13th

70 4 0
                                    

"Kau lapar tidak?" Tanya Tomoya tiba tiba pada kedua sahabatnya itu sambil menyusuri jalan menju pintu keluar yang sudah semakin gelap karena hari telah berganti malam dan suasan sekitar area Pura Luhur Uluwatu juga cukup rimbun dengan pepohonan membuat suasana semakin temaram,

"Aku cukup lapar, tapi kita hendak makan dimana? Tempat ini cukup jauh dari pusat kota," ucap Ryota yang juga berjalan sejajar dengan Tomoya,

"Tak apa apa, kita pergi lebih jauh sedikit, aku rindu masakan Jepang, kalian setuju tidak?" Ujar Taka yang menoleh ke kedua sahabatnya bergantian sambil tetap berjalan ke arah pintu keluar itu,

"Baiklah, ayo, kita tinggal menunggu Toru saja menyelesaikan urusannya dengan Maya, setelah itu kita langsung makan malam, aaaah aku jadi tidak sabaaaar," ucap Tomoya dengan wajah jenaka dan kekanakannya itu, lalu sebuah tepukan halus dari Taka mendarat di bahu Tomoya dan mereka pun terkekeh bersama.

Tidak terlalu lama mereka menunggu gitarisnya itu berbicara serius dengan Maya, dan setelah tiga puluh menit Toru pun menyusul mereka dan segera melompat ke dalam SUV hitam itu,

"Sudah?" Tanya Tomoya pada Toru yang baru saja memasang sabuk pemgamannya,

"Hmmm" jawab Toru dengan gumaman khasnya, dan segera, Tomoya melesatkan SUV hitam itu menuju daerah Kuta untuk makan malam bersama dengan ketiga sahabatnya itu.

Setelah berkendara kurang lebih tiga puluh menit, keempat rockstar itu pun tiba di sebuah japanese fusion resto yang terlihat elegan dan hening dengan penerangan yang tak terlalu mencolok,

"Kau tau dari mana tempat ini Kan-chan?" Tanya Ryota saat menutup pintu mobil itu, Tomoya dengan memasang wajah datarpun hanya terlihat mengacungkan ponselnya,

"Kau hidup di zaman apa Ryo-kun? Bisa bisa nya kau lupa dengan perangkat ini," jawab nya dengan wajah datar namun tetap terdengar kocak, Taka yang mendengar pembicaraan itu hanya bisa terkekeh menertawai tingkah polos dan konyol yang sering Ryota tunjukkan, sedangkan bassist itu hanya menyeringai jenaka ke arah drummer nya dengan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu, mereka pun memasuki resto itu dan segera memesan menu yang mereka inginkan, dan menghabiskan waktu dengan berbincang berbagai topik ringan hingga ke ranah pekerjaan,

"Hmmmm, kita akan pulang lusa, apakah kalian sudah menimbang tawaran Goto-san soal pilot project itu?" Tanya Toru membuka percakapan serius itu saat baru saja meneguk habis ocha nya,

"Ku rasa itu tidak buruk Toru-san, aku suka dengan kepribadian gadis itu, project kita kali ini pasti menyenangkan," ucap Tomoya yang diikuti anggukan yakin Ryota, Taka yang mendengarnya segera melemparkan pandangan protes pada bassist dan drummer nya itu,

"Apa kau bilang??! Kau suka dengan kepribadiannya??? Kau lupa siapa yang membentakku kemarin saat meeting pagi itu??!" ujar Taka mulai menyemburkan omelannya lagi, tak terima dengan kata kata Tomoya,

"Itu kan urusanmu, bagiku dia tidak ada masalah," timpal Tomoya dengan wajah tak peduli dengan reaksi Taka,

"Lagipula saat kemarin aku menonton video penampilan live nya, suaranya sangat stabil, persis sepertimu Mori-chan, ku rasa kalian pasti cocok," ujar Ryota menambahkan,

"Sudahlah Mori-chan, ini kan hanya untuk pekerjaan saja, atau kau sebenarnya menginginkan lebih seperti saat kita pertama kali menemukan Ayumi yang menjadi model video klip untuk major debut kita?" Ujar Tomoya sedikit memicingkan matanya yang membuat Taka sedikit terpojok karena ucapannya,

"Iya, kau bisa bertemu dengan Ayumi karena suatu pekerjaan, apa kau juga berharap yang sama dengan gadis ini?" Selidik Ryota yang kemudian memanggil seorang waiter untuk meminta bill pembayaran makan malam mereka,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang