Extra 1: To The Bone

250 46 71
                                    


Tujuh kepala yang duduk melingkar mengelilingi dua kotak pizza semeter itu saling pandang satu sama lain.

"Lama lo pada!" Fathan akhirnya mengambil potongan pizza yang ada di hadapannya. Jadi ceritanya mereka itu tadi lagi nunggu Bayu untuk ngomong sesuatu. Tapi, karena Mas Boy itu tak kunjung buka mulut, Fathan yang kelaparan pun akhirnya langsung mem-bismillah-kan potongan pizzanya.

"Gue kira kita bakalan wirid. Tapi, masa kita wirid bareng ibu - ibu?" Celetuk Syahid, membuat Juna dan Bayu dipelototi Riana dan Ayu, sementara Anne hanya tertawa melihat sitkom di hadapannya.

Iya, sekarang bertujuh sama Anne, minus Gama di Jerman sana.

"Jadi begini gaes. ." Bayu mulai lagi.

"Lo, jadi - jadi mulu dari tadi Bay! Sok misterius!" Cibir Juna lalu melahap pizzanya.

Karena tampaknya Bayu masih belum akan mulai bercerita, biar nggak kepo sampai lapar kaya Juna dan Fathan, let's see what's happened few months prior. Lebih tepatnya saat Bayu dan Riana pulang untuk liburan semester mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Riana yang sedang belajar dengan Bayu untuk ujian besok harinya, mengalihkan pandangan dari buku catatan di hadapannya ke layar ponsel yang langsung menyala karena ada sebuah panggilan video yang masuk.

Melihat caller ID 'Ibu🤍' Riana pun langsung mengangkat panggilan video dari ibunya itu.

"Assalammualaikum, Buk . . Kenapa?" Tanya Riana.

Bayu menoleh sejenak ke Riana yang duduk di hadapannya.

"Walaikumsalam, Ri. Kamu lagi dimana?"

"Lagi belajar nih, Buk, sama Mas Bayu." Riana pun mengarahkan layar ponselnya ke Bayu yang langsung menyapa ibu pacarnya itu.

"Oh. . Ya udah. . Lanjut gih belajarnya."

"Ibuk ngomong aja nggak apa - apa. Kenapa, Buk?"

"Ya, emangnya Ibuk harus ada apa - apa nelpon kamu?"

"Ya nggak sih~"

"Udah makan?"

"Udah. Tadi Riana makan sama Mas Bayu, baru belajar."

"Riana masaknya makin jago Buk!" Timpal Bayu sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Kalian selesai ujiannya kapan tho?"

"Umm. . Minggu depan udah selesai. Iya, kan Mas?"

"Iya." Bayu menganggukkan kepalanya.

"Hmm. . Berarti kalian bisa pulang ya, minggu depan?"

"Bisa sih, Buk. Bisa, bisa. Riana bisa pulang. Riana nggak ada kegiatan di kampus. Nggak tau deh Mas Bayu gimana. Anak organisasi sibuk terus soalnya." Ululu jadi tjoerhat kan Riana.

"Yeee. . Kesepian ya, Mas Bayu sibuk terus? Ulululu!" Bayu mengacak rambut di puncak kepala Riana, sebelum beralih ke ibunya Riana di layar ponsel sana, "Bayu bisa pulang kok, Buk. Kita bakalan pulang."

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang