Empat Puluh Tiga - Difference

1.2K 112 125
                                    

Pagi sekali Mira sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia langsung berjalan menuju dapur untuk menyusul Aya dan meminta jatah sarapannya. Tapi langkahnya tiba-tiba berhenti ketika ia akan memasuki dapur, tak ingin kejadian seperti sebelumnya, Mira langsung berteriak memanggil Aya terlebih dahulu. Jangan sampai untuk kedua kalinya ia melihat adegan mesra orang tuanya.

"Mamiiiiiiii"

"Iya Sayang?"

"Ok aman haha" mira akhirnya meneruskan langkahnya dan langsung menghampiri Aya yang sedang memasak nasi goreng kesukaan Mira.

"Asik bikin nasi goreng ya"

"Iya Daddy kamu minta nasi goreng katanya"

"Ih aku juga mau minta nasi goreng loh, ko bisa samaan ya Mi sama Daddy?"

"Tau deh kenapa kompak banget"

"Daddy mana Mi?"

"Ke Kandang kuda, Nala sakit katanya"

"Hah? Serius Mi? Ya ampun" Mira yang sudah memakai seragam sekolahnya langsung berlari menuju kandang kuda.

"Mira mau kemana?" Aya berteriak memanggilnya.

"Ke kandang liat Nala"

"Awas baju kamu kotor Nak"

"Tinggal diganti nanti Mi, nanti aku cuci sendiri ko" jawab Mira yang terus berlari menuju kandang kuda. Mira memang sangat mandiri, ia bahkan sampai saat ini masih mencuci bajunya sendiri. Padahal Shani saja sudah menyediakan asisten rumah tangga, tapi ia selalu memiliki alasan ingin mencuci sendiri agar ia yakin bajunya bersih.

Setibanya di kandang ia langsung menghampiri Shani yang terlihat sedang memeriksa Nala bersama dokter hewan yang memang sedari dulu menjadi dokter hewan di tempat Shani.

"Dad, Nala kenapa?"

"Kolik kalo kata dokter Erwin"

"Loh rongga perutnya kenapa emang dok?" tanya Mira.

"Ko kamu tau kolik gangguan rongga perut Mir?" Dokter Erwin langsung menoleh, ia tak menyangka Mira tau tentang penyakit pada kuda.

"Tau sih dok dikit-dikit, kuda itu kan herbivora non ruminansia yang memiliki anatomi pencernaan yang berbeda. Lambung pada kuda berukuran kecil, jadi ketika kuda makan lambungnya cenderung penuh dengan makanan, makanya ga ruang udara yang cukup"

"Waaaw luar biasa loh Shani anakmu ini, apa lagi yang kamu tau tentang kolik?"

"Kalau aku baca anatomi kuda sih, kuda kan punya pylorus yang berada di antara colon dorsal" Mira menunjuk bagian atas perut Nala.

"dan colon ventral" Ia kini menujuk bagian bawah perut Nala.

"Nah jadi kemungkinan pylorus terjepit itu sangat besar, iya ga sih dokter?"

"Good job Mira, kamu engga mau jadi dokter hewan saja nak? dokter udah tua loh ga kuat nanti meriksain kuda-kuda disini, teruskan lah" Dokter Erwin benar-benar kagum pada Mira.

"Mau sih Dok, Dad boleh ya?" Mira langsung melingkarkan tangannya ke perut Shani.

"Emang beneran mau jadi dokter hewan kamu Nak?"

"Iya mau, aku emang niatnya kuliah masuk FKH sih Dad"

"Yaudah nanti kita obrolin ya Sayang, yaudah udah selesai Nala diperiksanya. Makasih banyak ya dokter Erwin"

"Sama-sama Shani, saya pamit ya"

"Makasih ya Dokter"

"Sama-sama Mira, ayo kalau mau jadi dokter hewan saya dukung"

Sweet, Speed and StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang