Seorang perempuan tengah serius menghias cup cake nya dengan whipped cream berwarna warni dan gula-gula di atasnya. Ia selalu terlihat berkonsentrasi penuh ketika sedang melakukan pekerjaan itu. Menjadi seorang baker adalah cita-citanya, mungkin terlihat sepele di mata orang lain, tapi bagi perempuan itu menjadi baker adalah pekerjaan yang paling menyenangkan baginya. Mencampur setiap bahan dengan takaran yang pas, mengaduknya dengan penuh perasaan, memanggang kue-kue itu hingga menimbulkan aroma harum yang memenuhi ruangan, sampai di tahap yang ia lakukan sekarang, menghias kue-kue itu hingga tampil menarik.
"Shit!" perempuan itu langsung memekik ketika tangannya tiba-tiba menghancurkan hasil karyanya sendiri karena ia pecicilan sedari tadi.
"Oh my God Aya, you did it again!" Seorang baker lainnya langsung terkejut melihat kekacauan yang Aya buat, ia sampai memegang kepalanya.
"I'm sorry Jordan" wajah Aya langsung memelas, ia memang bukan kali ini saja menghancurkan karyanya sendiri karena tingkahnya yang tak mau diam. Untuk apa juga sesungguhnya dia menari-nari saat tengah menghias cup cakenya.
"poor cup cake" Jordan mendekat dan berdiri di depan cup cake Aya yang sudah berantakan, ia menatap cup cake itu dengan penuh kesedihan. Membuat Aya tertawa geli melihat ekspresi sahabatnya itu.
"but it can still be eaten, Jordan" Aya langsung meraih cup cake itu, membuka kertas yang membungkusnya dan melahapnya. Rasa manis langsung memenuhi mulut Aya, namun ia tiba-tiba memperlambat gerakan mengunyahnya, ada sesuatu yang tiba-tiba terlintas di pikirannya. Tentang sebuah cup cake yang mengingatkan dirinya pada masa kecilnya sendiri.
Sebuah ingatan tiba-tiba terlintas jelas di pikiran Aya, membuat kepalanya sedikit merasa pusing. Ia memang bermasalah untuk mengingat masa lalunya, akibat kecelakan fatal yang terjadi padanya ketika ia remaja membuat dirinya kehilangan sebagian ingatannya. Tapi cup cake itu seolah menjadi kapsul waktu yang mengingatkan dirinya pada masa lalunya itu.
Dua buah cup cake yang tersimpan di atas meja, dua gelas milk shake, celotehan anak-anak kecil yang menceritakan tentang kuda. Tentang rasa milk shake di gelas mereka masing-masing, tentang rasa coklat cup cake yang sangat orang itu sukai. Orang itu, masih sulit untuk Aya ingat siapa dia sesungguhnya.
"Aya, are you ok?" Jordan terlihat panik ketika Aya memegang erat pinggiran meja dan berhenti mengunyah, ia tampak seperti orang kebingungan sekarang.
"Hah?" Suara Jordan membangunkan lamunannya.
"Are you ok?" Jordan mengulangi kembali pertanyaannya.
"I'm ok, this cake doesn't poison me, just calm down haha" Aya langsung tertawa dan kembali melahap cup cakenya. Tapi nyatanya rasa manis itu malah semakin menjadi racun untuknya, membawanya pada ingatan-ingatan buram yang sulit ia jabarkan sendiri.
"Cup cake, Milk Shake, coklat" bisik Aya menyebutkan satu persatu yang ada dipikirannya
"Dia" Bayangan anak lelaki berkulit putih dengan mata sipit dan lesung pipinya kini kembali terlintas pada benak Aya.
"Argh come on, forget it!" Aya langsung mengibaskan tangannya sendiri di depan mukanya, berharap pikiran tak pentingnya itu segera pergi.
Aya kembali meraih whipped cream berwarna-warni itu dan mulai menghias kembali cup cake barunya. Namun sepanjang ia menghias cup cake nya, ingatan aneh itu terus melintas. Bagaimana ketika Aya berdiri di depan show case berisi jajaran cup cake dan makanan manis lainnya. Jika sudah begini maka Aya akan merasa kepalanya berputar, membuatnya cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya. Ia segera menata cup cake itu ke show case, dan lagi-lagi ia kembali teringat cup cake coklat merupakan kue favorit seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...