Mira terlihat sibuk memandikan kudanya, menjelang turnamen ia memang memilih untuk mengurus kudanya sendiri. Mira paham betul jika dirinya harus memiliki bonding yang kuat bersama kudanya itu. Maka kegiatan memandikan, feeding dan memberi vitamin dilakukan olehnya sendiri. Javas adalah kuda yang kini menjadi milik Mira seutuhnya, kuda yang merupakan hasil perkawinan Virendra dengan Nala. Kuda berwarna coklat dan putih yang merupakan perpaduan warna Virendra dan Nala itu benar-bener terlihat gagah. Mira sendiri begitu telaten mengurus kudanya sehingga Javas benar-benar terawat.
"Mir, sarapan dulu Nak" Aya yang berteriak dari halaman rumahnya.
"Iya nanti Mi abis mandiin Jav baru sarapan deh"
"Kamunya sendiri belum mandi Mir"
"Yaudah nanti abis ini aku mandi, baru sarapan"
"Keburu dingin lah Mir makanannya"
"Yaudah aku sarapan sambil mandi ya" jawab Mira asal, ia masih fokus memandikan kudanya.
"Amirah kelakuannya tuh ya" Aya heran sendiri dengan tingkah anak perempuannya itu.
"Kenapa kamu ketawa?" Tanya Aya pada Shani yang kini tertawa di sampingnya.
"Gapapa haha"
"Kenapa sih?"
"Kamu lucu, emosi sama tingkah Mira padahal Mira tuh tingkahnya mirip kamu banget"
"Loh masa? Engga ah, si Mira itu ngeselin banget kalo jawab"
"Lah kamu juga sama hahaha"
"Engga ah"
"Dih ga ngaku hahaha"
"Udah mending kamu sarapan gih, udah siap tuh makanannya di meja"
"Nanti deh nunggu Mira, biar barengan"
"Dasar ya, tuh udah selesai sih tapi kayanya mandiin kudanya"
Mira terlihar berjalan ke arah rumahnya, baju dan celananya kini terlihat basah setelah memandikan Javas. Setiap pagi Mira memang mengabdikan dirinya pada Javas, apalagi saat ini ia tengah memasuki liburan sekolah sehingga ia memiliki banyak waktu.
"Udah mandi dulu sana Nak"
"Iya ini mau mandi Mi, sambil sarapan ga mandinya?"
"Mira, Mami selepet kamu ya hahaha"
"Daddy liat aku mau dislepet Mami nih Dad"
"Dih ngadu, udah cepet mandi tuh baju kamu basah nanti sakit loh"
"Ok aku mandi dulu ya"
Mira akhirnya menuruti perintah Aya, karena jika tidak dituruti Aya akan terus mengomel tanpa henti. Membayangkannya saja Mira sudah merasa begitu lelah.
Setelah Mira selesai mandi, ia langsung bergabung bersama keluarganya di meja makan. Ia selalu memilih duduk di dekat Eyangnya karena memang Mira yang selalu melayani Eyangnya saat makan seperti ini. Tak heran jika saat ini Mira menjadi cucu kesayangan sang Kakek. Melihat kebersamaan ini, Shani benar-benar merasa sangat bahagia. Rasanya ia harus banyak bersyukur pada Tuhan karena setelah ia melakukan kebodohan dan kesalahan yang sangat fatal, Tuhan masih memberikannya kesempatan kedua until memperbaiki dan berbahagia dalam hidupnya.
"Eyang mau makan Nasi Padang lagi? Ya Tuhan Eyang inget kolesterol Eyang, udah disiapin juga ini oat yang sehat masa bilang bosen"
"Heh Mira, kenapa kau keras-keras pula ngomongnya?" Sang Kakek yang panik langsung menepuk tangan Mira yang baru saja membocorkan keinginannya.
"Pah, dijaga dong makannya kemarin kolesterol Papa lagi naik banget loh. Ini sengaja loh kita semua makan oat biar nemenin Papa"
"Ah iya ini Papa juga kan makan oat, enak ini oat buatan Aya. Si Amirah itu mengada-ngada saja memang itu dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...