Chapter 36

84K 11.8K 2.4K
                                    

Vote dan komennya dulu yuk~

Kalau lupa Baca Chapter sebelumnya..

Happy Reading♡

"Om Dokter, Garvin nggak jadi diperiksa?"

*******

Garvin menatap horror laki laki paruh baya yang berstatus dokter didepannya. Sedang tersenyum lebar diikuti dua orang dibelakang dengan senyum tak kalah lebar.

"Halo Garvin, apa kabar?" Garvin memutar bola matanya malas mendengar sapaan sang dokter.

"Saya baik." Jawab Garvin tak acuh.

"Oh ya? Tapi kenapa Papa kamu nyuruh saya kesini? Nggak mungkin kan kalau cuma diajak sarapan bareng?" Dokter Aldi menaikkan sebelah alisnya.

"Ma, kita belum sarapan btw." Bisik Deno pada Yera.

"Sarapannya nanti aja, anak lagi sakit juga." Balas Yera berbisik.

Deno mencebik, dia mencari keberadaan satu anaknya lagi, "Depan mana Depan?"

Pintu terbuka, semua mengalihkan pandangannya pada Devan yang baru masuk dengan santai seraya membawa sepiring nasi serta lauknya.

Devan menyengir saat tatapan semua orang mengarah padanya, dia mengangkat sedikit piringnya dengan senyum lebar.

"Sarapan epribadeh, sebagai seseorang yang sehat, dibutuhkan asupan perut setiap pagi." Ucap Devan, kemudian dengan santai duduk disamping Deno.

"Ayo lanjutin, jangan natap Devan kaya gitu, Devan tau Devan ganteng." Ucap Devan percaya diri.

Devan beralih melirik Rubby yang sedang menatapnya dengan wajah polos. Sontak saja Devan melambaikan tangannya dengan riang.

"Hai Cantik, mau makan juga?" Tawar Devan.

Mata Rubby berbinar, dia dengan cepat mengangguk dan langsung berlari menuju Devan.

"Rubby mau Kak Madu." Jawab Rubby semangat.

"Sini sini duduk dibawah aja." Devan menuntun Rubby agar duduk dikarpet berbulu dibawah Sofa.

"Kita makan berdua aja oke? Biar uwu, makannya pake tangan aja biar lebih nikmat." Cerocos Devan, dia meletakkan piringnya yang berisi penuh ditengah tengah antara dirinya dan Rubby.

"Nih ada sambel terasinya, ditambah tempe goreng behh rasanya mantep banget."

Rubby mulai menyuapkan nasi, sepotong tempe kecil serta sambel terasi kemulutnya. Selama mengunyah matanya tidak bisa berhenti berbinar senang.

"Ini emang enak! Bunda juga sering masak tempe dirumah."

Devan mengangguk anggukkan kepalanya. "Ayo makan lagi, anggap aja nasi sendiri." Ucapnya.

Deno dan Yera meneguk ludah melihat Rubby dan Devan makan dengan nikmatnya. Deno menyikut lengan Yera membuat istrinya itu menoleh.

"Kita ambil sarapan juga yuk, sepiring berdua biar Uwu kaya mereka." Ajak Deno. Yera mengangguk setuju.

"Pak Deno." Panggil Dokter Aldi yang dari tadi terdiam.

GARVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang