Sebenernya ini lagu ga nyambung sama semua cerita di part ini sih, cuman ini nyambung sama part Shani dan Aya aja. Coba dengerin aja deh ya haha
Semenjak merebaknya wabah yang mematikan itu Shani dan Aya memilih untuk mengkarantina diri di Bogor. Bersama kuda-kudanya di rumah yang memang benar-benar asri itu. Rumah Shani di Bogor sekaligus sekolah berkuda itu memang sangat asri, cocok bagi siapapun yang ingin beristirahat sejenak dari penatnya Ibu Kota.
"Sepi ya ga ada anak-anak yang latihan" Aya menengok ke jendela belakang rumah Shani.
"Banget, tuh si Papa tiap hari main sama kuda jadinya"
"Hahaha iya si Om kasian, lama-lama dia ngerti bahasa kuda tau Shan"
"Bisa jadi sih, asal jangan jatuh cinta sama kuda aja" timpal Shani dengan santainya, ia tengah merebahkan tubuhnya di lantai yang di alasi karpet tebal.
"Parah dih kurang ajar sama orang tua haha" Aya akhirnya ikut merebahkan tubuhnya di samping Shani hingga kepala mereka bertemu. Berdiam diri seperti ini jelas sangat membosankan bagi Aya, tapi bagi Shani ini sudah biasa.
"Sumpah Shan bosen banget ini diem doang gini"
"Yaudah ngapain kek biar ga bosen, baca buku coba"
"Males ah, mau tiktokan aja aku"
"Dasar ya disuruh baca lebih milih tiktokan"
"Hahaha bikin dame ga nih agar supaya sehingga mengingatkan pada...."
"Hahaha sialan, bikin Ay bikin sikat" Aya tersenyum lega karena ternyata kini Shani sudah bisa menanggapi candaannya itu. Ia tak lagi sensitif jika dibahas tentang Gracia.
"Kaga dah ga bakat aku imut imut gitu" Tapi sedetik kemudian Aya melakukannya, membuat tiktok dan suara dame dame terdengar. Shani hanya bisa melirikan matanya sambil menggelangkan kepala melihat ketidak konsistenan Aya.
"Tadi bilangnya ga bakat"
"Sumpah ga bakat ini gimana sih?" Aya mengikuti gerakan orang-orang, mengubah ekspresi wajahnya sesuai lirik yang ada.
"Yang bener sih Ay kamu tuh haha" Shani yang melihatnya langsung tertawa melihat wajah Aya yang semakin lama semakin absurd.
"Sumpah ya orang lain imut-imut gini ginian aku ko ya jadinya amit-amit"
"Ya kamu emang sengaja bikin absurd sendiri"
"Gimana coba nih tampang sexy" Aya berusaha semaksimal mungkin memasang tampang sexy dan hal itu sukses membuat Shani semakin tertawa melihatnya.
"Shan ketawa mulu lu hahaha bentar dulu ini lagi usaha nih" Aya menepuk kening Shani seraya tertawa dan kembali ia memasang tampang sexynya.
"Yok bisa yok sexynya gimana coba haha" Shani kembali menggoda Aya dan setelahnya tawanya hilang ketika Aya benar-benar memasang tampang sexynya dengan sangat epic.
Shani terdiam menelan ludah ketika Aya menarik rambutnya ke belakang sehingga sedikit berantakan tapi terlihat sexy. Perempuan itu sedikit mengangkat dagu dan memasang tampang tengil, memperlihatkan leher jenjangnya dengan mulut yang sedikit terbuka, ditambah tatapan matanya yang tajam, Aya benar-benar terlihat sexy dan membuat Shani terpaku.
Darah berdesir hebat di tubuh Shani, setelah cukup lama ia tak merasakan lagi 'bersentuhan' dengan wanita semenjak ia putus dengan Gracia. Hari ini ia merasakan sesuatu yang dulu sering ia rasakan ketika melihat tubuh sexy Gracia. Mungkin jika saat ia dan Gracia masih bersama, semua itu bisa ia tuntaskan di atas ranjang dan membuat keduanya sama-sama puas lalu terkulai lemas di atas ranjang. Tapi kali ini Shani hanya bisa menelan ludah seraya mengepalkan tangannya, mengatur nafasnya agar tak terlihat memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...