Chapter 14

123K 13K 457
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya memberi vote dulu biar nggak lupa wkwk.

Happy Reading♡

"Mau hindari gue hm?"

******

Rubby berdiri didepan sekolahnya, dia tersenyum lebar kala gerbang sekolah sudah tertutup rapat.

"Yes! Rubby telat!" Ucapnya dengan senang.

Baru saja Rubby akan melangkah ada seseorang yang menyenggol lengannya, hingga Rubby sedikit oleng.

"Sorry nggak sengaja." Ucap orang itu.

Rubby mendongak menatap orang yang menyenggolnya itu, matanya membulat.

"Loh Dara?!"

Dara sendiri sedikit kaget saat mengetahui Rubby sama telat dengannya.

"Dara kok telat? Pasti sengaja kan hayoo! Ngaku aja, pasti sengaja biar dihukum terus nggak ketemu Garvin." Ucap Rubby tepat sasaran.

"Ya terus lo juga ngapain bego?! Sengaja juga kan?!" Tuding Dara.

Rubby cengengesan." Hehe, iya dong!"

"Emm Dara, Sisil mana? Apa dia udah didalem?" Tanya Rubby.

Mendengar itu entah kenapa membuat Dara langsung senyum senyum sendiri, kemudian malah tertawa senang, hal itu membuat Rubby bergidik takut dan mundur selangkah.

"Dara kenapa sih?"

"Sisil nggak masuk! Sakit perut, kena karma dia." Jawab Dara kemudian tertawa lagi.

"Dara kok malah seneng kalau Sisil sakit? Nggak baik tau!"

Dara memutar matanya malas." Biarin! Lagian gue kesel sama dia, kenapa bisa bisanya kemarin malah ninggalin gitu aja, nggak nolongin juga."

Dari kejadian memalukan kemarin, mereka bertiga tetap melanjutkan acara hang out mereka, walaupun dengan Dara yang terus mengumpat serta mengomel sepanjang hari itu.

Rubby menatap Dara lekat." Dara." Panggilnya.

"Apaan?"

"Kayaknya semenjak kenal Dara dan Sisil, otaknya Rubby udah terkontaminasi deh." Ucap Rubby menatap Dara dengan lugu.

"Maksudnya?"

"Iya, gara gara Dara otak Rubby udah nggak suci lagi gara gara denger omongan kasarnya Dara. Terus Rubby jadi badgirl deh karena berani dateng telat." Rubby sedikit cemberut memikirkan hal itu.

Dara sedikit tercengang." Lo sengaja dateng telat sekali dan lo namain itu badgirl?" Tanya Dara tak percaya.

Rubby mengangguk polos.

"Huh! Bego! Nggak gitu konsepnya anjer!"

"Tuh kan! Tuh kan! Otaknya Rubby jadi tambah nggak suci nih! Ini semua gara gara Dara!" Rubby menatap Dara dengan kesal.

"Heh Markonah! Ngapain lo nyalahin gue sih?!" Ucap Dara tidak terima.

"Iya! Kalau aja kemarin Dara ngasih instruksinya bener, terus duduk anteng aja. Pasti Garvin nggak bakal nyebur, dan Rubby nggak harus dateng telat." Ucapnya panjang lebar.

GARVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang