5th

107 7 0
                                    

Tak terasa waktu telah beranjak malam, keempat pria itu pun bersiap untuk menuju sebuah club yang dimaksud oleh vokalis mereka, dan sebuah telpon dari staf hotel yang menginfokan bahwa Mobil yang akan mengantar keempat member band besar ini sudah menunggu di lobby hotel membuat mereka harus mempercepat persiapan mereka,

"Toru-san, kenapa kau tidak membiarkanku mengendarai sendiri Mobil disini,? Padahal aku sudah memiliki International Driving License ku." Gerutu Tomoya.

"Hanya untuk malam ini saja Kan-chan, aku tidak yakin bahwa kita semua akan pulang dalam keadaan sadar," jawab Toru disambut tawa Tomoya.

Sebuah Mobil SUV hitam berhenti di pintu masuk sebuah beach club yang sedang happening di Bali, keempat member band one ok rock tersebut kemudian turun dan perlahan memasuki club tersebut, terdengar samar suara riuh para pengunjung club malam itu yang sedang menikmati alunan musik dari DJ yang malam itu sedang perform disana, mereka memasuki areal dalam dari club tersebut, suasana cukup ramai malam itu, walaupun bukan di masa liburan, Taka mengambil tempat duduk di meja Bar dan segera memesan minuman untuknya, dan ketiga sahabatnya.

"Wow Kan-chan, gadis gadis disini betul betul cantik!" Ujar Ryota yang dibalas anggukan Tomoya yang sedang memperhatikan sekumpulan gadis yang sedang bercanda dan tertawa di pinggir kolam renang di club tersebut.

"Rekomendasi temanmu memang tepat sekali Mori-chan, mata ku seperti disejukkan oleh pemandangan indah." Ujar Tomoya yang langsung dibalas dengan tawa Toru dan Ryota serta pukulan telak di kepala Tomoya, yang langsung meringis jenaka dihadapan kedua sahabatnya.

Taka hanya memandangi gelas cocktail nya dengan tatapan kosong, termenung di tengah keramaian sudah barang tentu bukan kebiasaannya, karena di setiap kesempatan mereka menghabiskan waktu untuk minum minum, Taka lah yang selalu menjadi pusat perhatian rekan rekannya, dengan segala kelucuan, keusilan dan sikap konyolnya saat menghabiskan waktu bersama dengan teman temannya, namun tidak kali ini, ia masih belum bisa menikmati penuh liburannya, penolakan Ayumi masih menyakiti hatinya, dan masih terekam jelas dalam ingatannya.

"Mori-chan, sudahlah, kita sedang liburan, lupakan sejenak masalahmu, aku tau kau paling tidak bisa diganggu apabila menyangkut harga dirimu sebagai pria, namun kali ini sepertinya sudah cukup, aku tak bisa melihatmu lebih dari ini," ujar Toru sambil menyesap sedikit cocktail nya. Taka terdiam sambil melempar pandangan ke arah Tomoya dan Ryota yang mulai berbaur, menyapa dan berbicara dengan beberapa pengunjung yang lain, sesekali mereka terlihat tertawa dengan beberapa gadis yang ikut bergabung dengan mereka.

"Lihatlah, mereka berdua, sudah asyik sendiri," celetuk Taka tiba tiba sambil menunjuk ke arah dua sahabatnya itu, Toru hanya mengangguk saja,

"ku rasa harusnya yang disitu adalah kau Mori-chan, dirimu yang ku kenal adalah orang yang mudah berbaur," Ujar Toru lagi, Taka terdiam sejenak memikirkan kata kata Toru barusan, betul juga pikirnya, liburan ini adalah hal langka yang bisa didapatkan setelah Tour panjangnya dengan sahabat sahabatnya ini,

"Aku sendiri pun dalam keadaan yang tidak terlalu baik, kau tau aku hanya sejenak melupakan saja apa yang menjadi tujuan awal ku kemari, namun tak ada salahnya aku menikmati suasana malam ini sebelum aku harus menghadapi kenyataan entah apapun itu, esok pagi," ujar Toru sedikit menunduk dan memandangi gelas cocktail nya, Taka memandang Toru dengan tatapan simpatik nya, kemudian pria mungil itu pun merangkul dan menepuk akrab bahu gitarisnya yang bidang itu,

"Baiklah, ku rasa memang tidak enak jika terus menerus murung, liburan ini terlalu berharga jika harus ditukar dengan kesedihanku, baiklah, lupakan dulu yang ada, cheers!" Seru Taka sambil mengangkat gelas cocktailnya, yang disambut oleh Toru.

Dua jam kemudian empat sahabat itu sudah larut dalam suasana dalam club tersebut, Ryota nampak sudah cukup mabuk, namun masih bisa mengendalikan diri, sedangkan Taka dan Toru serta Tomoya masih menikmati malam mereka dengan berbaur dengan pengunjung yang lain, namun saat Taka kembali duduk di kursi bar, ia melihat gadis yang sama yang sore tadi berpapasan dengannya di lobby hotel, mata Taka mengikuti gadis itu dari awal ia memasuki beach club tersebut, gadis itu nampak berbeda dengan yang sebelumnya Taka lihat, ia terlihat lebih seksi dengan sundress hitam polos berbahan tipis melayang yang memperlihatkan bahu dan mengekspos punggung mulusnya, dengan make up tipis gadis itu terlihat cantik di mata Taka, sesaat kemudian gadis itu terlihat menyapa beberapa temannya yang duduk di seberang bar tempat Taka memperhatikan, gadis itu terlihat menerima gelas berisi minuman dan langsung menenggaknya habis tak bersisa yang diiring sorak teman temannya.

Taka mengamati gadis itu lekat lekat, terkadang gadis itu terlihat tertawa sambil sesekali menerima rangkulan dan pelukan dari teman temannya, namun terkadang sorot matanya terlihat kosong seolah hanya tubuhnya yang berada di sini sedangkan pikirannya melayang entah kemana, ia merasa ada sesuatu yang jangal dari gadis itu, sekalipun sedang dikelilingi oleh teman temannya, dan tertawa bersama, namun ada kalanya ia terlihat murung, yang kemudian membuat Taka dengan dorongan insting laki laki nya bangkit berjalan menuju tempat gadis itu duduk, namun saat baru beberapa langkah, ia dikejutkan oleh Tomoya yang memintanya untuk memapah Ryota yang sudah cukup mabuk ke sofa tempat duduk mereka, mendudukkan laki laki itu di sofa dan membiarkannya tidur beberapa saat disitu.

Setelah ia yakin Ryota baik baik saja, ia berniat untuk kembali mendekati gadis itu, namun ia tidak menemukan gadis itu di tempat duduknya, Taka memutuskan untuk berkeliling beach club itu berharap menemukan gadis itu, matanya menyapu sekeliling club itu, namun ia tidak menemukan dimana gadis itu, namun saat ia hendak berjalan kembali menuju sofa tempat Ryota tertidur, tidak sengaja bahunya menyenggol seseorang yang sedang berdiri di pinggir kolam, seseorang itu ternyata gadis yang ia cari, Taka terpana melihat gadis itu dari dekat, wajahnya nampak lebih cantik lagi saat dilihat dari dekat, ada sepasang mata coklat yang dibingkai make up mata yang sedikit gelap, dan lipstik berwarna nude yang kontan memancarkan aura seksi dan misterius miliknya.
"Maaf," Taka reflek meminta maaf dalam bahasanya, yang justru langsung dijawab oleh gadis itu dengan bahasa yang sama. Taka cukup terkejut dengan itu,

"are you Japanese?" Tanya nya vokalis itu,

"oh tidak," jawabnya singkat diringi dengan senyum manisnya, Taka tau gadis ini sudah cukup mabuk sehabis minum dengan teman temannya tadi, dan sekarang ia menyingkir, menyendiri dari teman temannya seolah ada yang ia hindari, saat Taka masih terpesona oleh wajah dan senyum manis itu, tiba tiba ada dua orang pria yang sudah berjalan sedikit sempoyongan dari arah belakang gadis itu dan hampir menyenggolnya masuk ke dalam kolam renang di sisi kanan mereka, dengan sigap Taka menarik tangan dan merengkuh gadis itu ke pelukannya menghindarinya untuk tidak tercebur ke kolam, gadis itu pun terlihat kaget berada dalam pelukan Taka, sekilas Taka dapat melihat wajah terkejutnya yang justru makin terlihat menggemaskan di matanya, Taka dapat mencium harum lavender dari rambut gadis itu, aroma yang sama seperti Ayumi,

"maaf, aku hanya menghindarimu agar tidak di tabrak oleh dua pria itu tadi," ucap Taka, gadis itu mengerjap dan segera melepaskan diri dari rengkuhan Taka,

"te, terima kasih," ucap nya terbata,

"perkenalkan aku Takahiro Moriuchi," Taka mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya, gadis itu terdiam sesaat sebelum kemudian menjabat tangan Taka,

"Jana, Janitra Andara." Sebutnya.

"Senang berkenalan denganmu
Jana-san," jabat Taka sambil tersenyum, yang dibalas senyuman oleh Jana. Perkenalan itu berlangsung singkat karena ponsel gadis itu kemudian berbunyi yang membuyarkan suasana obrolan ringan mereka, dengan sopan Jana meminta izin pada Taka untuk pergi lebih dulu,

"Moriuchi-san, sepertinya aku harus kembali lebih dulu, senang berkenalan dengan mu." Pamit Jana dengan sedikit membungkuk, yang dibalas dengan gesture yang sama  oleh Taka. Tanpa mereka berdua sadari ada beberapa lensa kamera ponsel yang mengabadikan pertemuan singkat tadi untuk di upload di berbagai kanal kanal sosial media sebagai bahan gosip secepatnya.

Taka, Toru, Tomoya dan Ryota kembali dari club itu lewat tengah malam dengan keadaan Ryota mabuk berat karena toleransi alkoholnya yang rendah, Tomoya dan Toru  yang juga cukup mabuk, hanya Taka yang masih cukup dikatakan sadar dibanding ketiga sahabatnya yang lain. Inisiatif Toru memang tepat, lebih baik mereka menggunakan driver malam ini karena tidak mungkin berkendara dengan keadaan mabuk berat seperti malam ini.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang