Gama; Della: 5

460 107 8
                                    


"Faaaaaaay~" Della langsung tersenyum kelewat lebar saat dia mendapati Fay ada di bangkunya pagi itu. Lega dia tuh, Fay balik dengan selamat.

"Sumpah ya! Gue nggak bisa konsen belajar gara - gara mikirin elo!!" Omel Della saat Della sudah duduk di sebelah Fay.

"Sorry Del. ." Ucap Fay dengan apologetic smile-nya.

"Nggak apa - apa. Yang penting lo pulang dengan selamat, sekarang gue bisa lega." Della menarik Fay ke dalam pelukannya.

Acha dan Arina yang datang belakangan juga menunjukan reaksi yang sama dengan Della saat melihat Fay di kelas mereka.

"Seneng gue kalau kita berempat lengkaaap!" Gumam Della yang disetujui oleh tiga orang lainnya.

Della and her capacity to love someone that much is just incredible. Dan sahabat - sahabatnya tau itu. Terlebih Fay yang baru bergabung di sekolah mereka di semester dua. Mudahnya, Della membuat masa - masa anak barunya Fay jauh lebih mudah.

"Jadiiiii. . . Lo mau cerita ke kita sekarang apa nanti?" Tanya Arina ke Fay.

"Eiiii. . . Nanti aja! Nanti!" Della menggelengkan kepalanya. Entah mengapa dia merasa Fay belum siap untuk cerita pada mereka. Sebenarnya Della tau gambaran masalah Fay secara garis besarnya, kan dia beberapa hari ini jadi ngobrol terus sama senior - seniornya yang mereka panggil geng yuppie itu. Sedikit banyaknya, mereka pasti cerita sesuatu ke Della yang nggak mungkin dia bagi ke orang lain tanpa seizin Fay.

Saat bel masuk berbunyi, tanpa banyak protes, Acha dan Arina pun kembali ke bangku mereka yang berada di depan bangkunya Fay dan Della.

"Del. ." Panggil Fay.

"Yap? Kenapa. . Kenapa?"

"Makasih ya. ."

"Buat apa?"

"Karena lo bisa ngerti isi kepala gue tanpa harus gue bilang."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo mau gue jajanin apa ikut ke kantin, Fay?" Tawar Della saat bel istirahat berbunyi.

"Gue ikut deh." Fay berdiri dari bangkunya, kemudian mengambil dompet yang tersimpan di tasnya.

"Nggak apa - apa Fay?" Tanya Della lagi.

"Nggak apa - apa. Gue rasa Kak. ." Fay menjeda kalimatnya. Iya dia sesedih dan sehancur itu. Sambil memaksakan senyumnya Fay melanjutkan, "Syahid nggak akan ke kantin."

"Ya udah, yuk!" Della kemudian menarik Fay ke kantin bersamanya sementara Acha dan Arina memilih untuk ke toilet lebih dulu.

Dan benar saja, sesampainya di kantin, meja geng yuppie hanya diisi dua orang. Gama dan Bayu.

"Del, si Arin barusan chat gue katanya dia sama Acha mesen yang biasa." Ucap Fay tanpa menoleh dari layar ponselnya.

"Lo yang biasa juga atau mau makan yang lain?"

"Gue yang biasa juga."

"Oke, Mbak sebentar yaaa~"

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang