9th

72 5 0
                                    

Beberapa saat mereka berempat serta Maya terlibat perbincangan ringan yang diselipkan canda tawa, sampai kemudian Ibu Maya memanggil putrinya dan juga Toru untuk berbicara serius di dalam paviliun itu, ketiga sahabatnya pun segera mengerti dan pamit untuk sekedar berjalan jalan menikmati suasana Ubud di siang hari yang sekalipun terik namun tak menyurutkan keinginan ketiga pria itu untuk sekedar berjalan jalan,

"Toru-san, kami akan berjalan jalan di luar puri ini sampai kau selesai, kabari kami saja apabila kau sudah selesai berbicara dengan Maya dan Ibunya," ujar Ryota dengan pengertian,

"just take your time, dude, i know this is about your Kinandari, right?" ujar Taka sambil menepuk bahu Toru halus,

"kau tak usah terbebani," ujar Tomoya sambil menyeringai dan memberikan gesture peace dari tangan kanannya,

"arigattou," ujar Toru singkat dan segera masuk bersama Maya kedalam paviliun yang pintunya berukir ukiran khas Bali tersebut.

Taka berjalan menyusuri trotoar di pusat kota Ubud bersama dengan kedua Drummer dan Bassist nya, Ryota dan Tomoya terlihat begitu bersemangat saat melewati banyak toko toko yang menjual beraneka barang kesenian, beberapa kali ketiga pria itu bergantian saling mengambil foto dengan kamera Ryota, sesekali mereka saling terbahak saat melakukan hal konyol dimana mereka menjadi pusat perhatian wisatawan asing lainnya yang berlalu lalang di sekitar mereka, setelah mereka cukup jauh berjalan akhirnya mereka memasuki salah satu toko ice cream kecil untuk sekedar beristirahat dan menikmati ice cream yang terlihat cukup menggiurkan di siang hari terik itu,

Taka berjalan menyusuri trotoar di pusat kota Ubud bersama dengan kedua Drummer dan Bassist nya, Ryota dan Tomoya terlihat begitu bersemangat saat melewati banyak toko toko yang menjual beraneka barang kesenian, beberapa kali ketiga pria itu berga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Mori-chan, kau ingin yang mana?" Tanya Ryota sambil tetap menatap berbagai macam rasa ice cream dihadapannya,

"tentu saja strawberry!" Sambil mengambil satu cone strawberry ice cream dari salah satu pelayan toko yang melayani mereka, Tomoya sendiri sudah mulai menikmati ice cream coklatnya sambil mengambil tempat duduk menghadap jendela toko kecil itu, Taka kemudian menyusul Tomoya dengan duduk disebelahnya menghadap ke arah yang sama, tak lama setelahnya Ryota pun mengambil tempat di sebelah Taka dan memandang ke arah yang sama,

"hei bagaimana jika urusan Toru belum selesai? Apa kita harus menunggu sampai tengah malam di trotoar jalan?" Tanya Ryota setengah bergumam pada kedua sahabatnya itu,

"bagaimana kalau kita menginap semalam disini?" Celetuk Tomoya ringan,

"kalian jangan mengada ada!" Cetus Taka sambil merangkul paksa kedua sahabatnya sambil mengadu kedua kepala mereka, saat ketiga pria itu sedang bercanda sambil menikmati Ice cream nya masing masing, tiba tiba gadis yang sama yang mereka temui tadi pagi saat meeting dengan manager mereka melintas dengan pakaian yang terlihat bukan untuk dikenakan jika untuk sekadar berjalan jalan menyusuri jalan kota kecil ini, kali ini gadis itu mengenakan gaun halter neck bertali spageti yang melingkar manis di lehernya yang jenjang bermotif pop art berwarna pink tua bercampur dengan biru tosca berpotongan longgar dan melayang yang sangat mencolok dibawah sinar matahari yang terik itu, ditambah lokasi dimana ia harus berpose di pinggir jalan membuat setiap orang yang berlalu lalang dengan berjalan kaki ataupun dengan kendaraan apapun pasti menoleh melihatnya, kali ini rambutnya hanya di tata dengan gaya messy up do dan disempurnakan dengan make up mata yang sedikit menonjol, Taka memperhatikan setiap gerak gerik gadis itu, ia terlihat sangat piawai saat berpose, namun Taka masih jengkel dan melabeli gadis itu sebagai artis tak profesional sampai kemudian saat ia melihat gadis itu diminta untuk berpose seolah sedang menyebrang jalan barulah Taka menyadari bahwa pendapatnya salah, siang itu amat terik namun gadis itu diminta untuk melakukan pemotretan dengan tidak mengenakan alas kaki saat menyebrangi jalan beraspal itu dan terlihat seolah ia tidak merasakan rasa panas yang membakar telapak kaki nya yang halus, seketika Taka merasa khawatir dengan keadaan gadis itu, namun rasa itu hanya ia pendam mengingat di sisi kanan kirinya ada dua sahabatnya yang juga sedang memperhatikan gerak gerik gadis itu.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang