"Hai good morning Baby" Shani yang tengah membuat omelette langsung menyapa Gracia yang menghampirinya.
Perempuan itu tampak cantik meskipun baru bangun tidur, dengan rambut yang berantakan dan kemeja putih milik Shani yang kebesaran, Gracia benar-benar tampak sexy.
"Morning Beb, kamu udah bangun ternyata"
"Udah dong, aku bikinin sarapan nih buat kamu"
"Baik banget sih pacar aku ini" Gracia langsung melingkarkan tangannya di perut Shani yang tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Gracia. Dagu Gracia bersandar nyaman di bahu Shani yang tegap.
"Ya jelas lah mantap emang aku udah suamiable, tapi kamunya belum istriable"
"Loh ko gitu?"
"Kamu aja ga bisa masak, ga suka beres-beres, ga suka anak kecil"
"Lah emang jadi istri harus bisa itu ya? Kenapa harus bisa?" tanya Gracia seraya meneguk orange juice yang sudah Shani sediakan.
"Ya terus mau gimana?"
"Konservatif banget ya pemikiran kamu ternyata untuk masalah peran istri"
"Konservatif gimana?"
"Ya pemikiran kamu itu loh, istri harus begini, begitu"
"Ya terus menurut kamu istri itu harus gimana?"
"Ya udah biasa aja, jadi apa adanya?"
"Ya aku nerima kamu apa adanya ko Gre, cuman ya kamu juga harus belajar lah jadi istri yang baik"
"Baik menurut siapa?"
"Ya baik sebagai seorang istri nantinya"
"Baik menurut kamu aja lah itu"
"Kenapa sih kebiasaan kalo dikasih tau itu selalu ngeyel Gre?"
"Ya karena kamu ngasih tau hal-hal ga penting Shan, hal kaya gitu tuh cuman bener menurut kamu doang. Ga semua orang sama pikirannya dengan kamu, termasuk aku"
"Tapi aku pasangan kamu Gre"
"Yes, I know Shani, tapi bukan berarti kita harus satu pikiran dan aku harus selalu setuju sama pikiran kamu"
"Ya ya ya, batu emang kamu tuh"
"Hey, kamu lebih dari itu" Gracia meletakan gelas di atas meja makan hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Shani langsung menoleh dan menatap Gracia dalam-dalam, Shani bahkan langsung berteriak pada Gracia hingga memukul kabinet yang ada di dapur. Membuat pintu kabinet itu rusak. Gracia juga tak kalah emosi, ia berteriak pada Shani dengan nada yang tak kalah tinggi.
Hubungannya dengan Gracia selalu seperti ini. Mereka saling sayang, mereka saling mencintai, tapi terkadang komunikasi mereka benar-benar berantakan. Hal sepele saja bisa membuat mereka bertengkar bahkan lebih dari pertengkaran mereka saat ini. Tak banyak orang yang tau jika mereka sudah bertengkar maka kalimat cacian akan keluar dari mereka, bukan hanya Shani atau Gracia, tapi keduanya. Mereka sama-sama akan mengeluarkan kalimat kotornya untuk melampiaskan kekesalan keduanya. Meskipun mereka tak pernah saling menyakiti secara fisik, tapi apa yang diucapkan mereka jelas saling menyakiti satu sama lain.
Kadang seseorang tak pernah sadar bahwa kekerasan juga bisa dilakukan secara verbal, many people don't know if verbal abuse by definition is harsh and insulting language directed at a person Harsh-and-insulting language alone is considered as verbal abuse. Not to mention the yelling and furniture smashing.
Love and extreme anger cannot coexist together. When both are present, anger will always prevail leading to thoughts to get away from the angry person.Love and extreme anger cannot coexist together. When both are present, anger will always prevail leading to thoughts to get away from the angry person.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...