42nd

45 0 0
                                    

Hari itu Jana terlihat serius dengan lembaran kertas di partitur stand di hadapannya, dengan sesekali menggoreskan tanda dengan pinsil di kertas itu untuk menandakan kata mana saja yang harus lebih jelas ia lafalkan mengingat ia merekam ulang beberapa hits nya dengan bahasa Jepang untuk kepentingan pasar yang akan ia bidik sekarang ini, di luar ruangan dimana Jana berada, Mathias dengan serius memperhatikan setiap part yang di nyanyikan Jana dengan sungguh sungguh, beberapa kali ia menginstruksikan Jana untuk mengulang di bagian bagian yang dirasa perlu, Jana pun dengan patuh mengikuti, saat semua diruangan itu sedang hanyut dalam recording di hari pertama itu, perlahan pintu di ruangan itu dibuka dan menyembulkan kepala Yoshitaka Goto dengan raut yang penuh rasa ingin tau,

"Permisi," ucapnya setengah berbisik, yang membuat Mathias yang sedang serius menatap ke arah Jana menoleh ke arah pintu yang terbuka, tanpa mengeluarkan suara Pria berperawakan tinggi dan tegap itu segera melambaikan tangan ke arah Yoshitaka Goto, mengisyaratkan agar ia masuk ke dalam,

"Sudah sejauh mana Ma-san?" Tanya Yoshitaka Goto sambil berdiri di sisi Mathias dan mulai ikut memperhatikan Jana yang sedang serius menjalani take vocal itu,

"Sudah hampir selesai untuk dua lagu pertama," jawab Mathias sambil sekilas melihat dan tersenyum ke arah Goto-san,

"Wow, cukup baik" puji Goto-san tulus,
"Yeah, she can pull it off," jawab Mathias dengan nada bangga terselip di suaranya,

"Where's your boys by the way?" Tanya Mathias tiba tiba,

"Will be here in twenty minutes," jawab Goto-san yakin, yang disambut anggukan Mathias, dan kemudian kedua pria itu kembali fokus kepada Jana yang sedang fokus dalam sesi take vokal nya itu.

"Far, kasih istirahat dulu adek lo, abis itu kita take lagi, kalau oke, bisa selesai lebih cepet hari ini," ucap Mathias serius,

"Siap mas," jawab Fara tegas, Fara pun memberikan isyarat pada Jana bahwa sesi rekamannya akan break sejenak, Jana pun mengangguk dan melepaskan headphone nya dan bergegas keluar dari bilik recordingnya, saat Jana baru saja keluar dari ruangan kecil itu, tiba tiba pintu ruangan recording nya di buka dan terdengar suara suara yang sudah tidak asing lagi di telinga nya,

"Adik kecil!!" Seru dua suara yang terdengar dari arah pintu kayu itu,
"Hai!!" Sapa Jana dengan nada yang terdengar cerah saat melihat Ryota dan Tomoya masuk hampir bersamaan saat melewati pintu itu, yang membuat tubuh mereka berhimpitan, dan Jana tertawa karena nya,

"Bagaimana rekaman mu hari ini?" Tanya Tomoya sambil memberi high five pada Jana,

"Lancar, ku rasa aku tak butuh banyak waktu, mengingat aku seperti hanya mengulang rekaman lagu yang sudah ada saja," ujar Jana sambil tersenyum,
"Kalian berdua saja? Dimana Toru dan Mori-chan?" Tanya Fara saat menghampiri kedua pria ceria berambut panjang itu,

"Toru sedang dalam perjalanan kemari, sedangkan Mori-chan mungkin juga sedang dalam perjalanan kemari," ujar Tomoya sedikit mencurigakan,

"Mungkin?" Gumam Fara dengan suara nyaris tidak terdengar, dan alisnya yang bertaut, merasa aneh dengan apa yang barusan ia dengar.

Di lain tempat di sebuah resto cukup mewah di wilayah elit di pusat kota Tokyo terlihat Taka dengan pakaian yang cukup rapi sedang berbincang serius dengan seorang wanita paruh baya yang wajah nya mirip dengan dirinya, yang tetap terlihat mempesona walaupun usia nya tak lagi muda, siang itu ia menemui Nyonya Masako Mori, Ibu nya yang kini tinggal terpisah dengan Taka sejak perceraiannya dengan suaminya dulu, Tuan Shinichi Mori,

"Ibu, maaf aku baru bisa menemui ibu sekarang, seharusnya aku menemui Ibu lebih awal sebelum konserku di Jakarta kemarin," ujar Taka membuka percakapan dengan ibu nya, sambil sedikit menundukkan kepalanya, tanda ia merasa bersalah pada ibu nya,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang