34th

49 1 0
                                    

Waktu terus bergulir dan tak terasa fan meeting itu pun berakhir dengan sangat lancar, segera setelahnya, keempat member one ok rock itu beserta segenap staf dan crew mereka segera bertolak menuju venue yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap dan mengadakan fan meeting itu, terlihat keempat pria itu berjalan cepat menuju mobil van yang akan mengantarkan mereka menuju venue dimana Jana dan juga band pembuka telah bersiap, Taka terlihat berjalan di belakan Toru yang diikuti oleh Ryota dan Tomoya, menuju salah satu pintu samping dari hotel itu dimana van mereka telah menunggu, setelah mereka sampai dipintu itu segera pintu dibuka oleh petugas keamanan hotel dan kemudian Keempat pria itu pun melompat masuk ke dalam dan van itu pun segera melesat menuju venue konser mereka.

Sementara itu di venue yang sudah mulai dipadati oleh para fans dari keempat pria Jepang itu, mobil Jana baru saja berhenti di satu pintu backstage yang langsung terhubung ke ruang tunggu untuknya, Jana terlihat keluar dari mobilnya diikuti oleh Fara, gadis itu terlihat cantik dengan tampilan yang playfull sore itu, segera Jana di sambut oleh beberapa staff yang sudah menunggunya di pintu backstage dan segera Jana dan Fara berjalan menuju ruang tunggu dimana Jana akan bersiap disana,

"Jan, makan dulu ya, lo dari tadi belum makan," ujar Fara sambil melangkah menyejajari Jana,

"Ga terlalu selera Far," jawab Jana malas,

"Ga usah bikin masalah deh," ucap Fara tegas,

"Iya, ga usah judes gitu dong," gerutu Jana.

Suasana backstage sudah terlihat hiruk pikuk dengan lalu lalang para crew dan staff yang terlihat masih mempersiapkan segala sesuatu menjelang konser band rock ini, dan beberapa dari staff yang lain terlihat sedikit berlari kecil saat keempat pria rockstar itu telah datang ke venue, terlihat Tomoya dan Ryota terlebih dahulu menuruni mobil van yang mengantar mereka dari hotel menuju venue diikuti Taka kemudian Toru, segera mereka berjalan ke arah backstage dengan di kawal beberapa security guards dan staff mereka, Taka terlihat melemparkan pandang ke sekeliling koridor stadion itu, mencari sosok yang selalu dalam pikirannya, namun ia enggan menanyakan itu pada staff nya dan memutuskan untuk mencarinya sendiri setelah mereka berempat telah sampai di ruang tunggu khusus untuk keempat pria itu.

Di satu ruangan lain dimana Jana sedang bersiap, terlihat gadis itu sedang disuapi oleh salah satu staf management nya, sedangkan dirinya sedang di touch up oleh make up artist kesayangannya Billy, yang sedang meriasnya dengan riasan tipis dan tata rambut ponytail sederhana, Jana terlihat malas saat mengunyah suapannya yang ketiga, dan kemudian menolak dengan halus saat staff nya tersebut hendak menyuapkan makanannya kembali, dan setelahnya terlihat staff tersebut bangkit dari kursi yang ada di sebelah Jana dan melangkah ke arah sudut ruangan dimana terdapat meja dan beberapa snack dan hidangan makan malam untuknya dan seluruh staff managementnya,

"Dia nggak mau ngabisin lagi makanannya?" Tanya Fara pada staff tersebut,

"Nggak Mbak, cuma masuk tiga suap doang," jelas staff itu sambil berlalu, Fara kemudian memandang sekilas ke arah Jana yang sedang termenung memandangi pantulan wajahnya sendiri di cermin yang ada di hadapannya, Fara hanya memandangnya dengan tatapan khawatir dan sedikit sedih, ia yakin bahwa telah terjadi sesuatu pada adik sepupunya itu, namun satu ide terlintas di kepalanya, ia pun segera melangkah cepat menuju satu ruangan di ujung koridor backstage itu, ia tau bahwa kali ini Jana tidak sendiri dan kali ini ia akan menghadirkan penawar untuk mood Jana yang terasa murung sore ini, namun saat ia membuka pintu ruangan itu hampir saja ia menabrak seorang Pria berperawakan sedikit mungil dengan banyak tato di kedua lengannya,

"Ah! Kau mengejutkan ku Mori-chan!" Pekik Fara tertahan,

"Ah, maafkan aku Fara-san," ucap Taka cepat,

"Dimana Jana?" Tanya pria Jepang itu yang kini telah berganti dengan kostumnya, dengan T-shirt tanpa lengan bergambar band favoritnya dan juga Jana, serta celana jeans hitam robek favoritnya serta leather biker jacket yang pas di tubuhnya, yang seluruhnya berwarna hitam,

