Gama: 8

240 67 70
                                    


Gama diam - diam memperhatikan Della yang duduk di sampingnya di dalam mobil sambil menggigiti kukunya. Sekali lihat, Gama tau sekarang isi kepala Della sedang berantakan. Nggak sampai bisa baca pikiran juga sih, tapi at least Gama tau pikiran Della sekarang sedang tidak disana.

"Del. ." Panggil Gama.

"Della!" Ulang Gama karena Della rupanya tidak merespon panggilan sebelumnya.

"Hah? Iya, Kak? Lo ngomong apa tadi?" Tanya Della sedikit kaget.

"Gue nggak bilang apa - apa." Gama menggelengkan kepalanya, kemudian melambatkan laju mobil saat mereka sudah memasuki area parkiran tempat les.

Gama lalu turun dari mobilnya setelah mendapatkan tempat parkir. Ditunggunya Della turun dari mobilnya supaya mereka bisa masuk ke dalam bersama - sama. After all, Della adalah pacarnya di tempat les, kan?

Lagi - lagi Gama mendapati dirinya memperhatikan Della yang bejalan di sampingnya dan akhirnya Gama pun memutuskan untuk bertanya.

"Lo kenapa?"

"Kenapa apa, Kak?"

"Dari tadi diem aja. Jelas lo lagi mikirin sesuatu."

"Oh. . Duh. . Gimana ya?"

"Ceritain aja, siapa tau gue bisa bantu. Toh, lo juga bantuin gue, kan?"

"Er. . Jadi, temen gue tuh ada yang suka sama Kak Gama."

"Salah satu dari dua orang temen lo yang tadi?"

"Kok cuma dua kak? Kan teme gue tiga?"

Gama tersenyum kecil, lalu kembali bicara, "Fay mana mungkin suka sama gue."

"Iya juga sih. . Ya pokoknya gitu lah, Kak. Gue takut temen gue salah paham sama kita."

Perhatian Gama teralih ke Yumi yang berdiri di dekat pintu masuk tempat les mereka, dan Gama being Gama denga quick response-nya auto mengambil tangan Della yang bebas lalu digenggamnya sambil mereka berjalan bersama. Della jelas saja kaget, tangannya tiba - tiba dipegang begitu. Tapi, saat ia melihat Yumi yang sedang memperhatikan mereka, Della langsung paham maksud tindakan Gama.  Entah dapat keberanian darimana, ia malah menautkan jemarinya dengan jemari Gama. Gama langsung menoleh ke Della dan menyunggingkan senyumnya. Inisiatif yang bagus, begitu kira - kira maksud Gama.

"Hey Gam~" Sapa Yumi saat Gama dan Della baru melewati pintu masuk utama.

Alih - alih menjawab, Gama hanya mengangguk sopan. Sementara Della berdiri semakin merapat ke dirinya saat semua mata tertuju pada mereka berdua. Gama paham, Della sepertinya agak sedikit terimtimidasi dengan tatapan orang - orang ke mereka berdua.

"Pulang les lo sibuk nggak?" Tanya Yumi sambil menjejari langkah mereka berdua, seakan tidak peduli pada kehadiran Della di sebelah Gama.

Gama berhenti di depan kelas bahasa Jepang, lalu menoleh ke Yumi, "Umm. . Gue sibuk."

"Nanti kalau selesai duluan, tunggu gue di kantin aja ya." Ucap Gama ke Della, tidak lupa tepukan pelan di puncak kepalanya.

"Hmm. . Gue masuk dulu, Kak." Balas Della sambil tersenyum tipis.

Yumi yang panas menyaksikan adegan barusan, langsung buru - buru masuk ke kelas Jerman.

See? With Gama semuanya itu harus perfect. Termasuk bohongin orang.

Tak lama setelah itu, Gama masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya yang biasa, di sebelah Yumi.

"Gam, lebihnya si Della apaan sih!?" Tanya Yumi tanpa basa - basi.

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang