65th

64 0 0
                                    

Hari sudah mulai senja, namun perayaan tersebut baru saja dimulai, sebuah resepsi pernikahan yang privat di gelar di pelataran resort Kamandalu Ubud, dengan di terangi pencahayaan dari beberapa obor yang di tancapkan di beberapa sudut sebagai penerangan dan juga lampu gantung bertema rustic yang sesuai dengan tema pesta malam itu, yang terasa cukup santai dengan konsep outdoor, menonjolkan kesan casual walaupun para tamu masih dominan dengan penampilan kostum tradisional Bali yang justru makin terlihat menarik, kontras dengan tema pesta tersebut.

Toru dan Maya kini telah berganti kostum dengan pakaian mereka untuk resepsi di malam harinya, Maya dan Toru terlihat serasi dalam perpaduan warna hitam dan merah yang mendominasi penampilan mereka malam itu, Maya dengan kebaya berpotongan pendek berbahan brokat hitam dengan taburan manik dan payet berkilauan dengan aksen terbuka dibagian punggungnya, memperlihatkan Tato yang berada dipunggungnya, tato yang sebelumnya sangat ia benci namun yang di kemudian hari dapat ia terima setelah Toru meyakinkan dirinya bahwa apapun yang terjadi di masa lalu nya tidak akan mengubah perasaan Toru terhadapnya,
Toru pun terlihat gagah dengan atasan hitam yang sangat pas ditubuh nya dengan udeng berwarna  merah tua yang terlihat cukup kontras melingkari kepalanya dengan rambut pirang platinumnya, udeng itu senada dengan kain saput yang ia kenakan dan juga kain yang Maya kenakan, mereka berdua terlihat serasi sekali sebagai pasangan yang baru saja resmi sebagai suami istri siang tadi, dan keluarga Toru yang sebelumnya mengenakan pakaian tradisional khas Jepang, kini berbaur dengan para tamu dan kerabat Puri Ubud lain nya dengan mengenakan setelan yang serupa dengan Toru, namun dengan tampilan yang tidak terlalu mencolok dan juga kebaya lengkap dengan selendang yang melilit pinggang untuk Ibu dan Kakak Ipar nya serta Keponakan Perempuannya yang membuat banyak mata melihat dengan tatapan kagum nya.
Semua hanyut dalam kehangatan pesta yang berlangsung tertutup itu, dan suasana semakin menarik saat sekumpulan penari kecak dalam jumlah terbatas memasuki pelataran tempat pesta outdoor itu digelar, perlahan penari penari itu memasuki tempat yang sudah dikosongkan dan memposisikan diri mereka duduk melingkari sebuah benda yang dipasangkan beberapa obor di cabang cabangnya, para tamu pun hanyut saat menyaksikan tarian kecak itu, saat lakon dalam tema tarian itu ditampilkan, sesekali Toru bertanya tentang tarian itu kepada Maya yang dijawab Maya dengan berbisik ke telinga Toru yang sedikit membungkuk untuk menyejajarkan tinggi tubuhnya dengan Maya saat Istrinya itu menjelaskan apa maksud dari tarian yang sedang berlangsung dengan sedikit berbisik ke telinga suami nya, diiringi dengan anggukan Toru sambil menatap Maya mesra dengan senyum khas nya sambil tetap melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Maya yang baru saja menjadi istrinya.

"How lucky Toru, can marry a beautiful Princess like Maya," ujar Masato sambil memandang Toru dan Maya yang berdiri di seberang sahabat sahabatnya yang terpisah oleh para penari kecak itu,

"Hell yeah, He's so lucky," timpal Kenta yang diamini oleh Manabu MAH Taniguti,
"Tapi aku benar benar tidak menyangka jika Maya adalah Putri seperti yang selalu aku baca di artikel artikel, benar benar keturunan seorang Raja," ujar Ryota dengan wajah kagum nya,

"Jika kau saja masih tidak percaya, bagaimana dengan kami, aku sangat tidak percaya saat Toru menceritakannya padaku latar belakang Maya, like, wooow!" Ucap Masato yang membuat lainnya terbahak bahak itu,

"Apakah berarti sekarang Toru menjadi pangeran?" Tanya Kenta dengan wajah polos dan sorot mata penuh rasa ingin tau, membuat tampilannya dengan pakaian khas Bali itu menjadi semakin menggemaskan,

"Entahlah, kalaupun iya, ku rasa keluarga Maya akan pusing mendapatkan Pangeran seperti Gachapin itu," celetuk Tomoya yang membuat semuanya kembali tergelak,

Dilain tempat yang tak jauh dari pelataran tersebut, Jana dan Taka menyaksikan tarian itu dengan tangan saling mengait satu sama lain, dan kepala Jana bersandar pada bahu Taka, sesekali Taka menikmati champagne yang ada di genggaman tangan kanannya, sambil tetap membiarkan Jana bersandar manja pada tubuhnya, semua tamu larut dalam kebahagian yang melingkupi malam itu.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang