Bayu: 2

767 155 76
                                    



"Cicaaaakku~ hari ini kita cover lagunya si ituu tuuuh. . . Shawn Mendes yang senorita. Lo udah ngapalin chord-nya kan?"

Seperti biasa, hari ini Bayu juga diperbantukan jadi gitaris coverannya Riana untuk konten update nya besok. Sebenernya Riana bisa main gitar, tapi katanya kalau Bayu yang main lebih clean and smooth aja.

"Udaah. . Bawel banget sih lo!" Bayu mengacak surai hitam panjang itu gemas.

"Dih! Rambut gue berantakan lagi Cak!" Protes Riana.

"Alah! Biasanya lo coveran juga nggak mandi ini!" Cibir bayu sambil leyeh - leyeh di atas kasur biru milik Riana itu.

"Mana ada gue nggak mandi! Elo kali yang nggak mandi!" Riana melempar Bayu dengan boneka lumba - lumbanya.

"Mau rekam sekarang?" Tanya Bayu.

"Coba kita latihan dulu?"

Bayu mengambil gitar Riana yang ada di sebelahnya, kemudian mencoba memainkan chord yang baru ia hapal semalam sementara Riana sudah siap dengan microphone plastik mainannya.

Bayu lagi - lagi dibuat terpana oleh Riana dan suaranya. Seakan - akan nyaris seumur hidupnya mendengar suara Riana itu tak cukup untuk membuatnya terbiasa dengan betapa luar biasanya gadis di depannya itu.

"Tenggorokan gue sakit ih!" Ucap Riana setelah selesai bernyanyi.

"Ya udah, besok aja kita rekamnya! PR gue banyak nih!" Riana buru - buru menarik Bayu yang mau berdiri dan keluar dari kamarnya.

"Gue masih bisa kok! Gue udah janji mau upload cover baru buat 100k subscribers!" Rengek Riana.

"Lo kerjain PR gue nanti!" Bayu kembali duduk di sebelah Riana dan mengambil gitar yang berada diatas kasur itu.

"Cicak, biar gue ingetin. . Lo itu anak MIA, sedangkan gue anak IIS, ya mana paham gue PR lo!"

"Riana jelek, lo belajar sejarah juga kan? Nah lo kerjain PR gue ya. Udah buru rekam - rekam!"

"Untung gue sayang sama lo Cak!" Dengus Riana membuat Bayu terkekeh.

Gue juga sayang sama elo, Ri. Kalo aja lo tau.

Batin Bayu.

"Bentar. . Bentar. ." Riana meraih ponselnya yang berdering tanda ada sebuah panggilan masuk.

Bayu menyipitkan matanya ketika si cantik itu memilih untuk menerima panggilan di luar kamarnya. Ini pasti ada sesuatu! Riana nggak pernah begitu sebelumnya.

Bayu memilih untuk memainkan gitar dipangkuannya saja dari pada berpikir yang aneh - aneh mengenai si penelpon misterius yang membuat Riananya begitu.

"Hmm. . Oke. . Bye~" Riana kembali masuk ke kamar sambil menyudahi panggilannya.

"Jadi rekaman nggak?" Tanya Bayu sewot.

Biasanya Bayu suka banget liat Riana senyum. Tapi nggak kali ini.

"CAK DEMI YA!" Mulai Riana.

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang