Gracia langsung membawa mobilnya menuju rumah Shani, sudah seminggu lelaki itu tak ada kabar sama sekali. Berkali-kalo Gracia menelponnya dan tak bisa tersambung sama sekali. Begitupun rentetan pesan yang dikirimkan Gracia, tak ada yang dibaca satupun.
"Cin, Kaka kamu kemana?" tanya Gracia tanpa basa-basi ketika ia sudah berada di Rumah Shani.
"Kaka kan lagi ke Melbourne Ka"
"Loh iya? Kapan?"
"Seminggu yang lalu, emang ga bilang sama Ka Gre?"
"Engga, terus kenapa nomornya ga bisa dihubungin sih?"
"Ga tau Ka, aku juga mau hubungin dia ga bisa"
"Sumpah itu anak kenapa sih"
"Mungkin Mas lagi nenangin diri Ka Gre, dia kan ga bisa ikutan kejuaraan di Bangkok"
"Ya tapi ga harus matiin hape kan?"
"Kalo itu aku ga tau deh, Ka aku mau keluar nih ada perlu. Ka Gre mau disini apa gimana?" Cindy benar-benar tak ingin memperpanjang urusannya dengan Gracia. Ia pusing sendiri harus menjawab kenapa Shani tidak bisa dihubungi, karena ia sendiri tidak tau.
"Kamu mau pergi?"
"Iya tuh Jinan udah jemput" Cindy menunjuk mobil Jinan yang baru saja tiba di halaman rumahnya, Jinan memang penyelamatnya.
"Oh ya udah deh aku juga mau balik"
"Oh gitu, maaf ya Ka Gre aku udah ada janji soalnya"
"It's ok, hati-hati di jalan Cin" Gracia langsung memeluk Cindy sebelum keduanya masuk ke mobil masing-masing.
Gracia dengan emosi mencoba kembali menghubungi Shani seraya menyetir. Tapi sia-sia, nomor Shani masih tidak aktif. Begitupun whatsappnya yang memang sengaja tak Shani aktifkan. Di tengah emosinya, Tasya tiba-tiba menelpon Gracia. Ia mengingatkan Gracia untuk bertemu Boby hari ini. Akhirnya Gracia mengarahkan mobilnya menuju tempat yang sudah ditentukan oleh Boby.
"Hai Bang"
"Hai Gre, ko sendirian? Tasya mana?"
"Tasya lagi di jalan kesini juga, tadi dia ke rumahku dulu"
"Oh kamu abis keluar?"
"Iya"
"Ya udah masuk yuk, orangnya udah nunggu"
"Siapa sih Bang?"
"Ya nanti lo juga tau"
Boby membawa Gracia ke sebuah studio rekaman, membuat Gracia bingung sendiri untuk apa dia dibawa ke studio rekaman, toh dia bukan seorang penyanyi.
"Gre, kenalin nih dia Abin yang mau lo jadi model buat video clipnya" Boby mengenalkan seorang lelaki yang terlihat manis itu pada Gracia. Ia cukup tampan, memiliki kulit yang putih, senyuman yang manis, tubuhnya juga cukup atletis meskipun tidak setinggi Shani.
"Eh hai, aku Gracia" Gracia mengulurkan tangannya setelah terpaku beberapa detik karena lelaki itu tersenyum padanya dan membuat mata mereka saling bertemu.
"Hai, Dito" lelaki itu menjabat tangan Gracia dengan lembut, selembut senyumannya yang kembali ia berikan untuk Gracia.
"Loh tadi katanya Abin, jadi Abin apa Dito?"
"Abindito, jadi bisa panggil apa aja sih"
"Oh gitu haha ok Abin"
"Jadi Gre, dia ini singer, tapi lebih terkenal di luar sih. Nah sekarang dia lagi disini dan bikin lagu bahas Indonesia juga. Dia mau sekalian bikin MV nya. Setelah gue coba promosiin lo, dia tertarik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...