Empat Puluh - New Chapter

1.6K 113 171
                                    

Empat bulan sejak Aya operasi, hari ini Shani benar-benar merasa bahagia. Ia tak sabar menunggu Mira dan Aya tiba di Bandara Soekarno Hatta. Sedari tadi ia sudah mondar mandir di depan pintu kedatangan international di terminal 3.

"Uncleeeeee!"

"Miraaaaa" Shani dan Mira langsung berpelukan ketika Mira muncul dari pintu kedatangan. Mereka benar-benar terlihat bahagia karena bisa kembali bertemu.

"Aku seneng banget bisa main kesini"

"Oh ya? Uncle juga seneng Mira kesini, makasih ya Sayang" Shani mengelus lembut kepala Mira.

"Maminya mau dipeluk juga ga?" Goda Shani pada Aya yang masih memegang kopernya.

"Apaan sih haha" Aya tersipu malu digoda Shani seperti itu.

"Eh seriusan, mau ga?"

"Hahaha yaudah sini" Aya meregangkan tangannya dan Shani dengan cepat langsung memeluknya.

"I miss you Ay"

"Hemmm"

"Dih haha maaf ya aku belum sempet kesana lagi, Papa ngedrop terus soalnya" kondisi kesehatan Papa Shani yang terus menurun adalah alasan terbesar Aya datang kesini, ia tak tega mendengar Papa Shani terus memohon pada dirinya untuk bisa bertemu Mira.

"Gapapa, aku kesini juga kan buat Papa kamu" Aya mengelus punggung Shani dengan lembut.

"Bukan buat aku berarti ya?" Shani menahan tubuh Aya dan menatap matanya.

"Udah ah ayok kita ngapain diem disini" Aya memang masih denial untuk menanggapi Shani yang terus menggodanya.

"Hahahaha yaudah ayo, sini kopernya" Shani langsung meraih koper Aya dan juga menuntun tangan Mira menuju parking lot Bandara. Shani memang sengaja membawa mobil sendiri, ia tak mau ada satupun yang mengganggu kebersamaannya bersama Aya dan Mira.

Sepanjang jalan Mira terus bertanya mengenai apapun yang ia lihat di jalanan, banyak hal berbeda yang Mira temui di Jakarta dibandingkan dengan suasana di Sydney. Bahkan ketika mobil Shani keluar tol dan memasuki jalanan brengsek di daerah Bogor yang selalu dipenuhi angkot itu Mira langsung berkomentar.

"Oh my God, this road driving me crazy" ucap Mira dengan polosnya ketika melihat kekacauan jalanan disana. Shani dan Aya yang mendengarnya langsung tertawa. Ekspresi Mira yang duduk di kursi belakang benar-benar membuat gemas, ia seolah terkejut melihat jalanan itu.

"Haha Mira baru sampe udah mencak-mencak liat jalanan Bogor"

"Iya bener haha kamu juga dulu gitu Ay kalau lewatin jalanan ini suka ngomong gitu, persis!"

"Tapi emang beneran bikin pusing jalanan disini tuh"

"Iya bener sih, Mira mau tinggal disini ga?"

"Emmmmh I don't know Uncle" Mira terlihat ragu untuk menjawab, ia masih shock melihat kondisi jalanan yang ia lalui.

Tapi semuanya berubah ketika mobil Shani memasuki gerbang rumahnya yang sangat luas itu. Ornamen equestrian sangat kental terlihat, Mira sudah tau jika tempat ini adalah sebuah horse riding school.

Sweet, Speed and StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang