72nd

95 1 0
                                    

Hari masih cukup pagi saat Ibu calon suami nya itu datang ke kediaman mereka, untuk berangkat bersama malam nanti menuju Jogjakarta,

"Selamat datang Bu, silakan masuk," ucap Jana sopan sambil menyambut Nyonya Masako di pintu masuk,

"Apa kabarmu nak?" Tanya Nyonya Masako lembut sambil menukar alas kaki nya dengan sandal ruang berwarna putih,

"Hanya sedikit lelah bu," jawab Jana dengan wajahnya yang sedikit pucat itu,

"Wajarlah, kau pasti sibuk menyiapkan pernikahan dan juga pendidikanmu disini," ujar Nyonya Masako sambil mengikuti Jana masuk ke dalam unit apartemen putra sulungnya itu,

"Silakan duduk bu, akan ku siapkan sarapan untuk kita," ujar Jana sambil mempersilakan calon Ibu mertua nya untuk duduk di ruang tengah,

"Tidak usah, mari sini kubantu menyiapkan sarapan," ucap Nyonya Masako seraya menghampiri Jana di Kitchen nya.
Nyonya Masako terlihat lihai saat di dapur, yang membuat pekerjaan Jana cepat selesai, namun sepintas calon Ibu Mertua nya ini sempat memperhatikan sosok Jana dari belakang, yang pagi itu mengenakan floral dress selutut berwarna kuning gading, yang tak menunjukkan lekuk tubuhnya, namun Nyonya Masako merasa ada perubahan di diri calon menantu nya itu,

"Nak aku ingin bertanya padamu," ujar Nyonya Masako tiba tiba sambil mendekati Jana,

"Kau sepertinya sedang kurang sehat?" Tanya Ibunda dari Takahiro itu,

"Ah bu, aku hanya sedikit kelelahan saja," jawab Jana mencoba menutupi fakta yang sebenarnya,

"Kau bisa menutupi nya dari putraku tapi kau tidak bisa menyembunyikannya dari ku,." Sela Nyonya Masako yang membuat Jana terdiam,

"Sudah berapa bulan usia kandunganmu nak?" Tanya nya sambil mengusap perut Jana penuh kasih sayang,

"A,..aku,. " Jana terbata sangat ingin menjawab pertanyaan itu,

"E,..empat minggu bu," jawab nya pelan setengah berbisik,

"Syukurlah, terima kasih nak, aku bahagia sekali mendengarnya," ucap Nyonya Masako lagi seraya memeluk gadis yang akan sah menjadi menantu tidak lama lagi,

"Apakah putraku sudah tau tentang hal ini?" Tanya Nyonya Masako dengan wajah penasarannya, Jana hanya menggeleng menjawab pertanyaan itu, sepertinya rentetan pertanyaan ibu mertua nya itu berhasil membuatnya semakin lemas,

"Ya sudah kau istirahat saja, biar aku yang menyiapkan ini, wanita yang sedang hamil muda tak boleh beraktifitas yang berlebihan," ujar Nyonya Masako sambil merangkul Jana menuju kamar nya lagi,

"Ah Ibu, sudah datang? Kenapa dengan Jana-san bu?" Tanya Taka yang baru saja  selesai membersihkan diri dari kamar mandi,

"Iya aku sudah datang, calon istrimu hanya kelelahan saja, ayo bawa dia untuk beristirahat," ujar Ibu nya penuh kasih sayang, segera Taka merangkul Jana dan menududukkannya di tepi ranjang mereka,

"Kau kenapa sayang? Sepertinya kau sangat lelah?" Tanya Taka khawatir, sambil berjongkok dihadapan Jana masih dengan handuk putih polos yang melilit tubuhnya dan menutupi pinggang hingga lututnya,

"Aku tidak apa apa Mori-chan, hanya sedikit kelelahan saja," jawab Jana memberikan alasan sekena nya,

"Belakangan kau terlihat sering seperti ini, adakah sesuatu yang tidak kau katakan padaku sayang?" Tanya Taka cemas melihat kondisi calon istrinya, sambil membelai mesra wajah gadis itu,

"Tidak apa apa Mori-chan, ayo kenakan pakaianmu dulu," ucap Jana mengalihkan perhatian Taka, ia belum mau menceritakan soal kehamilannya pada calon suami nya itu, dan ia masih  menyimpan dengan rapi surat keterangan dari rumah sakit yang memuat tentang keterangan bahwa dirinya kini memang telah positif dan sedang mengandung janin dari Takahiro Moriuchi, calon suaminya.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang