Dua Puluh Tiga - Orang Terpilih

1K 118 100
                                    

Shani yang masih duduk di kursinya kini memandang Aya dan Gracia bergantian. Dua orang perempuan itu kini sudah membawa apa yang Shani butuhkan, hanya tinggal Shani mau memilih siapa. Shani akhirnya berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Aya, lalu ia meraih botol minum yang diberikan Aya.

"Gre maaf ya, aku sekalian minum suplement soalnya ini tadi Aya bikinin"

"Oh ok" Gracia akhirnya menurunkan botol minum di tangannya.

"Shan itu cuman air putih doang" bisik Aya ketika Shani meneguk minumannya.

"Yes I know, makasih ya" Shani menutup kembali minuman yang diberikan Aya dan mengelus kepala Aya dengan lembut.

"Sama-sama" Aya tersenyum, ia paham sekarang apa maksud Shani berbohong seperti tadi.

"Shan, jadi nanti kejuaraan pake kuda ini?"

"Iya Gre, Nala namanya. Kudanya Aya sih, aku pinjem haha"

"Oh ok, emang kuda kamu beneran ga bisa dipake?"

"Aku ga mau ambil resiko Gre, kasian juga dia"

"Oh iya sih bahaya juga ya, gila udah lama banget ya aku ga kesini. Kangen juga" Gracia memperhatikan sekelilingnya seraya tersenyum.

Shani terdiam, ia tak tau harus menjawab apa sekarang. Tapi mata Shani langsung melirik Aya, ia tau jika Aya sekarang merasa tidak enak dengan posisinya. Tangan Shani tiba-tiba turun dan meraih tangan Aya, ia tersenyum lalu mengenggam tangan itu dengan erat.

"Papa di rumah Shan?"

"Lagi ke India Papa"

"Oh ya? Ada acara apaan?"

"Urusan kuda lah biasa, apa lagi hahaha"

"Sendirian?"

"Engga, sama ada karyawan sini juga satu"

"Shan keringetan banget kamu" Gracia melihat keringat masih bercucuran di dahi Shani, ia langsung membuka tasnya dan bermaksud menyeka keringat itu.

Tapi kini gerakannya kalah cepat oleh Aya yang berdiri di samping Shani. Dengan handuk kecil milik Shani yang ia bawa, Aya langsung menyeka keringat Shani di wajahnya. Gracia yang melihatnya langsung menatap tajam Aya, ia merasa perempuan itu tengah menyalakan genderang perang dengannya. Aya juga entah kenapa kini seperti tertantang, padahal ia paling malas jika harus bersaing seperti ini. Bahkan ia saja dulu tidak memperjuangkan saat Pucho bersama perempuan lain. Tapi untuk merelakan kembali Shani sepertinya Aya tidak akan pernah bisa.

"Shan, mau makan sekarang ga?" Tanya Aya.

"Boleh, laper aku. Kamu masak apa tadi?"

"Bikin pasta aku yang gampang aja ya, gapapa kan?"

"Gapapa ko, Gre mau ikut makan ga?"

"Eh? Gapapa emangnya?"

"Gapapa ko, ikut aja ayo" Aya yang kali ini menjawab seraya tersenyum.

Gracia akhirnya mengangguk dan langsung berjalan mengikuti Shani dan Aya menuju rumah. Gracia benar-benar tak paham sebenarnya ada hubungan apa antara Shani dan Aya, karena kini tangan Shani seolah tak bisa lepas melingkar di pinggang Aya.

"Cuci tangan dulu Shan"

"Aku mandi dulu deh ya Ay sebentar"

"Yaudah, aku siapin makanannya ya"

"Ok Mami"

"Heh!" Aya langsung menyikut Shani hingga membuat Shani tertawa dan jelas ini membuat Gracia semakin risih melihatnya.

Sweet, Speed and StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang