"Aduuuh, ya Allah Dek, kamu teh kumahaa iniii?" Gama yang merintih kesakitan berusaha tidak memperpanik keadaan kala istri kakak sepupunya itu dengan panik menghampirinya."Gam, kita ke rumah sakit aja ya. ." Gama hanya mengangguk pada apapun yang dikatakam si Kakak sepupu. Genta namanya. Ingat kan Genta dari lapak sebelah?
Jadi ceritanya si Gama ini lagi bantu - bantu di rumah Genta dan Hani dalam rangka membantu keluarga kecilnya Genta yang baru ketambahan anggota baru setelah sikecil Ghani. Genta Hani itu berniat untuk mengadakan akikahan putri kedua mereka, si Hana.
Nah, kejadiannya diawali dengan Genta dan Gama yang lagi angkatin jam antik lumayan gede, terus karena si Genta kepeleset, Gama jadi jatoh dan ketiban jamnya, untung bukan kayu jati, jadi beratnya masih masuk akal lah. Cuma ya itu, si Gama jadi cedera lengannya. Untung kiri ckck.
"Acia. . . ciaaa bolos sekolaaah~" Yang nongol di pintu kamar rumah sakit tempat Gama menginap itu si Juna. Dan sudah pasti belakangnya mengekor Fathan, Syahid, dan Bayu.
"Apaan sih lo," Gama hanya tertawa kecil mendengar ucapan Juna.
"Gimana rasanya libur bro?" Goda Bayu. Gama memang terkenal akan kehadiran 100% nya kecuali ada kejadian yang mendadak banget dan penting. Kalau perkara demam sedikit atau flu doang mah, nggak akan bikin dia bolos.
"Boleh ugha," Balas Gama sambil terkekeh.
"Nih!" Syahid menyerahkan bungkusan kresek hitam yang baru saja dikeluarkannya dari tas.
"Apaan nih?" Gama mengerutkan dahinya.
"Dari fans lo," Lalu ditumpahkannya seluruh isi kresek itu. Ada beberapa buah coklat, tiga kaleng susu beruang, sekantong apel, dan masih banyak lagi. Oh, tentu saja terselip surat - surat yang isinya.
"Kak Gama emoticon sedih, anjay gue baru tau surat bisa dikasih emoticon, terniat banget yang bikin. Aku sedih banget waktu tau Kakak bolos karena insiden yang bikin tangan kakak cedera. Aku pengen ke rumah sakit sebenernya, tapi Kakak aja nggak tau aku ada emoticon sedih lagi, jadi aku doain kakak dari sini aja ya, kak. Selesai." Juna membacakan surat salah satu penggemar Gama, masih ada loh, tujuh lagi yang kaya begitu ckck.
"Kapan lo boleh pulang?" Fathan niih baru agak bener nanyanya.
"Besok kayanya gue udah boleh balik, kan gue udah di gips, nyokap aja yang paranoid gue mesti check up segala ini itu." Gama mengangkat bahu acuh sambil menendang Syahid yang duduk di pinggir ranjangnya.
"Apaan?" Tanya Syahid yang merasa kegiatannya nyemilin coklat si Gama terhenti sementara.
"Bukain chunky bar nya dong," Tanpa protes, Syahid langsung membuka satu batang silverqueen chunky bar yang Gama minta.
"Untung lo bolos hari ini, gue bisa selamat dari dua jam sejarah yang bosen abis itu," Ucapan Juna lolos bersamaan dengan dirinya yang sudah merebah di sofa pengunjung yang ada di kamar Gama.
"Bener sih! Ngantuk gue denger Pak Wahyu ngobrolin perang dunia mulu, sekarang udah mau kejadian yang ketiga, dianya masih bahas yang kedua." Syahid ikut menimpali.
"Yang ketiga?" Bayu dan Fathan terlihat clueless.
"He eh, itu yang tadi sampe jambak - jambakan gara - gara si Ubin hahaha," Jelas Syahid. Jadi tadi pas istirahat ada anak kelas XI yang ngelabrak anak kelas X karena katanya ngecengin si Fathan. Cewek kalau kesel horor euy.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]
FanfictionCerita ini gue dedikasikan untuk empat sahabat gue yang bilang walaupun dunia jungkir balik, tapi kalian bakal selalu ada buat gue - [gue yang lagi chaos hidupnya] . . . A TXT Local AU ©Iusernem 24-3-19