69th

84 3 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, Tomoya, Ryota dan Toru serta Maya sudah pamit dari dua jam yang lalu, namun Taka masih belum bisa tidur setelah pesta kecil menyambut Jana tadi, disisinya, Jana baru saja terlelap tidur dengan sweater rajut putih buatan tangan Tante Ira yang terlihat kebesaran di tubuhnya yang terlihat semakin kurus, dalam ingatan Taka, Jana hampir tidak pernah mengenakan pakaian yang ketat ataupun terbuka jika tidak sedang dalam pemotretan, shooting ataupun konser, yang belakangan Taka menyadari, Jana selalu ingin menutupi tubuh kurusnya, karena ia merasa tidak nyaman dengan itu, yang membuat Taka diam diam justru menyenangi hal itu, lekat ia memandangi Jana yang terlelap dalam tidurnya, yang berselimut bedcover putih polos itu, wajahnya nampak lelah setelah penerbangannya dari Jakarta menuju Tokyo yang memakan waktu tidak sedikit, Taka merasa kasihan dengan gadis nya itu, sudah terlalu banyak hal yang dialami Jana, dan dihadapinya sendirian. Perlahan ia menarik pergelangan tangan kiri Jana, yang berhiaskan cincin pemberian Taka di jari manisnya, dan terlihat jelas olehnya tato yang diceritakan Maya sebelumnya, tato itu sangat sederhana, namun tidak sesederhana artinya, nama Putra nya terukir di nadi nya, yang menandakan Jana akan selalu menyimpan Bastian dalam setiap denyut nadi nya, tak terasa air mata menetes dari sudut mata Taka, ia akhirnya menyadari sepenuhnya, bahwa gadis disebelahnya ini adalah keputusan terbaik dalam hidupnya yang yang pernah ia ambil.

Jana terbangun saat alarm dari ponselnya berbunyi, yang hanya membuat Taka menggeliat di sebelahnya dan justru makin mengeratkan pelukan di pinggangnya yang ramping, perlahan Jana membalikkan tubuhnya, dan memandang lekat lekat wajah dihadapannya,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jana terbangun saat alarm dari ponselnya berbunyi, yang hanya membuat Taka menggeliat di sebelahnya dan justru makin mengeratkan pelukan di pinggangnya yang ramping, perlahan Jana membalikkan tubuhnya, dan memandang lekat lekat wajah dihadapannya, wajah yang selalu ia rindukan dari sejak Jana menyadari bahwa ia telah jatuh cinta kepada putra sulung dari pasangan penyanyi senior di negeri tempatnya menetap sekarang. Perlahan jemarinya menyentuh kening Taka, yang justru membuatnya terbangun,

"kau sedang apa, sayang?" Tanyanya dengan suara sedikit serak,

"membangunkanmu," jawab Jana sedikit terkejut dan salah tingkah, perlahan wajahnya pun bersemu merah,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"membangunkanmu," jawab Jana sedikit terkejut dan salah tingkah, perlahan wajahnya pun bersemu merah,

"aku sudah bangun dari sejak kau memandangiku, sebegitunya kah kau merindukanku?" Tanya Taka sedikit menggoda, sambil merenggangkan tubuhnya, sekejap Jana kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi Taka, namun segera ditahan oleh pria itu agar tetap menghadap ke arahnya, Jana memekik sekilas, mengerjap, bingung harus bagaimana, kini wajahnya sudah semakin memerah yang membuat Taka semakin gemas melihatnya,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang