Syahid: 4

566 126 70
                                    


Berbekal curhat setelah selesai 'wirid' bersama jamaah qotor-nya, Syahid akhirnya mendapatkan kesimpulan taktik tarik ulur Gama tidak mempan untuk seorang Fayruz.

Jangankan mencari Syahid di sekolah, menghubungi Syahid pun tidak sama sekali selama misi tarik - ulur Syahid berlangsung sekitar dua minggu.

"Kali aja Fay nggak suka sama elo?"

Mendengar pernyataan Gama, Syahid lalu melemparnya dengan penghapus Juna yang nganggur di mejanya.

Juna yang sedang mengerjakan tugas gambarnya langsung menoleh ke Syahid yang duduk di sebelahnya sambil berkata, "Lo ambil nggak!?"

Sedang tidak berniat jahil, Syahid pun menurut dan mengambil penghapus Juna yang terlempat ke lantai sana.

"Lo optimis dikit napa sih, Gam?" Gerutu Syahid.

"Gue cuma berusaha logis. Udah. Biar lo nggak sakit - sakit banget dengan kenyataan kalau misalnya Fay nggak suka sama elo." Gama mengangkat bahunya acuh.

Merasa sama sekali tak mendapat dukungan Gama, Syahid menoleh ke Fathan yang duduk di sebelah Gama. Namun alih - alih bertanya, Syahid akhirnya hanya menghela napas saja. Fathan nggak lebih baik keadaannya dari dia. Lebih ngenes malah, karena Samia memblock instagramnya.

"Maju aja Nta. Maju atau nggak sama sekali." Juna akhirnya ikut nimbrung setelah gambarnya selesai.

"Emang lo udah maju?" Cibir Syahid.

"Itu urusan gue. Sekarang lo urus dulu degem lo tuh!" Juna kemudian menunjuk salah satu teman Fayruz – Della – yang sedang berdiri di luar pintu kelas mereka.

"Nta, ada yang nyari lo tuh!" Sorak Karina yang duduk di dekat pintu kelas mereka.

"Uuh. . " Syahid buru - buru menghampiri Della yang berdiri di luar kelas XII MIA 1 itu.

"Lo nyari gue?" Syahid berusaha sok cool padahal aslinya kepo setengah mati tentang apapun yang akan Della sampaikan padanya.

Della mengangguk, kemudian berkata, "Fay bilang, Kak Syahid lagi nggak ngomong sama dia."

"Dianya nggak ngechat gue, jadi gue pikir dia juga nggak mau ngomong sama gue?"

"Bukan gitu Kaaaaak. . ." Della buru - buru menjelaskan, "Fay udah semingguan ini masuk rumah sakit. Abis kompetisi paski kemaren dia koleps kan, terus setelah dibawa ke rumah sakit katanya dia kena tipus."

Syahid kaget asli. Jadi itu alasannya kenapa Fay tidak menghubunginya selama dua minggu? Dia sakit?

"Lo kenapa baru kasi tau gue?" Tanya Syahid panik.

"Gue pikir lo tau Kak! Taunya dua hari yang lalu pas gue sama anak - anak jenguk Fay, dia bilang lo nggak tau apa - apa. Terus gue dilarang ngasih tau lo, soalnya takut ganggu lo. Tapi gue rasa lo harus tau. Dateng ya Kak? Sekali aja. ."

"Dimana rumah sakitnya?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Syahid yang cabut saat bel istirahat berbunyi, sekarang tengah berdiri di depan pintu kamar bertuliskan Anggrek V itu.

Menurut Della, kalau masih pagi Fayruz dijagain Mbak yang kerja di rumahnya, soalnya mamanya pasti ngurus adek - adeknya di rumah. Nanti jam adek - adeknya pulang sekolah baru ke rumah sakit sama - sama.

Syahid menggigit bibir bawahnya, maju mundur mau masuk ke dalam.

Akhirnya setelah menghitung kancing kemejanya berulang kali, Syahid memutuskan untuk mengetuk pintu ruang rawat Fayruz.

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang