Boby masih menunggu Viny dengan sabar di depan ruang operasi. H-4 hari menikah Viny bahkan masih mendedikasikan waktunya untuk bekerja dan membantu pasiennya menjalani operasi bedah syaraf. Untuk urusan pekerjaan dan pegabdiannya Viny memang patut diacungi jempol, di dunia ini memang perlu orang-orang seperti Viny.
"Boooob" Viny keluar ruang operasi dengan wajah lelahnya, ia masih mengenakan pakaian operasi dan masker yang menutupi mulut dan hidungnya.
"Hai Sayang, gimana lancar kan?"
"Alhamdulillah" Viny mengangguk dan Boby langsung bersiap memeluk calon istrinya itu.
"Aku ganti baju dulu ya ini kotor abis operasi, tunggu di ruangan aku aja Bob"
"Ya udah ok Vin, aku tunggu di ruangan ya" Boby langsung masuk ke ruangan Viny dan menunggu Viny disana.
Di ruangan itu Boby tersenyum melihat foto dirinya dan Viny yang disimpan di meja kerja Viny. Ia masih tak menyangka jika orang yang selama ini ia anggap sebagai rivalnya sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"Duh capek banget aku ya Tuhan" Viny yang sudah mandi dan berganti baju langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tempat memeriksa pasiennya.
"Kasian banget, yaudah pulang yu biar istirahat di rumah kamu. Mau aku gendong ga?"
"Ga usah ah malu hahaha" Viny langsung bangkit dan meraih tasnya sebelum mengikuti langkah kaki Boby.
"Sini aku bawain tasnya deh kamu capek banget kasian"
"Tumben mau bawain tas cewek haha"
"Ya kan kamunya lagi capek, kalo emang kamu butuh dibawain ya aku mau mau aja ko. Kalo kamu masih bisa bawa sendiri ya bawa sendiri"
"Bob"
"Hemm?"
"Makasih ya" Viny tersenyum senang, ia memang bahagia melihat sikap Boby yang selalu tau waktu dan tempat dalam memberikan perhatiannya.
Boby memang tidak selalu bersikap manis dan memperlakukan Viny seperti ratu. Apa yang Viny katakan tentang Boby bahwa lelaki ini memiliki cinta yang logis memang benar adanya. Boby selalu bisa memberikan perhatian pas sesuai porsinya.
"Eh kamu nanti ngundang Gracia sama Abin kan ya?"
"Iya lah pasti itu, udah aku kasih sih undangannya. Kenapa?" Boby yang sedang menyetir langsung menoleh.
"Engga, ga kebayang aja nanti Shani ketemu mereka gimana"
"Aku juga mikirin itu sih sebenernya, tapi yaudah lah semoga mereka dewasa. Eh Vin, Shani kenapa ga sama Aya aja ya?"
"Nah itu dia, aku juga mikir kenapa mereka ga jadian aja sih ya. Kayanya Aya bisa jadi stopernya Shani yang tempramen deh, sebenernya Shani tuh ga tempramen sih, dia penyayang banget sebenernya"
"Oh gitu Vin, disayang banget dong ya dulu? Hahaha" goda Boby dan Viny langsung mencubit lengannya.
"Sialan haha"
"Ko nyubit? Hahaha bener dong berarti dulu disayang banget ya?"
"Hemmmm ya gitu deh"
"Ciyeeee haha rasanya pacaran sama brondong gimana sih Ka Viny"
"Boooob aku timpuk ya kamu"
"Loh Ka Viny ko galak sih? Hahaha jangan galak dong Ka Viny"
"Berisik Shanju haha"
"Sialan dibalikin haha" Boby akhirnya tertawa ketika Viny mengeluarkan jurus pamungkasnya, jika sudah begitu lebih baik Boby tak melawannya memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Speed and Star
FanfictionTulisan ini menceritakan tentang bertemunya seseorang yang sangat mengutamakan kecepatan, posisi, dan pencapaian dengan sesorang bintang yang selalu mengharapkan popularitas, ketenaran dan pengakuan. Pertemuan yang akhirnya menjadi sebuah titik jen...