56th

48 0 0
                                    

Di tempat lain keempat rock star Jepang itu kini sudah menyelesaikan show nya di Baltimore dan sedang menuju Atlanta untuk show berikutnya, jadwalnya memang padat, yang memaksa mereka untuk bergerak cepat setiap hari nya, di dalam tour bus itu, Taka terlihat duduk termenung di tempat dimana Jana sering menghabiskan waktunya kala bergabung di dalam bus ini beberapa hari lalu, Taka menekuri pemandangan di luar jendela kaca bus itu dengan tatapan kosong, namun pikirannya tidak, dalam kepalanya bayangan wajah Jana kala menangis malam itu masih lekat dalam ingatannya, ia begitu marah kala melihat gadis nya itu mencium pria lain, dan menghardiknya dengan kata kata kasar ditambah dengan sentakan dan dorongan kasar hingga gadis kurus itu terjatuh, rasa marah masih menyisa di hatinya, namun di sisi hati nya yang lain ia pun merasa bersalah karena ketidak jujuran nya pada Jana atas perasaannya sendiri pada Ayumi,

"Mori-chan," sapa suara berat yang duduk di hadapannya dan menyorongkan sekotak coklat untuk nya di meja di hadapannya itu, Taka hanya menatap coklat di atas meja itu dengan tatapan kosong,

"Apa ini?" Tanya nya malas,

"Cobalah, ini souvenir yang diterima Tomoya semalam," ujar Toru sambil membuka satu bungkus coklat berbentuk bulat yang terbungkus kertas aluminium foil berwarna emas itu,

"Ambilah, aku tak selera," ucap Taka seraya mendorong kotak coklat itu menjauh darinya, Toru tersenyum misterius ke arah Taka yang kini kembali menekuri pemandangan di lewat kaca jendela bus itu, gitaris itu pun melangkah pergi dari hadapan Taka dan meninggalkan kotak coklat itu tetap di atas meja.

Show di Atlanta baru saja diselesaikan oleh keempat pria Jepang ini, seperti biasa, mereka harus bergerak cepat menuju kota berikutnya, masih ada sekitar dua belas kota dengan tiga belas kali penampilan lagi sebelum mereka bisa kembali pulang ke Tokyo, dalam bus yang mulai bergerak itu, Terlihat Toru dan Tomoya serta Ryota sedang mencari posisi yang nyaman untuk mereka beristirahat di bunk bed nya masing masing, Taka yang masih duduk santai di sofa di dalam bus itu terlihat tak perduli dengan sekitar, ia terlihat masih duduk termenung menyandarkan tubuhnya pada sofa dimana Jana juga sering menghabiskan waktunya disana saat kemarin bergabung dengan mereka di bus itu, malam semakin larut dan ketiga sahabatnya juga sudah terlelap di masing masing bunk bed nya, rasa lelah menggelayuti tubuh mereka, dengan jadwal yang luar biasa padat itu, mustahil jika tenaga mereka masih terjaga, namun kini Taka masih saja terjaga tanpa bisa memejamkan matanya sedetik pun, saat ia sedang terlihat mencorat coret buku catatannya yang selalu setia ia bawa kemanapun, dari arah belakang bus itu Tomoya terlihat berjalan menghampiri nya,

"Kau belum tidur Mori-chan?" Tanya Tomoya dengan nada datar nya, Taka sedikit terkesiap kala melihat Tomoya yang kini sudah duduk di sisinya sambil mengusap matanya yang terlihat mengantuk itu, ia sudah beberapa hari tidak bicara pada Tomoya sejak pertengkarannya antara dirinya dengan Jana yang melibatkan drummer nya itu, ia sedikit terkejut saat Tomoya yang terlebih dahulu membuka percakapan dengannya,

"Ah, aku hanya tidak bisa tidur saja, kau sendiri kenapa terbangun?" Tanya Taka sedikit canggung, Tomoya pun mengangkat sebotol air mineral, menunjukkan bahwa ia terbangun karena kerongkongannya yang kering dan butuh air untuk membasahinya,

"Kau tidurlah, tidak baik selalu terjaga sampai malam seperti ini," ucap Tomoya, kali ini ia terdengar sesuai dengan usia nya, sangat mengayomi,

"Aku tau apa yang sedang kau fikirkan, semoga kau belum terlambat untuk kembali, Mori-chan," ujar Tomoya seraya bangkit dari sofa panjang bus itu, Taka terkesiap mendengarnya,

"Maksudmu?" Tanya nya dengan sedikit rasa cemas terselip di antara intonasi suaranya,

"Dia tak lagi berada di Tokyo Mori-chan, ia sudah kembali bersama kedua kakak sepupunya, seluruh agenda promosi debutnya terpaksa selesai lebih awal karena rumor yang terlanjur bergulir bebas di tengah tengah masyarakat yang membuat reputasinya jatuh," ucap Tomoya sambil berdiri di area pantry kecil bus itu, Taka terdiam mendengar penjelasan Tomoya, ia terkejut mendengar kabar yang sejujurnya sangat buruk ini, sejak pertengkarannya dengan Jana tempo hari, ia sama sekali tak menghubungi gadis itu, seolah ia tak pernah mengenal siapa itu Janitra Andara, hati nya terasa ngilu tatkala Tomoya mengatakan bahwa gadisnya kini tak lagi berada di kota dimana ia bermukim, ia kembali ke tanah air nya dengan mengemasi seluruh rasa cinta yang sebelumnya telah ia berikan pada vokalis bersuara emas itu.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang