6th

102 7 0
                                    

Pagi hari nya saat keempat pria itu masih tertidur, sebuah pesan masuk ke dalam grup chat mereka, sebuah pesan dari manager nya yang mengabari bahwa ia sudah sampai di Bali pagi ini.

Bunyi dering ponsel membangunkan leader band itu, dengan rasa malas dan kantuk ia berusaha menjangkau ponsel yang ia letakkan di night stand disamping tempat tidurnya, dan bersusah payah mengangkat ponselnya,

"ya, Goto-san,...kau di sini?? Oh oke baiklah, aku bersiap dulu." Jawab Toru segera ia menutup ponselnya dan beranjak ke kamar mandi.

"Kau mau kemana Toru-san?" Tanya Taka sambil menggeliat merenggangkan tubuhnya, kepalanya masih cukup pening karena pengaruh alkohol yang mereka tenggak semalam,

"Goto-san, ada disini, aku diminta bertemu dengannya, ada meeting yang harus ku hadiri," ujar Toru sambil mengenakan kemeja lengan pendek putih gading nya,
"ouugh shit! Jangan lagi! Bukankah kita sedang liburan? Kenapa dia justru menyusul kita sampai sini???" Rutuk Taka sambil bersandar di kepala tempat tidurnya,

"aku hanya diminta olehnya bertemu di hotel tempatnya menginap, hanya itu, kau tak perlu sampai kesal begitu," ujar Toru menenangkan. Taka kehilangan rasa kantuknya saat ia terbangun karena Toru, ia pun memutuskan untuk ikut dengan Toru menemui manager mereka,

"lebih baik kita berempat menemui Goto-san, setelah itu kita bisa melanjutkan liburan kita, bukankah kita akan menuju ubud?" Tanya Taka memastikan,

"ide mu tidak buruk, baiklah." Tandas Toru, kemudian satu jam kedepan keempat pria itu bersiap menemui managernya yang menginap di daerah legian.

"Mas, kita meeting dimana jadinya?" Tanya Fara pada Mas Mathias via sambungan telepon,

"gue nginep di Jayakarta Far, lo sama Jana kesini ya, sebelum Jana mulai difoto lagi, bangunin dia deh, meeting bentar sama gue, ada yang mau gue kenalin juga ke lo berdua, sarapannya disini aja ya, gue tunggu." Tutup Mathias.

"Jan, bangun Jan, Mas Mathias ngajak meeting, yuk Jan siap siap." Ujar Fara membangunkan Jana,

"aaarrrggghh," erang Jana malas,

"jangan males, ayo ah," ujar Fara sambil menarik tubuh Jana bangun,

"iya iya gue bangun, ampun deh ah, sabar bu" gerutu Jana. Satu jam kemudian Jana selesai dengan urusannya, dan sekarang sudah dalam perjalanan menuju kawasan Legian tempat Mathias, produser sekaligus juga manager nya sedang menginap.

"Far, Mas Mathias kok tumben sih nyusulin kita kesini? Ada yang salah ya gue?" Tanya Jana dengan nada sedikit khawatir,

"pede banget lo nona, Mas Mathias itu kesini emang liburan sama anak istrinya kali, Dia kesini sama Mbak Prita sama gendis juga," ujar Fara yang selalu tau info lebih dulu,

"eh ada mbak Prita? Ada gendis juga? Asiiiiiik bisa maiiiiiin." Seru Jana ceria,

"enak aja, mereka liburan, kita kerja ya, jangan lupa lo," ucap Fara sambil membuka jadwal di I pad nya, jemari nya menari nari diatas permukaan layar perangkat itu,

"iya iya," jawab Jana putus asa,

"ga usah ngambek gitu kali," ujar Fara singkat, Jana tidak lagi menanggapi kata kata Fara, ia mulai memandangi jalan di luar jendela mobilnya, hari itu masih pagi, dan para penduduk lokal sudah memulai kegiatannya dari langit masih gelap, dalam ingatan Jana, Bali selalu menghadirkan suatu kehangatan yang sederhana, dan selalu membuatnya ingin kembali lagi ke pulau ini, dimana ia pernah menghabiskan masa remaja nya di daerah Ubud, kawasan yang tidak sehiruk pikuk di Denpasar ataupun di Kuta dan Legian.

Toru dan ketiga rekannya sudah sampai ke hotel tempat Manager nya menginap, segera keempat pemuda itu berjalan menuju tempat yang diinsturksikan managernya untuk melakukan meeting pagi itu, Toru berjalan di depan yang lain, mereka berjalan membelah areal taman dan kolam renang, menuju Resto tempat Managernya sedang sarapan, dari kejauhan Goto-san, begitu ia biasa di sapa, melambaikan tangan ke arah Toru yang dalam sekilas pandang pun akan mudah dikenali karena tubuh menjulang dan rambut berwarna pirang miliknya,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang