Dua Puluh Enam - Demi Cinta

1.1K 130 97
                                    

Gue sampe ga tau mau ngasih judul apa, rumit emang udah pusing gue juga haha dah ah

Puter lagunya ya beneran dengerin dan resapi sebelum dan setelah baca cerita ini.

Shani benar-benar terpukul atas kejadian yang menimpanya saat ini, kebodohan yang ia lakukan kemarin membawa dirinya ke dalam sebuah kehancuran yang luar biasa. Shani benar-benar merasa hidupnya kini sangat berantakan, pertengkaran yang terjadi bersama Aya saat itu benar-benar membuat dadanya sesak. Juga pertengkaran dengan Gracia setelahnya benar-benar membuatnya hampir gila. Gracia memeng bukan yang pertama kali melakukan hal itu dengan Shani, tapi situasinya kini sudah berubah. Sudah tak ada lagi hubungan antara dirinya dengan Shani sehingga semua yang terjadi itu dirasa salah besar olehnya.

Pelukan Mario setelah kejadian itu benar-benar membuat tangis Gracia pecah, entah kenapa ia benar-benar merasa bersalah pada Mario yang kini mulai Gracia sadari jika lelaki itu memang tulus mencintainya. Gracia benar-benar merasa hina karena kembali melakukan hal terlarang itu bersama Shani, akibatnya keduanya sama-sama saling menyalahkan pada saat itu. Gracia dan Shani sama-sama marah atas kekhilafan mereka sendiri. Setelah kejadian itu juga Gracia lebih memilih diam di rumahnya dan Shani sibuk mencari Aya seperti hari ini.

Seminggu sudah semenjak kejadian itu, Shani masih berusaha menghubungi Aya meskipun benar-benar tak bisa. Aya sudah memblock nomor Shani sejak kejadian itu, hal yang sangat wajar dilakukan oleh Aya mengingat apa yang sudah dilakukan Shani padanya. Hari ini Shani kembali mendatangi rumah Eli, ia yakin jika Aya berada disana sekarang.

"Permisi" Shani berteriak setelah ia berkali-kali memencet bel namun sama sekali tak ada orang yang membukakan gerbang untuknya.

"Assallamualaikum" Shani kembali berteriak, ia sudah terlihat seperti orang frustasi sekarang.

"Ayaaaa aku tau kamu ada di dalem Ay, please keluar Ay aku mau ngomong" Urat malu Shani kini sudah benar-benar putus, ia tak peduli lagi akan ada orang yang merekam aksinya ini dan menurunkan seluruh harga dirinya. Apalagi ketika ia menangkap sosok Aya dari balik jendala kamar yang ada di lantai 2, semakin meyakinkan bahwa Aya memang berada disana.

"Ayaaaaa please Ay mau ngomong" Shani kembali berteriak.

Sementara itu dari kamar Eli, Aya menatap Shani yang berdiri di depan gerbang. Rasa benci dan muak itu semakin kuat ketika Aya melihat Shani berdiri disana. Hati Aya masih terlalu sakit untuk bisa berbicara dengan Shani, jangankan berbicara, melihat wajah Shani saja Aya enggan. Sehingga saat ini Aya hanya diam di tempatnya tanpa menghampiri Shani sama sekali.

"Ka, seminggu dia bolak balik sini terus. Apa sebaiknya ga diobrolin dulu? Seengganya apapun keputusannya kalian udah ngobrol"

"Engga Li, sama sekali aku ga mau ngomong lagi sama orang itu"

"Ya tapi Ka Aya disini juga sedih terus, nangis terus. Serius aku ga tega liatnya Ka, coba diobrolin sebentar ga bisa ya?"

"Engga, aku ga mau Li" Aya kembali terisak, rasa takut, jijik, muak dan menyesal itu kembali menyerangnya. Setelah apa yang Shani lakukan padanya saja sudah membuat Aya merasa menyesal dalam waktu yang lama, ketika Aya mencoba untuk berdamai dengan Shani. Justru Shani malah menjatuhkan Aya sejatuh-jatuhnya.

"Yaudah yaudah jangan dipaksain Ka, udah udah ya Ka Aya tenang" Eli langsung memeluk Aya dengan sangat erat, menuntun Aya untuk kembali ke kasur dan merebahkan tubuh Aya disana.

Pikirannya yang benar-benar berantakan akhirnya berpengaruh pada kondisi fisik Aya yang terus menurun. Sedari kemarin Aya demam dan benar-benar terlihat pucat, masalah ini benar-benar menghancurkan semangat hidup Aya secara drastis. Aya yang ceria dan sangat random setiap harinya kini benar-benar berubah menjadi Aya yang pendiam dan terlihat frustasi. Air mata Aya terus mengalir ketika suara Shani terus terdengar berteriak memanggil namanya. Ia benci suara itu sekarang, tapi yang lebih berat bagi Aya adalah, ia harus membenci suara yang dulu sangat ia sukai itu. Harus membenci orang yang sangat ia cintai adalah suatu hal yang benar-benar berat dalam hidupnya.

Sweet, Speed and StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang