54th

44 0 0
                                    

Rexy mendudukkan Jana di satu bangku taman tak jauh dari venue konser Jana, lebih baik mengantar kembali gadis itu ke dekat venue nya daripada mengajaknya ke satu tempat yang mungkin membuatnya akan dicari cari oleh seluruh staff nya,

"Are you okay?" Tanya Rexy sambil menyodorkan segelas coklat hangat yang ia beli dari sebuah kedai kecil di seberang tempat mereka duduk, Jana masih terdiam, ia belum mampu mencerna semuanya,

"Janitra,." Panggil Rexy lagi dengan nada nya yang masih sama seperti saat masih bersama Jana dulu, gadis itu pun memandang ke arah Rexy dan perlahan menerima paper cup berisi coklat hangat dengan uap yang masih mengepul itu, Rexy pun duduk di sisinya, keheningan meliputi keduanya, yang perlahan membuat Rexy sesak, namun saat ia sedang memilah milah topik untuk membuka percakapannya dengan Jana tiba tiba gadis itu pun bersuara,

"Where have you been, Rex?" Tanya Jana to the point pada pria yang berwajah khas Jerman yang masih memiliki sentuhan Asia tersebut, Rexy terkesiap dengan pertanyaan langsung Jana yang menusuknya tepat di jantung, pria itu tersenyum kecut mendengar pertanyaan memaksa dari Jana itu,

"I'm sorry Jana," ujar Rexy tertunduk,

"Apa? Maaf? Kamu sadar nggak bilang itu?" Ejek Jana pada pria campuran Jerman itu yang membuat Rexy hanya bisa terdiam,

"Jan, maaf, aku betul betul minta maaf soal semuanya," ujar Rexy sekali lagi, meyakinkan gadis campuran Italia itu,

"Kamu gampang banget minta maaf, kayak apa yang kamu lakuin itu bukan apa apa," hardik Jana menumpahkan emosinya,
Jana kemudian terdiam sesaat sebelum melanjutkan kembali,

"Aku lahirin anak kita Rex," ujar Jana setelah lebih tenang, Rexy tertegun mendengar itu, dikepalanya berputar banyak pertanyaan atas pernyataan Jana itu,

"Tapi tenang, aku nggak akan minta pertanggung jawaban kamu kok, dia udah nggak ada waktu aku lahirin dia,." Ujar Jana mulai menjelaskan,

"Maksud kamu?" Tanya Rexy cemas,
"Dia udah meninggal waktu aku lahirin dia, Rex, terlalu banyak masalah waktu aku hamil dia, stress, malnutrisi, bikin dia nggak bisa bertahan," ucap Jana menahan tangis,

"Aku gagal ngelindungin dia,." Gumam Jana putus asa, gadis itu kemudian menunduk sambil tetap menggenggam paper cup berisi coklat hangat itu,

"Siapa namanya?" Tanya Rexy memberanikan diri,

"Bastian," jawab Jana singkat yang membuat Rexy kehabisan kata kata,

"Dia laki laki ya,.." gumam Rexy menahan air matanya,

"Dan mirip banget sama kamu," jawab Jana sambil menoleh ke arah Rexy, yang kini menatap Jana dengan sorot mata merasa bersalah yang dalam,

"Jana,.. aku minta maaf sama kalian berdua, seharusnya aku lebih berani mengakui kalian, bukan malah kabur kesini,.." gumam Rexy tertunduk,

"Aku makamin anak kita di dekat makam Eyang, di magelang,." Ujar Jana memberi tahu keberadaan Bastian pada Ayah kandungnya, Rexy hanya mengangguk menandakan ia mengerti dan tau dimana lokasi makam putra nya itu,
"Jan,.. gimana kabar kamu?" Tanya Rexy hati hati, kali ini ia menanyakan kabar gadis itu, kali ini hanya sebatas teman lama,

"As you can see, I'm fine Rex," jawab Jana dingin,

"Ya, aku bisa lihat itu, kamu tetap kayak dulu," ujar Rexy sambil mengangguk,

"Kamu pacaran sama vokalis itu?" Tanya Rexy menyelidik, kali ini ia terdengar lebih santai,

"Bukan urusan kamu," jawab Jana ketus, tapi jauh dalam hati ia memuji Rexy yang masih hafal gelagat dan tindak tanduk Jana jika memang ia memiliki hubungan khusus dengan rekan duetnya seperti saat ia berduet dengan Pria berdarah campuran itu,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang