Gracia begitu setia menunggu Shani yang tengah berlatih. Dua minggu lagi Shani akan mengikuti kejuaraaan di Thailand. Ia sedari sekarang sudah mempersiapkan fisik dan kudanya untuk menghadapi kejuaran itu.
"Ge, mau naik ga? Sini" Shani mendekat pada Gracia yang tengah duduk di tribun sambil memainkan ponselnya.
"Emang kuat dia kalo yang naik berdua?"
"Kuat lah, sini" Shani turun dari kudanya dan mengulurkan tangannya pada Gracia.
"Panas Beb ih"
"Engga udah sore ga panas tuh, ayo" Gracia menyimpan ponselnya dan menerima uluran tangan Shani.
Shani dengan tangannya yang kokoh membantu Gracia naik ke kudanya. Setelah itu Shani ikut naik ke kudanya. Tangan Gracia mencengkram erat tali kendali yang melingkar ke kuda mikik Shani itu.
"Mau dibikin lari ga kudanya?"
"Ga ga Shan jangan macem-macem ah"
"Let's go Vir!" Shani malah menarik tali kendali hingga membuat Virendra berlari cukup kencang hingga membuat Gracia berteriak dan mengecangkan cengkraman tangannya.
"Beeeeb udah serem Beeeeb"
"Hahaha asik kan"
"Shani eh sumpah-sumpah jangan bilang mau loncat"
"Itu pendek lagian rintangannya, aman"
"Shani gilaaaa" Gracia menoleh dan melingkarkan tangannya ke leher Shani, ia benar-benar takut ketika kuda itu melompati rintangan kayu, meskipun hanya 50 cm tapi tetap saja mengerikan.
"Hahahaha kamu kenapa Geee?" Shani malah tertawa melihat Gracia ketakutan dan mencengkram erat lehernya.
"Sumpah ya jantung aku mau copot, degdegan banget ini beneran pegang coba" Gracia menarik tangan Shani dan menempelkan ke dadanya. Tapi Shani malah meletakan tangannya ke tempat lain.
"Shaaaaan! Malah cari kesempatan ya"
"Eh salah megang Ge maaf kebiasaan hahaha"
"Sengaja itu sih kamu, degdegan kan?"
"Iya dong bener haha maaf maaf sini biar ga degdegan" Shani menarik tengkuk Gracia dan menciumnya dengan lembut. Ia sudah seperti cowboy yang memadu kasih di atas kuda.
"Kamu tuh ya bener-bener dah, sengaja ya ngajak aku naik kuda cuman mau nyium doang?"
"Loh ko tau? Yah ketauan deh haha"
"Makan yu Beb laper aku, kamu ga lapet apa?"
"Lapar sih, yaudah yuk makan. Mau makan disini apa kemana?"
"Keluar aja yu sekalian pulang, capek aku"
"Pulang ke rumah aku aja ya Gre, sekalian bantu aku packing"
"Boleh, yaudah yuk bantuin aku turun"
"Ga ah turun sendiri, bye Gre" Shani turun terlebih dahul dan meninggalkan Gracia begitu saja.
"Shaniiii"
"Loncat aja gapapa"
"Weeey sialan emang ya" Gracia akhirnya mau tidak mau turun sendiri dari kuda yang cukup tinggi itu. Setelahnya ia langsung berlari dan menepuk tengkuk Shani.
"Heh bener-bener ya kamu tuh!"
"Hahaha ampun ampun, sini naik" Shani sedikit membungkuk dan membiarkan Gracia naik ke punggungnya.
"Berat kamu Ge sekarang"
"Aku gendut maksud kamu?"
"Engga engga ampun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...