Pagi ini Aya sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Entah kenapa sejak ia melepaskan seluruh penatnya lewat tangisan setelah ia shalat, Aya merasa kini dirinya jauh lebih tenang. Senyuman itu sudah mengembang di wajah cantiknya. Ia menyalakan lagu melalui speaker portablenya seraya menyiapkan sarapannya.
"Coba hadapi, walau pahit terasa di relung hati, harus ku lewati, seakan semua tiada pernah terjadi. Oh haruskah ku benamkan diri meratapi, tenggelam sesali yang terjadi, tersiksa bersama hampa asa..." Aya setengah berteriak menyanyikan lagu Luka Lama dari Cokelat, ia seolah ingin melepaskan semua bebannya.
"Kini......ku hanya ingin lupakan semua, mengenangmu menyesakkan jiwa. Kan ku hapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka, semoga kelak lupakan semua, mengenangmu menyesakan jiwa, kan ku hapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka" Aya menyanyikan lagu itu dengan penuh kesungguhan, seolah setiap liriknya menjadi bagian dari doa Aya. Doa yang berharap agar ia bisa bangkit mulai detik ini, tak lagi meratapi luka lama di masa lalunya. Mencoba melupakan Shani yang sesungguhnya tak akan pernah benar-benar hilang dari pikiran dan kehidupannya.
Aya kini menikmati sepotong sandwich di Apartemennya, ia membuka jendela kamarnya itu selebar mungkin. Membiarkan angin dan udara dingin Sydney masuk ke kamarnya dan menerpa tubuhnya yang sudah dibalut Jaket tebal. Lagu-lagu Indonesia lawas mulai terdengar mengalun di kamar Aya. Setelah menghabiskan sarapannya, Aya berjalan ke balkon kamarnya. Menikmati udara yang benar-benar menusuk ke tulang, tapi ia suka. Mungkin sedikit gerakan akan membuat tubuhnya menghangat.
Tubuh Aya mulai bergerak mengikuti musik dari New Rollie's dengan judul Dansa Yok Dansa. Ia benar-benar lepas menari, berdansa sendiri di atas balkon sepagi ini. Gerakan-gerakan absurd dan random Aya mulai keluar dan Aya sepertinya sangat menikmati itu. Senyuman sudah terlihat di wajahnya, ia benar-benar melepas seluruh penatnya sekarang. Seolah menunjukan pada dunia ia kini siap bangkit menjadi sosok yang lebih kuat dan ceria menghadapi hari-harinya.
"Dansa yok dansa, buat apa kau bermuram durja. Habis waktumu dengan percuma, hati nelangsa buat apa. Dansa yok dansa, carilah temanmu yang sebaya, apalagi dia yang kau cinta, jangan dicari yang tak ada. Aku disini kau disana, ku bernyanyi, kau berdansa. Kau asik dengan si dia, tancap kiri terus kanan, asik" Aya kini mulai ikut menyanyikan lirik lagu itu, ia benar-benar melepaskan semuanya di pagi ini.
"Huuuuh" Setelahnya Aya berteriak, keringat mulai bercucuran di wajahnya. Ia benar-benar terlihat bahagia sekarang, senyum bahkan tawa kecilnya mulai terlihat.
Aya akhirnya kembali masuk ke kamar dan menutup pintu menuju balkonnya. Ia berdiri di depan cermin sebelum pergi untuk bekerja, senyuman mulai terlihat kembali di wajah cantiknya, senyuman penuh keyakinan untuk menghadapi hari baru.
"Ok Today my life begins" ucap Aya penuh keyakinan, setelahnya ia meraih tas dan memasang air pods di telinganya lalu mulai melangkahkan kaki meninggalkan kamarnya.
Lagu Today My Life Begins dari Bruno Mars mulai terdengar mengalun di telinga Aya. Ia benar-benar mensugestikan dirinya harus bangkit dan melepaskan segala belenggunya selama ini. Aya kini benar-benar terlihat ramah, menyapa orang-orang yang tersenyum padanya. Ia merasa jika sudah cukup waktu dirinya jatuh dan merasa terpuruk, kini saatnya ia bangkit.
"Good morning Aya"
"Hai good morning, Anna"
"You look so happy today"
"Yes, I'm so happy today" Aya tersenyum lebar.
Anna yang merupakan rekan kerja sekaligus teman bercerita Aya selama ini, ikut senang melihat Aya benar-benar ceria pagi ini. Ia juga ikut senang jika memang Aya sudah berkeinginan untuk bangkit dan bisa lebih berbahagia menjalani hari-harinya. Bahkan setelah menyimpan tasnya, Aya langsung menyapa guru-guru yang ada disana. Lalu menyambut anak-anak Kindergarten yang sudah datang satu persatu dan memeluk Aya, gue favorit mereka. Aya benar-benar menikmati perannya sebagai guru disana, setidaknya tingkah anak-anak ini selalu menjadi hiburan bagi Aya. Lagipula sebentar lagi Aya harus cuti melahirkan dan meninggalkan mereka sementara waktu, oleh karena itu Aya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...