41st

39 0 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul tiga sore yang menandakan bahwa penerbangan akan segera tiba sekitar satu setengah jam lagi, Fara terlihat terbangun dari tidur dan menggeliat merenggangkan tubuhnya, disebelahnya Jana terlihat masih tertidur dengan tenang, dengan lembut ia membangunkan adik sepupunya itu,

"Jan, bangun dek," ujarnya pelan sambil sedikit mengguncang lembut lengan gadis kurus itu, Jana pun terlihat terbangun dan perlahan membuka matanya dan merenggangkan sedikit tubuhnya,

"Udah mau sampai ya Far?" Tanya Jana dengan suaranya yang terdengar sedikit serak,

"Dikit lagi, yuk bangun, biar nggak limbung," ucap Fara perhatian, setelahnya Fara terlihat memanggil seorang cabin crew dan mengorder dua gelas minuman untuk nya dan Jana sebelum mereka turun dari pesawat.

Pesawat yang ditumpangi Jana dan Fara akhirnya mendarat di Tokyo, kota yang selalu sibuk dengan segala bentuk kegiatannya, Jana dan Fara pun dengan sigap berdiri dan berjalan keluar dari cabin pesawat menuju gedung terminal airport yang sibuk itu, dengan sedikit gontai, ia berjalan di sisi Fara menuju area bagage claim dari airport itu, setelah berjalan beberapa menit, mereka pun sampai di area yang ramai dengan penumpang dari berbagai tujuan asal dan juga maskapai sedang menunggu bagasi mereka di keluarkan, Fara dan Jana menunggu dengan sabar dan tenang hingga satu persatu koper koper besar mereka berdua terkumpul, lalu mereka berdua pun berjalan menuju pintu keluar, namun saat mereka sedang berjalan tenang tiba tiba ponsel Jana berbunyi,

"Sayang aku dan Toru sudah datang, aku menunggumu di coffee shop di dekat pintu keluar, kau pasti mudah menemukannya," ujar Taka di sambungan teleponnya dengan nada yang terdengar cerah, walaupun hari sudah mulai bergulir petang,

"Baiklah, aku akan segera menuju kesana," jawab Jana dengan nada sedikit letih, Jana pun menutup teleponnya dan memberitahu Fara dimana Takahiro menunggu, tak butuh waktu lama untuk keduanya menemukan dimana Taka menunggu, Jana dengan cepat dapat mengenali kekasihnya yang sore itu mengenakan sweatshirt berwarna hitam dipadu dengan celana cargo coklat yang membuatnya terlihat lebih muda dari usia sesungguhnya, Taka pun dengan cepat dapat mengenali Jana dari balik kacamata berlensa bening berframe tebal berwarna hitam miliknya, segera ia menyambut gadis nya itu beserta Fara dengan hangat,

"Sayang, bagaimana penerbanganmu? Kau terlihat lelah?" Tanya Taka sambil memeluk Jana hangat, lalu memberikan high five pada Fara, Tak jauh dari mereka Toru menghampiri kedua gadis itu dan memberikan pelukan hangatnya untuk kedua gadis yang baru saja menempuh perjalanan jauh,

"Kenapa kalian begitu repot menjemput kami?" Tanya Fara kepada kedua pria itu,

"Tak apa apa Fara-san, lagi pula hari ini adalah akhir pekan, jadwal kami pun tak terlalu padat hari ini," jawab Toru diplomatis,

"Terima kasih banyak Toru-san, kau pasti selalu di repotkan olehnya ya?" Tanya Fara lagi, kali ini sambil mengedikkan dagu nya ke arah Taka yang sedang membantu Jana mendorong troley dengan tangan Jana melingkar mesra di lengan pria itu,

"Bukankah pekerjaanku memang mengasuhnya, Fara-san," ujar Toru yang membuat keduanya terkikik bersama.

Jana dan Fara telah tiba di sebuah apartment milik keluarga istri dari Mathias, Prita, segera Fara membuka pintu dengan kode akses yang sudah diberikan oleh Mathias dua hari lalu, Jana langsung melangkah masuk dan segera mencari sofa agar ia bisa sedikit merebahkan tubuhnya, sedangkan Fara dibantu oleh Toru dan Taka terlihat memasukkan seluruh koper yang mereka bawa,

"Kalian langsung istirahat saja, pasti kalian lelah," ujar Toru diplomatis, sambil menggamit lengan Taka, menahan pria itu yang terlihat hendak melangkah masuk ke dalam, segera Taka memberikan gitarisnya itu tatapan protes namun segera di redam oleh Toru dengan tatapan nya yang menusuk, yang membuat nyali Taka sedikit ciut karena nya,

"Baiklah Fara-san, kalian berdua silakan beristirahat, aku dan Monyet kecil ini mohon pamit, beristirahatlah, agar di hari senin lusa nanti kau dan Jana dapat mulai menjalani schedule kalian dengan baik." Ujar Toru sambil membungkuk,

"Oh baiklah, terima kasih banyak kalian berdua sudah menyempatkan diri menjemput kami," ucap Fara sopan dan sedikit sungkan,

"Sampaikan pada Jana, aku pamit pulang, pasti dia sudah tertidur di dalam," ujar Taka sambil berpamitan pada Fara,

"Baiklan Mori-chan, aku akan meminta nya untuk menghubungi mu secepatnya saat dia bangun nanti," ucap Fara pengertian, dan segera kedua pria itu pun melangkah keluar dari apartemen itu, untuk memberikan Jana dan Fara waktu untuk diri nya masing masing beristirahat.

Keesokan pagi nya, Jana terbangun dengan pakaian kemarin yang masih menempel lengkap di tubuhnya, kepalanya terasa sedikit sakit dan hidungnya sedikit tersumbat, dia sedikit demam pagi itu, perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya dan menemukan Fara yang sedang menyiapkan sarapan untuknya berdua, di island kitchen kini telah tersedia dua cangkir teh,

"Morning, lil sist, i make some tea for you," sapa Fara hangat,

"A peppermint tea for your slight fever," ujar Fara lagi sambil menyorongkan secangkir teh peppermint untuknya,

"Ini lo bawa Far?" Tanya Jana dengan suara yang sedikit serak,

"Iya, kan udah kebiasaan lo kalo terbang lama, nyampe pasti meriang, udik lo ah," ledek Fara sedikit terkekeh,

"Ah rese lo," balas Jana malas sambil mulai menghirup teh yang dibuatkan oleh kakak sepupunya itu sedikit demi sedikit, yang membuat tenggorokannya sedikit hangat.

----------

Schedule Jana sudah dimulai di hari berikutnya, kondisinya sudah terlihat lebih baik daripada saat ia baru tiba akhir pekan kemarin, kali ini Jana dan Fara hanya perlu berjalan kaki untuk menuju kantor management Amuse yang tak terlalu jauh dari Apartemen yang di huni nya selama di Tokyo, schedule Jana kali ini penuh dengan recording beberapa lagu miliknya dari tiga album dengan penjualan tertinggi yang di alih bahasa kan ke dalam bahasa Jepang, semua sudah siap saat Jana dan Fara datang, dan kali ini Mathias pun datang untuk mendampingi,

"Mas, disini?? Kok nggak bilang kesini juga??" Tanya Jana bingung,

"Kaget ya? Gue kemarin kudu hadir di acara nikahan sepupunya Prita dulu, jadi berangkat minggu Jan," jawab Mathias tenang,

"Berapa lama disini mas?" Tanya Jana lagi,

"Sampe beres, gw juga bakal join ke US," ujar Mathias yakin, Jana hanya mengangguk patuh dengan Kakak sepupu tertua nya itu.

Kali ini Mathias akan turut mendampingi selama Jana berkegiatan di luar negeri nya, mengingat ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti tour dan juga membuka jalan nya untuk debut di luar Indonesia, pria ini tak ingin kembali mengulang kesalahan dengan jadwal Jana yang hampir berbenturan tiga bulan lalu, yang menyebabkan gadis itu sempat drop dan sedikit mengganggu jadwal rehearsal nya dengan band rock jepang ini, ditambah untuk kali ini, Mathias tidak ingin jika kejadian seperti saat dengan Rexy terulang lagi, karena tanpa bisa ia cegah, semuanya seolah seperti berulang kembali seperti bertahun tahun yang lalu, ia tak ingin adik sepupu bungsu nya ini mengalami kejadian pahit untuk kedua kali nya.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang