kak Ros dan opah." Garvin tercengang mendengar itu, begitu juga dengan Yera yang dari tadi menyimak.

"Serius kamu punya itu semua?" Tanya Yera tidak percaya.

Devan kembali bergelayut manja pada lengan Yera. "Iya dong Ma! Tapi sekarang sobek satu gara gara Garvin!" Devan melirik Garvin sinis.

GARVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang