36th

51 1 0
                                    

Setelah Taka berlalu, tinggalah Jana sendiri di ruangan itu, kini ia memandangi pantulan dirinya sendiri dari cermin yang berada di hadapannya, lama ia terdiam dan hanya memandangi dirinya sendiri disitu, ia masih merasa janggal berada di suasana konser besar seperti sekarang ini, setelah bertahun tahun absen dari konsernya sendiri, namun saat ia semakin larut dalam lamunannya, tiba tiba pintu dibuka yang membuat gadis cantik terlonjak kaget dari tempat duduknya,

"Jan, ayo, semua udah beres," ajak Fara dari ambang pintu,

"Taka udah cabut Far?" Tanya Jana tiba tiba,

"Udah, kenapa emang?" Jawab Fara sedikit bingung,

"Oh oke deh, tapi balik ga langsung ke hotel ya far, temenin gue dulu," ucap Jana sedikit misterius,

"Pak Imam udah lo minta balik duluan kan?" Ujar Jana lagi menanyakan drivernya,

"Udah, tadi balik sama anak anak kantor, mau kemana sih sebenernya Jan?" Tanya Fara lagi dengan nada curiga,

"Udah ikut aja, ada yang mau gue ceritain sama lo," ucap Jana sambil meminta kunci mobilnya pada Fara, setelahnya kedua gadis itu melesat cepat membelah jalan utama kota besar itu, Jana pada kemudi dan Fara duduk disebelahnya, keduanya hanya diam membisu, Jana terlihat sedikit tegang terlihat dari jemarinya yang menggenggam erat kemudinya, dan matanya yang memandang tajam ke jalan di hadapannya, sedangkan Fara terlihat bingung dengan sikap Jana ini lantas memberanikan diriemecah keheningan yang ada,

"Jan, are you okay?" Tanya Fara hati hati, gadis itu diam tak menjawab, dan hanya terus memacu kendaraannya lebih cepat,

"Jana!!! Ini lo mau kemana????" Bentak Fara, namun Jana tetap diam, ia kemudian membelokkan mobil keluar dari jalan bebas hambatan tersebut dan mengambil jalur menuju satu dermaga Yacht di teluk Jakarta, Nissan Teana hitam itu terus melaju hingga berhenti di bibir dermaga yang sepi, segera Jana mematikan mesin mobilnya dan melompat turun dari kursi kemudi nya dan berjalan ke arah tepi dermaga, malam itu angin bertiup cukup kencang, membuat tubuh kurusnya terasa menggigil, Fara menyusulnya dari belakang, setengah berlari untuk menyejajarkan langkah Jana,

"Jan, lo kenapa??" Tanya Fara saat Jana mulai duduk di tepi dermaga itu, rambutnya yang terurai lepas terlihat melambai tertiup angin,

"Jan," ujar Fara sekali lagi, sambil mengambil posisi duduk disebelah Jana,

"Bawa rokok Far?" Tanya Jana tiba tiba,
"Ada, tapi buat apa? Bukannya lo udah berhenti?" Jawab Fara bingung,

"Sekali aja," ucap Jana dingin, Fara lantas mengeluarkan kotak rokok dari saku jaketnya dan memberikannya pada Jana, gadis itu pun lantas menerimanya dan segera mengeluarkan satu batang dan segera membakarnya dengan lighter yang dinyalakan Fara untuknya, Fara pun lantas menerima kotak rokoknya dan mengambil sebatang lalu membakarnya segera, sekejap kepulan asap kecil menyeruak di antara kedua gadis itu,

"Papa mau nikah lagi Mbak," ujar Jana membuka percakapan dengan panggilan lebih sopan pada Fara,

"Om Dito??" Tanya Fara tak dapat menutupi reaksi terkejutnya, Jana hanya mengangguk saat Fara bertanya memastikan kebenarannya,

"Sama siapa Dek?" Tanya Fara dengan panggilan yang lebih personal pada Jana,

"Nggak tau, tapi kayaknya calonnya Papa itu yang udah kita kenal deh Mbak," ujar Jana serius, sambil menatap kosong kearah laut teluk Jakarta yang berwarna hitam karena minim penerangan,

"Tante Indira?" Tanya Fara disela hisapan rokoknya dan menghembuskan asapnya perlahan,

"Mungkin," jawab Jana sambil menghembuskan asap rokoknya,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang