Tiga Puluh Empat - Pekat

901 110 90
                                    

Hari ini tepat sebulan Shani kembali ke Indonesia setelah tak mendapatkan apa-apa di Melbourne. Keberadaan Aya masih belum ia temukan, sementara pekerjaannya di Indonesia juga sudah menunggu. Chika juga sudah kembali dari berliburnya bersama Gracia, maka hari ini adalah jadwal Shani menemui Chika di rumah Gracia.

"Hai Gre"

"Hai Shan"

"Gimana bulan madunya? Seru?"

"Hahaha apaan sih orang cuman liburan doang"

"Ya kan sekalian, kayanya Chika bentar lagi punya Adik nih ya"

"Hemm entah lah ya haha"

"Mario ada?"

"Ada di dalem, masuk yuk Chika juga di dalem"

"Ok" Shani mengikuti langkah kaki Gracia menuju rumahnya.

Chika yang semula tengah menonton bersama Mario langsung berlari ketika melihat Shani datang. Ia memang sedari pagi sudah menelpon Shani untuk datang ke rumahnya.

"Ayaaaaaaaaah!" Chika langsung memeluk erat Shani.

"Hai Sayang" Shani menyambut pelukan Chika dan langsung menggendongnya.

"Kangen" Chika benar-benar terlihat manja pada Ayahnya.

"Ayah juga kangen sama Chika, gimana kemarin liburannya?"

"So fun!"

"Oh ya? Bagus dong, mana oleh-oleh buat Ayah?"

"Ada, yang beli Papa Mario tuh ya kan Pah?"

"Iya, apa kabar Shan?" Mario langsung menjabat tangan Shani dan Shani menyambutnya dengan ramah.

"Baik-baik Mar, makasih loh udah jagain Chika selama liburan"

"Gapapa santai aja Shan, Chika udah jadi anak gue sendiri sekarang" ada keheningan sejenak diantara kedunya.

"Maksudnya udah gue anggap anak gue sendiri"

"Hahahaha santai Mar, emang sekarang Chika anak lo juga" Shani menepuk bahu Mario, sementara Chika kini sedang mengambil oleh-oleh untuk Ayahnya.

"Ayaaaah, lihat ini" Chika memberikan sebuah topi kepada Shani.

"Untuk Ayah?" Shani berjongkok dan membiarkan Chika memasangkan topi itu padanya.

"Iya, Y for Yessica" ucap Chika karena di topi itu tertulis huruf Y.

"Bagus ya, makasih ya Sayang. Kiss sini" Shani langsung mencium pipi anak kesayangannya itu.

"Shan makan dulu yu sekalian" Gracia yang memang sudah menyiapkan makan siang langsung mengajak Shani.

"Iya Shan makan dulu aja ayo" Mario juga ikut mengajak Shani hingga akhirnya Shani mau bergabung untuk makan siang bersama mereka.

Melihat sikap Mario pada Gracia dan juga Chika ketika mereka makan benar-benar membuat Shani merasa tenang. Karena kini Shani yakin juka dua orang perempuan itu berada di tangan yang tepat. Mario bisa menjadi suami untuk Gracia dan Ayah sambung untuk Chika dengan baik. Sikap Matio terlihat lembut ketika menghadapi Chika yang memang sedikit rewel itu.

Sweet, Speed and StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang