Vote dan komennya dulu yukk~
Happy Reading♡
"Suntik aja Ma, suntik."
********
"PINNN GARPINN BANGUNNN!""SEKULLL WOY SEKULL!"
TOK TOK TOK
BRAK BRAK BRAK
Devan menggerutu didepan kamar Garvin, kalau bukan Yera yang menyuruhnya membangunkan Garvin, mana mau dia.
"GARPINNN!"
"CK! TINGGAL MASUK APA SUSAHNYA SIH!"
Teriakan dari dalam sana membuat emosi Devan tersulut.
"LO KUNCI GOBLOK!"
"YAYAYA TERSERAH!" Sahut Garvin dari dalam.
"Wah ngajak War ni anak." Devan menaikkan lengan bajunya yang aslinya tidak berlengan. Dan mulai menggedor pintu kamar Garvin lebih kuat.
"BUKA NGGAK LO! GUE BILANGIN BUNDA NIH!"
"Ck! Kunci cadangan dibawah pot samping kamar, gue males bukain." Balas Garvin sedikit berteriak.
Devan mendengus, kenapa membangunkan Garvin seribet ini? Harus pakai kunci cadangan pula. Devan dengan sengera membuka kunci kamar dan bersiap mengomel panjang lebar pada Garvin.
Tapi ucapannya hanya berhenti diujung lidah saat melihat Garvin yang masih meringkuk dengan selimut yang membalut sampai leher.
"Lah napa lo?" Tanya Devan.
Garvin hanya memejamkan matanya dan tidak menganggap keberadaan Devan yang menurutnya ghaib. Devan mendekat dan menyentuh kening Garvin.
"Wahh panass!" Pekiknya girang.
"Pin lo kok bisa panas gini kenapa dah? Habis makan api apa gimana?" Celetuk Devan.
"Atau lo mau cosplay jadi kompor ya? Uwahh gue boleh goreng telor dijidat lo?"
Garvin menghela nafas pelan mendengar ucapan konyol Abangnya, keinginan untuk menendang Devan pun hadir, tapi tidak sekarang karena tubuhnya sedang lemas.
"Lo diem deh Bang, pusing gue." Keluh Garvin.
"Bangun woy! Udah jam setengah tujuh! Lo mau sekolah kaga?!"
"Lo nggak liat gue sakit?!"
"Dih ngegas, makannya jangan sok sok an kaya novel Romantis. Lah ujung ujungnya sakit kan jadi malu maluin." Cibir Devan. Dia mengetahuin kejadian kemarin karena sehabis pulang, Devan langsung berghibah dengan kedua orang tuanya.
"Panggilin Mama, Bang," sela Garvin, dia jengah mendengar ucapan menyebalkan Devan.
"Dih ogah, siapa lo nyuruh nyuruh?"
"Bang!"
Devan berdecak, tapi tak ayal dia menuruti ucapan Garvin. Melihat wajah pucat Garvin membuat Devan sedikit kasihan, ingat sedikit.
Devan berjalan keluar tapi hanya sampai didepan pintu kamar. Kemudian mempersiapkan diri untuk berteriak keras.
"MAMAAAAAAA! ANAKNYA SAKIT INII!" Teriak Devan super keras, dan kembali masuk ke kamar Garvin.
Tak berapa lama, langkah kaki yang terdengar heboh mendekati mereka berdua. Deno dan Yera masuk kamar Garvin dan langsung menghampiri kedua anaknya.
"Papa ngapain ikut? Devan kan cuma manggil Mama." Ucap Devan heran.
"Terserah Papa dong, mau Papa ngikut, ngesot, terbang, atau melayang itu hak Papa." Ucap Deno sombong.
![](https://img.wattpad.com/cover/259081352-288-k869568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Roman pour Adolescents"Garvin, udah mau belum jadi temen Rubby?" "Lo tanya itu terus, nggak bosen?" "Nggak! Rubby nggak bakal berhenti tanya sampai Garvin mau jadi temen Rubby!" Garvin Sargareo Xaver, Cowok yang paling ditakuti disekolahnya. Siapa yang tidak mengenal man...