3rd

109 7 1
                                    

Penerbangan Tokyo menuju Denpasar sudah ditempuh separuhnya oleh Taka dan ketiga sahabatnya, dan sekarang, mereka sedang transit di jakarta sebelum melanjutkan perjalanan menuju denpasar, entah kenapa tubuhnya kali ini terasa letih sekali, padahal biasanya ia masih tetap enerjik sekalipun jadwal tour sangat padat, namun kali ini tubuhnya benar benar letih dan yang ia inginkan hanya segera sampai ke tujuannya dan tidur senyenyak yang ia bisa.

Malam sudah cukup larut saat Taka, Toru Tomoya dan Ryota sampai di hotel mereka, setelah mereka sepakat membagi kamar, segera Taka menuju kamarnya diikuti oleh Toru di belakangnya, Ryota masih menemani Tomoya mengurus sedikit urusan tentang masa stay mereka di hotel tersebut beserta dengan kendaraan yang akan mereka pakai selama di Bali.

"Aku lelah sekali, aku langsung tidur ya," ujar Taka dengan suara yang terdengar sudah sangat lelah.

"Baiklah, aku pun sama lelahnya dengan dirimu, selamat malam Mori-chan." Balas Toru yang di balas oleh suara dengkuran halus Taka. sepertinya ia betul betul lelah, batin Toru sambil menatap sekilas ke arah Taka yang sedang tertidur dengan wajah terkubur di antara bantal dan selimutnya.

-----------

Hari masih pagi saat bunyi bel dan ketukan pintu terdengar bersahutan dari arah luar. Dua pria di dalamnya masih tertidur namun akhirnya salah satu dari mereka mengalah dan bangun dari tempat tidurnya untuk membuka pintu dan melihat siapa yang tega sekali mengganggu di saat udara masih cukup dingin ini.

"Toru-saaaaaaaan, bagaimana tidurmu?? Nyenyak??" Tanya Tomoya dengan riang disusul dengan Ryota yang muncul dari balik punggung Tomoya dengan wajah riang seperti anak SD yang siap untuk field trip setelah selesainya ujian akhir.

"Ah, kalian, sudah bangun dari jam berapa?" Tanya Toru masih mengantuk sambil berjalan kembali ke tempat tidurnya.

"Kami juga baru bangun, ingin mengajak kalian jalan jalan di sekitar sini saja sebelum sarapan," ucap Tomoya yang diikuti oleh seringai lebar Ryota.

"Sebentar, aku cuci muka dulu, lebih baik kalian bangunkan Mori-chan saja." Ujar Toru sambil berlalu.

"Mori-chaaaaaan, bangunlaaah," Ryota membangunkan Taka dengan setengah berteriak di telinganya, Taka hanya menggeliat sambil menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya,

"hei kau kenapa? Kau demam?" Tanya Ryota dengan nada khawatir.

"Hmmmm aku hanya butuh istirahat sedikit lebih lama saja, kalian duluan saja, aku ingin tidur lebih lama." jawab Taka denan suaranya yang sedikit serak itu sambil tetap memejamkan matanya.

"Baiklah, jika butuh sesuatu, kau telpon kami saja ya." Ujar Tomoya.

-----------

"Far, itu siapa sih, berisik banget deh pagi pagi, tolong diliat dong Far," pinta Jana sambil menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Oh itu, dua kamar diseberang kita diisi sama tamu dari jepang, kira kira tengah malem lah datengnya, empat laki laki gitu, wajar lah Jan mereka berisik, cuekin aja lagi." Terang Fara sambil mulai mengolesi wajahnya dengan rangkaian skincare nya.

"Ah, udik! Kesel gue, kan jadi kebangun kan gue," gerutu Jana, sambil menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur, terpaksa terbangun karena riuhnya suara dari seberang kamarnya.

"Mereka ngga udik lagi Jan, lo nya aja yang pemales, mana ada anak gadis jam segini belum bangun, belum sikat gigi lagi, jorok lo!" Balas Fara sekaligus menggoda Jana.

"Iya iya, gue mandi, puas lo ibu tiri?!" Gerutu jana sambil beranjak ke kamar mandi yang disusul dengan tawa Fara yang terdengar menyebalkan di telinga Jana.

Sudah hampir dua jam Taka ditinggalkan sendiri di kamarnya, ia memilih tidur lebih lama daripada mengikuti ketiga sahabatnya menghabiskan pagi hari dengan berjalan jalan menikmati suasana pagi di area hotel dan sarapan, mood nya kurang baik pagi ini, namun ia tak ingin merusak momen liburan mereka kali ini, maka ia memilih menyendiri dulu sampai mood nya kembali baik, namun kemudian akhirnya ia terbangun, menatap ke jendela yang sudah setengah terbuka oleh Tomoya tadi, sejenak ia memandang ke arah jendela sebelum kemudian bangkit dan membukanya, membiarkan udara pagi dan sinar matahari bebas memasuki kamarnya, mengamati sekeliling dan juga pemandangan laut lepas didepan pandangannya sedikit membuatnya lebih rileks dan melupakan masalahnya dengan Ayumi sesaat, namun lamunannya dibuyarkan oleh dering ponselnya yang terletak di sisi tempat tidurnya, di lihatnya sekilas, bukan nama yang ia inginkan tertera di layarnya, namun tetap ia angkat walaupun dengan malas,

"Hei Mori-chan, turun lah, ini sudah hampir siang, kau belum sarapan, cepat turun." Seru Toru dari ponselnya,

"baiklah, tunggu sebentar." Jawab Taka singkat yang langsung ditutupnya, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk sekadar mencuci muka dan menyikat gigi nya.

Taka berjalan  menyusuri lorong hotel di lantai delapan itu sendiri, hanya ada satu orang petugas hotel yang kebetulan berpapasan dengannya yang sedang melakukan tugasnya membersihkan kamar yang baru saja ditinggalkan oleh tamu. Sepintas Taka melempar senyum dan mengangguk kepada petugas tersebut, yang juga dibalas dengan senyum ramah oleh petugas tersebut, ia membatin, apakah semua orang di negara ini selalu seramah ini? Suatu hal yang tidak terlalu sering ia temui di negara lain saat ia dan sahabat sahabatnya sedang menggelar tour konser band nya.

Pemandangan disekitar hotel ternyata cukup asri dan tenang, taka menyusuri jalan setapak diantara taman dan kolam renang untuk menuju tempat dimana ketiga sahabatnya sedang sarapan, namun mendadak langkahnya terhenti, ia melihat seorang gadis cantik yang sedang melakukan pemotretan di taman tersebut, dibalut dengan kebaya brokat kuning gading dengan sulaman bunga dan payet di bagian pinggirnya, membuat gadis tersebut tampak berkilauan dibawah sinar matahari yang belum terlalu terik ini, Taka terpesona dengan kecantikan gadis itu, terlihat unik dan eksotik,dengan kulit langsatnya, dan sapuan make up yang terlihat natural yang justru semakin menonjolkan kecantikan aslinya, dan ditambah dengan sanggul kecil yang dihiasi bunga kamboja segar semakin memancarkan aura cantiknya dan juga seksi di mata Taka, ia terpesona dengan pemandangan dihadapannya, tatkala sepasang mata indah itu tiba tiba menatap ke arahnya, tersihir dengan tatapan teduh itu sesaat, lalu ia pun mengerjap dan buru buru melangkahkan kaki untuk menyusul sahabat sahabatnya.

"Hei Mori-chan, kau lama sekali?" Tanya Ryota sambil menyorongkan secangkir kopi untuknya.

"Ah, aku tadi hanya berjalan sedikit memutar saja" jawab Taka beralasan, sambil mengambil mini danish dari piring Tomoya.

"Kenapa harus sarapan disini? Bukankah bisa kita minta layanan untuk sarapan di kamar saja?" Komplain Taka,

"hei kau itu satu kamar denganku, kita bukan sedang berbulan madu, Bodoh." Jawab Toru datar yang diiringi tawa Tomoya dan Ryota yang mengejek Taka, yang dibalas oleh jitakan di kepala kedua temannya itu.

"Apa kegiatan kita hari ini?" Tanya Taka sambil mengunyah mini danish nya yang ketiga.

"Aku ingin mengajak kalian untuk bermain olah raga air di dekat hotel disini, semalam aku dan ryota melihat sepintas brosurnya di satu counter di Airport, terlihat seru, jadi ku kira hari ini kita melakukan olah raga air saja." Terang Tomoya sambil mengacungkan selemabr brosur berisi informasi tentang beragam olah raga air yang berlokasi tak jauh dari tempat mereka menginap, yang langsung disusul anggukan penuh semangat dari Ryota.

"Sudah lama aku tidak melakukan diving, pasti akan seru sekali!" Seru Ryota bersemangat,

"Aku pun sudah lama tidak bermain main dengan air laut seperti itu, aku jadi tidak sabar!" Pekik Tomoya sambil mengacak puncak kepala Ryota.

"Hmmm ide bagus, aku setuju." Ujar Toru sambil menyeruput kopi nya.

"Baiklah, aku ikut, sepertinya akan seru sekali  aku pun sudah lama tidak pernah bermain main di laut." Sambut Taka sambil menghabiskan mini danishnya yang ke empat, yang membuat piring Tomoya bersih tak bersisa.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang