Syahid: 9

203 54 47
                                    


Sejak sepakat untuk berdamai dengan hatinya, Syahid berusaha untuk meyakinkan dirinya semuanya akan baik - baik saja dengan cara melakukan apa saja yang membuat pikirannya terlalu sibuk sampai tidak bisa memikirkan apapun tentang perasaannya dan Fay.

"Lo kalau patah hati, jadi pinter ye, Ta? Kenapa nggak dari dulu aja lo begini?" Celetuk Bayu saat ia mendapati Syahid sibuk di mejanya dengan buku bank soalnya.

Syahid sebenarnya mendengar omongan Bayu. Dia juga tau kalau Bayu digetok Fathan dan Juna karena omongannya barusan. Tapi, ia memilih untuk mengabaikan dan fokus dengan soal matematika di hadapannya.

"Nta. ." Panggil Gama.

"Hmm?" Balas Syahid tanpa menoleh dari bukunya.

"Kantin yuk! Laper gue!"

"Pass, lo ajak aja si Juna apa si Bayu."

Walaupun tampaknya Juna, Fathan dan Bayu sibuk sendiri dengan obrolan mereka, sebenarnya mereka diam - diam memperhatikan dengan seksama interaksi Syahid - Gama. To be honest, mereka berempat sebelumnya udah bahas tentang Syahid, setelah kejadian di bioskop yang ada Gilang waktu itu. Apalagi, mereka juga dapat tambahan info dari Bayu saat Syahid menginap di rumahnya setelah mengantar Fay pulang. Mereka cuma nggak mau Syahid terus - terusan ada dalam badainya sendirian.

Gama berdiri dari kursinya, lalu berjalan kearah Syahid dan menarik buku yang ada diatas meja Syahid itu, sehingga halamannya tercoret pensil Syahid.

"Lah!?" Ucap Syahid yang kaget sendiri.

"Lama banget lo! Gue laper!"

Agaknya Syahid paham maksud tersirat dari tingkah Gama barusan. Sahabatnya sudah berbaik hati memikirkan masalah hatinya, maka Syahid at least seharusnya jangan jadi asshole lah. Syahid pun akhirnya menyerah dan mengekor Gama yang sudah berjalan keluar kelas.

"Lo makan apa?" Tanya Gama saat mereka berdua sudah duduk berhadapan di bangku kantin.

"So. ." Syahid menggelengkan kepalanya lalu kembali mengulang pesanannya, "Mi goreng."

Soto.

Bahkan ia tidak bisa lagi makan soto tanpa ingat Fay. Ingat kan? Insiden kuah soto yang surprisingly membuat takdir mereka awut - awutan seperti sekarang?

Gama kembali ke tempat duduknya setelah memesan makanan mereka.

"Mau ngomong apa lo?" Tanya Syahid to the point.

Gama tersenyum tipis, kemudian berkata, "Yang bilang gue mau ngomong siapa? Gue mau makan."

"Gue tau elo, Gam."

"Yakin lo?"

Syahid menatap Gama, lalu memutar bola matanya jengah. Gama kayanya lagi humoris :') tapi sayangnya Syahid sedang tidak ada energi untuk sekedar membalas candaan Gama.

Menangkap perubahan wajah Syahid, Gama pun akhirnya menyerah dan membuka mulutnya lagi.

"Della kemaren chat gue."

Alis Syahid sedikit terangkat, tanda ia menyimak omongan Gama barusan.

"Fay mau pindah. Tapi, gue rasa lo udah tau."

Oh. .

Syahid menganggukkan kepalanya, kemudian menggumamkan terima kasih kepada bu kantin yang mengantarkan pesanannya dan Gama.

"Gue udah tau." Sambungnya sambil menatap mi goreng di piring sana.

"Lo nggak mau ngelakuin sesuatu?"

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang