Rintik hujan yang turun pun mulai melebat membuat Juna harus menepikan motornya untuk berteduh."Ay. ." Panggil Juna saat gadis yang ada di boncengannya tak juga melepas cengkramannya pada jaket Juna.
"Ay, neduh dulu!" Ulang Juna sambil sedikit mengelus punggung tangan Ayu.
"Hah. . Oh. . Sorry." Ayu buru - buru turun dari boncengan motor Juna dan berteduh di bawah atap sebuah warung yang terletak di pinggir jalan sana.
Juna maju mundur ingin bertanya apa yang terjadi di rumah Ayu. Tapi nampaknya Ayu sama sekali tidak ingin membahas masalah itu, alih - alih ia hanya menatap kosong kendaraan yang berlalu - lalang di jalanan.
"Lo mau gue anterin kemana?" Juna kembali membuka suara.
Ayu menoleh ke Juna yang berdiri di sebelahnya, kemudian menggelengkan kepalanya.
"Lo mau gue anter ke rumah Kesha?" Juna menyebutkan teman sebangku Ayu dan gadis itu masih menggelengkan kepalanya.
"Ke rumah Monique? Atau ke rumah Bella?" Juna mengabsen satu persatu siswi yang biasanya sering terlihat di sekitar Ayu, namun gadis itu masih menggelengkan kepalanya.
"Jangan Jun. Gue nggak mau ngerepotin mereka." Balas Ayu akhirnya.
Apa gue bawa pulang aja ya?
Pikir Juna dalam hati.
"Lo bener - bener nggak mau pulang ke rumah, Ay?"
Ayu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Juna barusan.
"Gue mau aja sih bawa lo ke rumah, tapi nanti Ibu gue sama Mbak In pasti rese." Juna menggaruk tengkuknya.
"Ah! Gue tau! Kita ke rumah Bayu aja gimana? Bokap - Nyokapnya Bayu jarang ada di rumah, Mas sama Mbaknya juga. Gimana?" Juna menawarkan solusi terakhirnya yang walaupun tampak ragu, tapi disetujui Ayu juga.
"Eh ujannya udah mulai berhenti! Jalan sekarang apa?" Ajak Juna dan Ayu kembali menganggukkan kepalanya.
"Bentar Ay," Juna menahan Ayu yang hendak naik ke boncengan motornya.
"Kenapa?"
Juna melepaskan jaketnya sebelum dipakaikan ke Ayu yang berdiri mematung di hadapannya.
"Jalan sekarang ya?" Ucap Juna sambil mempersilahkan Ayu naik ke boncengan motornya, kemudian mereka berdua melaju membelah jalanan dengan lamunan dalam pikiran. Ayu dengan ketakukannya, sedang Juna dengan keraguannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Juna menekan bel rumah Bayu beberapa kali sebelum si empunya rumah terkaget terheran - heran melihat sahabatnya ada di depan rumahnya, malam - malam. Bukan malam - malamnya yang bikin heran, tapi orang yang mengekor Juna.
"Ngapain lo bedua? Kawin lari?" Itu respon pertama Bayu ketika melihat Juna dengan seragamnya yang basah dan Ayu yang terlindungi jaket Juna di balik pagar rumahnya.
"Boy, kita numpang nginep ya?" Tanya Juna sambil memasukkan motornya ke garasi.
"Wah bener iki. . Kawin lari!" Bayu menggelengkan kepalanya sambil menatap Juna dan Ayu horor.
"Ya kali gue kawin lari, mau gue kasih makan apa si Ayu?" Cibir Juna.
"Boy, gue pinjem baju ya!" Juna langsung ngibrit ke kamar Bayu untuk berganti baju, sementara Bayu hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menatap Ayu bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/182268935-288-k916896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]
FanfictionCerita ini gue dedikasikan untuk empat sahabat gue yang bilang walaupun dunia jungkir balik, tapi kalian bakal selalu ada buat gue - [gue yang lagi chaos hidupnya] . . . A TXT Local AU ©Iusernem 24-3-19