Samia berhenti membolak - balik halaman bukunya saat ponselnya berbunyi beberapa kali. Ada sebuah chat yang baru masuk. In her usual day, Samia pasti akan mengabaikan ponselnya itu jika ia sedang belajar, tapi kali ini Samia memilih untuk meraih ponselnya dan menutup bukunya.
Fathan
Malam Kak 😊 ganggu nggak?
Samia memutar bola mata jengah sambil misuh - misuh sendiri, "Iya! Lo ganggu gue!" Tapi isi ketikan balasannya malah:
Nggak. Ngapain?
Belajar, Mia! Belajar!
Inner voice Samua memperingati dirinya sendiri.
Ding!
Samia kembali meraih ponselnya dan membaca balasan chat dari Fathan.
"Yah! Yah!" Samia buru - buru keluar dari aplikasi chat-nya. Semacam nyesel karena terlalu cepat membaca chat dari Fathan. Sambil mengetukkan ujung pulpennya ke meja, Samia menunggu detik demi detik berlalu.
"Fuck it!" Ujarnya kurang dari satu menit kemudian.
Samia kembali membuka chat dari Fathan yang berisi:
Kak Mia besok ada acara nggak?
Kayanya gue free
Kalau gitu aku boleh ngajak Kak Mia nonton nggak?
Jam berapa?
Jam tujuh?
Oh, oke.
Boleh nih kak? ☺️
Iye boleh 😒
Setelah mendiskusikan detail tempat dan film apa yang akan mereka tonton, akhirnya mereka sepakat ketemu di lokasi aja, walaupun Fathan tadinya udah nawarin mau jemput. Tapi, demi menghindari keribetan, akhirnya Samia bilang ketemu di lokasi aja.
Mengabaikan bukunya yang masih terkembang, Samia pun berjalan ke lemarinya. Pandangannya memindai satu persatu baju yang ia punya.
Ini kencan kan?
Atau cuma dia doang yang mikir ini kencan? Hell no!
"Sakit jiwa lo, Mi!" Samia lalu tertawa keras, menertawakan dirinya bertingkah seperti abg labil karena Fathan.
"Kak? Sehat lo!?" Teriak Syahid yang tampaknya baru saja lewat depan kamarnya.
. . . . . . . . .
"Kak, sorry! Tadi macet banget di jalan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.