Shani terduduk di atas tempat tidurnya, ia memandangi wajah Gracia yang sudah tertidur pulas sedari tadi. Tangan Shani akhirnya bergerak mengelus rambut Gracia, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah istrinya itu. Shani melihat wajah itu begitu lelah, mungkin bukan fisiknya yang lelah, tapi hatinya. Tapi Shani juga sudah tak tau harus berbuat apa lagi sekarang.
"Hei, kenapa?" Gracia terbangun dan kini Shani tertangkap basah tengah menatap Gracia seraya mengelus rambutnya.
"Gapapa, tidur lagi Gre"
"Ko kamu ga tidur? Sini tidur" Gracia menarik tangan Shani dan Shani menurut, ia merebahkan tubuhnya di samping Gracia.
Gracia tersenyum dan mendekatkan tubuhnya pada Shani sehingga kini wajahnya menempel di dada Shani. Dari tempatnya itu Gracia bisa mencium aroma tubuh Shani yang benar-benar segar. Aroma itu yang jarang sekali ia dapatkan sekarang, padahal dulu saat mereka masih pacaran hampir setiap hari Gracia dapat merasakannya.
"Gre"
"Ya?"
"Kenapa kamu masih bertahan sama aku?"
"Maksud kamu?"
"Ya bertahan di hubungan ini, padahal ini sama sekali ga bikin kamu bahagia Gre"
"I don't know Shan" Gracia menghela nafas panjang seraya menggigiti jarinya sendiri.
"Gre, kita bertahan itu untuk apa sebenernya?"
"Untuk Chika, maybe"
"Cuman itu Gre?"
"Aku ga tau Shan, aku ga tau"
"Gre, liat aku, kamu suka Mario?" Shani menarik dagu Gracia dan menatapnya lamat-lamat.
"Kamu kenapa sih? Ko nanya gini?"
"Kamu suka sama dia ga?"
"Shan, aku ini istri kamu, gimana bisa..."
"Gre, aku tau kamu itu istri aku, makanya aku pengen kamu seneng. Coba jujur sama aku Gre"
"Jujur apa Shan?"
"Yaudah kalo gitu aku yang jujur sama kamu boleh? Ada yang mau aku omongin Gre"
"Kenapa?"
"Gre, aku mau kita...cerai" Gracia yang semula tertidur di samping Gracia, kini bangkit dan duduk di samping Shani yang tak lama juga ikut duduk.
"Kenapa?" Gracia menatap Shani dengan matanya yang berkaca-kaca, suaranya bergetar.
"Karena aku.... ga cinta Gre" ucal Shani seraya menghela nafas panjang. Tak disangka Shani mengucapkan alasan ingin berpisah sama sepeti alasan Gracia dulu memutuskannya.
"Sejak kapan kamu ga cinta?"
"Sejak awal kita nikah Gre, maaf" Air mata Shani mulai mengalir, matanya terlihat basah dan merah.
"Shan" Gracia mengangkat wajah Shani yang tertunduk, ia menatap Shani lamat-lamat.
"Ya Gre?"
"Ga pernah cinta sama sekali?"
"Pernah Gre, dulu pas kita pacaran ya aku cinta sama kamu. Tapi sekarang semuanya udah berubah Gre, perasaan itu udah hilang ternyata. Aku dulu secinta itu sama kamu Gre, tapi semuanya udah berubah kan Gre?"
"Shan, aku ngantuk, aku tidur ya" Gracia benar-benar tak ingin melanjutkan percakapan ini. Ia lelah, karena ternyata hingga detik ini ia gagal mengembalikan Shani padanya.
"Gre"
"Aku ngantuk Shani, capek, selamat tidur" Gracia langsung meringkuk memunggungi Shani.
Shani menghela nafas dan kembali berbaring di belakang Gracia, ia mengelus pelan punggung itu dan nyatanya semakin membuat air mata Gracia mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...