"Kau masuklah, ia sedang bersiap di dalam," ujar Fara sambil menengok sekilas ke arah gadis yang sosoknya sedikit terhalang oleh make up artist nya tersebut,

"Oh baiklah, aku akan menyapanya sebentar," ujar Taka sambil melangkah ke dalam ruangan itu, namun saat ia hendak melangkahkan kaki nya, tiba tiba lengannya di tahan oleh Fara yang membuat pria itu sedikit terkejut dan bingung dengan sikap Fara yang tiba tiba itu,

"Seharian ini Jana terlihat agak murung, apa kalian sedang bertengkar?" Tanya Fara to the point, Taka hanya menggeleng cepat menjawab pertanyaan asisten Jana itu namun sekilas ia mengingat kejadian semalam saat Jana kembali dari makan malam bersama Ayahnya,

"Ah, Fara-san, seingatku semalam Ayahnya datang ke hotel mengajaknya makan malam, tidak terlalu lama, namun sekembalinya ia dari makan malam, ia terlihat murung, aku tak menyangka ia murung hingga sore ini, dia pun sama sekali tidak mengatakan apapun padaku, hanya saja tadi pagi ia memintaku untuk tidak meninggalkannya, itu saja," urai Taka polos, pria itu memandang Fara dengan tatapan bingung, melihat gadis yang berdiri dihadapannya terlihat melamun dan berfikir entah apa,

"Fara-san," panggil Taka sambil menggerak gerakkan telapak tangannya di depan wajah Fara yang membuyarkan lamunan fara dan sedikit membuat asisten Jana itu terkejut dibuatnya,

"Ah maaf Mori-chan, aku harus bertemu dengan manager mu dulu, kau bisa menemani Jana sebentar," ujar Fara mengalihkan perhatian Taka yang mulai terlihat penasaran akan apa yang terjadi karena perubahan sikap Jana sejak semalam, namun fokus pria itu seketika dapat teralihkan dan ia pun segera menghampiri Jana yang disambut dengan ceria oleh gadis cantik itu, dari ambang pintu Fara memandang sepasang burung kicau itu dengan tatapan khawatir, ia hafal betul dengan pola Jana saat memikirkan atau ketakutan akan sesuatu, dan setelah mendengar dari mulut Taka soal semalam, ia yakin Paman nya, yang tidak lain adalah Ayah dari Jana itu telah mengatakan sesuatu yang cukup serius hingga gadis cantik itu tak bisa berhenti memikirkannya sejak semalam.

------------

Konser malam itu dimulai tepat pukul tujuh malam, Taka amat berenergi saat membuka konsernya dengan satu lagu yang cukup membakar semangat, ia dan ketiga sahabatnya,seperti biasa, membuka nya dengan penampilan yang luar biasa atraktif, terlihat dari aksi panggung mereka yang seolah tak mengenal kata lelah, ia terlihat melompat dan berlari kesana kemari sambil tetap bernyanyi, di satu ruang tunggu, Jana melihat aksi kekasihnya itu lewat sebuah screen yang terdapat di dekatnya, ini adalah kali pertama Jana menyaksikannya secara langsung, ia tampak terpesona dengan aksi yang ia lihat itu, dalam pandangannya, Taka amatlah berbeda saat diatas panggung dan bernyanyi secara live seperti ini, energi nya seolah tak terbendung dan suaranya sama sekali tak terpengaruh dan terdengar sangat stabil meskipun ia melompat, berputar maupun berlarian kesana kemari, dan apa yang Jana dengar saat rehearsal nya dulu saat di studio mereka di jepang dan saat sekarang konser, suara Taka tak berubah sama sekali, yang membuat Jana semakin menyimpan kekaguman yang besar terhadap pria Jepang itu, masih segar dalam ingatannya saat ia pertama kali menyaksikan Rexy bernyanyi live dalam show case nya yang aksi nya sangat bertolak belakang dengan Taka malam ini, dan untuknya kali ini, semuanya sudah lebih dari cukup.Waktu perlahan bergulir, dan Taka masih dengan energi dan semangatnya bernyanyi di hadapan ribuan fans nya yang tak henti henti nya meneriakkan namanya dan ketiga sahabatnya yang lain, malam itu, keempat pria ini adalah bintangnya, dengan tata cahaya dan panggung yang terlihat megah, pesona mereka amat bersinar malam itu, Taka terlihat begitu senang melihat fans nya yang tak hentinya ikut bernyanyi bersamanya di setiap lagu yang ia bawakan, yang menandakan bahwa kepopulerannya juga tak terbantahkan meskipun itu di luar negeri nya sendiri.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang