7th

83 5 0
                                    

"Jan, lo semalem itu kemana sih?? Lo bilang cuma mau jalan jalan sekitar hotel aja, tapi kenapa ini ada foto lo sama vokalis band itu sih??!!" Tanya Fara dalam perjalanan mereka menuju Ubud,

"kalau gue jujur ngaku kan pasti nggak lo kasih izin gue buat jalan kan??" Ujar Jana dengam nada sedikit kesal,

"emang ada acara apa sih disana, sampe lo perlu perluin banget gini?? Kan lo janji buat nurut sama gue, susah amat sih jan??!!" Omel Fara sambil tetap menatap ke i pad nya yang penuh dengan schedule untuk gadis manis di sebelah nya itu,

"gue di telpon sama chris sama Rachel, kalo dia lagi disana, sekaligus lagi ngerayain ulang tahunnya Cliff, ada Noel sama sama Vincent juga, ya nggak salah dong gue dateng Far," ujar Jana mencoba memberi penjelasan pada asisten merangkap kakak sepupunya tersebut,

"terus apa apaan lo peluk pelukan segala begitu??" Selidik Fara, kali ini ia menghentikan kegiatannya membaca dan memeriksa jadwal Jana di i pad nya,

"gue mau kejebur kolam Far, dia megangin gue, supaya nggak jatuh itu aja, lagian account gosip aja lo percaya," jelas Jana mencoba tenang,

"tapi berita lo juga kesebar di jepang, nih lo mau jelasin apa??" Cecar Fara kesal,

"emang ni cowok cowok siapa sih Far?? Penting banget kayaknya," tanya Jana dengan nada sinis nya,

"nona, kayaknya lo ketinggalan berita selama tiga dekade deh, masa lo nggak tau sih mereka siapa??" Tanya Fara setengah tak percaya,

"sumpah gue nggak tau Far, nggak penting juga," jawab Jana sambil mengibaskan tangannya menyiratkan bahwa ia tak peduli siapa keempat pria yang tadi duduk dihadapannya,
"mereka itu band rock dari Jepang Jan, udah go internasional juga, nih ya gue kasih liat mereka nih siapa," ujar Jana sambil menyerahkan I pad nya pada Jana yang sedang membuka video live performance Taka dan ketiga sahabatnya itu di salah satu konsernya dari Youtube,

"oh," gumam Jana singkat sambil menyerahkan kembali i pad Fara pada pemiliknya,

"hah?? Oh doang??" Tanya Fara meyakinkan,

"iya, kenapa lo? Ada yang salah??" Tanya Jana balik sedikit sebal,

"nggak apa apa sih Jan, aneh aja, ini band fanbase nya lumayan gede lho, cewek cewek banyak yang nge fans sama mereka berempat, dan lo cuma oh aja gitu??" Ucap Fara sedikit tak percaya,

"iya, orang gue bukan fans mereka kok," jawab Jana, kali ini dia sudah cukup kesal dengan pertanyaan Fara yang sedari tadi mencecarnya,

"ya nggak apa apa sih, aneh aja," gumam Fara,

"Jan, lo masih kekeuh nggak mau ambil project duet lagi? Gue rasa project dari mas Mathias kali ini buat batu loncatan lo untuk bisa debut di luar negeri, kenapa lo nggak langsung setuju aja sih Jan?" Tanya Fara panjang lebar, mencoba membanting topik pembicaraan sekaligus merayu Jana untuk mengambil bagian dalam pilot project ini,

"gini ya Far, gue emang nggak mau duet lagi, terakhir kali gue duet, nggak cuma hasilin hits tapi juga anak luar kawin dari pasangan duet gue, walaupun anak itu meninggal waktu usia kandungan gue delapan bulan, tetep aja gue hancur banget waktu itu. ingat kan lo, gimana lo susah payah sembunyiin gue dari media soal kehamilan gue? ditambah Rexy yang ternyata kabur ke US sampai sekarang, gue nggak mau itu keulang lagi Far, gue trauma sama itu, gue nggak mau hancur lagi Far,.." urai Jana dengan nada kecewa yang jelas masih terasa oleh Fara,

"tapi ini kan bukan sama solois Jan, actually lo itu nanti jadi featuring mereka buat beberapa konser mereka gitu kok," sahut Fara mencoba menjelaskan setenang mungkin pada Jana, namun Jana yang sudah tak ingin lagi menimpali apapun, akhirnya memilih memejamkan matanya berharap rasa kesalnya sedikit menghilang mengingat pemotretan hari ini ia juga dituntut untuk dapat mengekspresikan keanggunan dan juga senyum yang tulus dan juga elegan, tak mungkin jika ia membiarkan suasana hatinya tetap gusar, mengingat ia dalam jadwal pemotretan dengan fotografer senior untuk majalah fashion high end itu.

----------------

"Toru-san, kau yakin ini jalannya?" Tanya Tomoya pada Toru yang duduk disebelahnya sambil tetap memantau aplikasi map yang mereka gunakan untuk mempermudah mereka dalam menemukan jalan menuju tujuan mereka,

"iya betul, aku sudah mengecek nya Kan-chan, ini jalur yang semestinya kita lewati," jawab Toru tenang sambil tetap memantau jalur mereka via ponselnya,

"oke baiklah," ujar Tomoya singkat sambil mengemudi dengan kecepatan sedang, sementara di kursi belakang, Ryota terlihat asyik memandangi jalan yang mereka lewati dan sesekali memotret dengan kamera DSLR yang ia bawa saat mereka melewati objek yang dirasa menarik oleh bassit band itu, sedangkan Taka disebelahnya, walaupun sudah tidak semarah tadi namun suasana hatinya belum kembali sepenuhnya, ia hanya memandangi pemandangan dari jendelanya drngan tatapan kosong, sesekali Toru melirik ke belakang, yang terkadang Taka terlihat seperti anak kucing yang sedang marah, dengan alisnya yang berkerut dan menyatu, serta rambutnya yang terlihat sedikit acak acakan, membuat leader band tersebut tak kuasa menahan tawa nya,

"kau ini kenapa hah?! Menertawakanku?!" Tanya Taka gusar pada Toru yang belum berhenti tertawa,

"tidak Mori-chan, kau ini masih marah karena gadis tadi?" Tanya Toru disela tawanya,

"aku masih kesal dengan perlakuannya padaku tadi, bayangkan saja, aku tiba tiba di marahi oleh nya atas foto yang entah siapa yang mengambil dan mengupload nya ke social media, ini kan bukan salahku!" Ceracau Taka masih dengan nada emosi, kali ini, Taka betul betul seperti anak kucing yang siap mencakar siapapun yang memasuki teritorinya,

"sudahlah Mori-chan, kemarahanmu tak akan membuat project baru ini berhenti hanya karena kau tak sudi berduet dengannya," timpal Tomoya dilanjutkan dengan tawa nya yang menggelitik,

"ah sudahlah," sergah Taka, yang kembali memandang ke arah jendela, ingatannya kembali ke kejadian tadi pagi, dimana seorang gadis yang sudah ia temui semalam sebelumnya, yang terlihat menarik perhatiannya, justru berbanding terbalik dengan yang ia temui beberapa jam tadi, namun ada sesuatu yang menggelitik hati dan pikirannya, entah kenapa gadis itu membawa ingatan Taka kembali ke awal pertemuannya dengan Ayumi, tentunya pertemuannya dengan Ayumi tidak sekacau dengan gadis ini, namun ada satu kesamaan yang sangat Taka kenal karena gadis ini menguarkan aroma yang sama dengan Ayumi, aroma lavender yang selalu Taka sukai dari awal ia berkenalan dengan Ayumi bertahun yang lalu, Taka mengingat kembali kejadian tadi saat awal gadis itu datang bersama dengan asistennya dan duduk tepat dihadapannya, yang akhirnya Taka dapat melihat dengan jelas setiap inci dari wajah gadis itu, Taka belum pernah melihat raut wajah seperti ini sebelumnya, ia menduga bahwa gadis ini memiliki beberapa campuran unik sehingga memiliki wajah cantik yang tidak selalu dimiliki kebanyakan gadis gadis lain pada umumnya, namun seketika pujian yang ia simpan dalam hati mendadak lenyap saat gadis itu mulai menyemburkan protesnya saat meeting pagi tadi baru saja dimulai oleh managernya dan juga produser dari gadis itu, terlebih lagi protesnya pada Taka soal foto yang terlanjur tersebar luas di berbagai kanal berita dan media sosial baik dari negeri nya sendiri maupun dari dalam negeri gadis itu yang membuat gadis itu amat gusar tadi, perlahan Taka mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari berita tentang dirinya dan gadis itu yang semalam ia selamatkan karena hampir tercebur ke dalam kolam di beach club, tak sulit menemukan berita itu, Taka lalu membuka salah satu judul berita tentang dirinya dengan gadis itu, judulnya memang cukup provokatif, karena sudah pasti efeknya akan memunculkan serangkaian spekulasi di kalangan fans nya soal siapa gadis yang ia peluk semalam di club itu, kemudian dengan teliti ia melihat ke satu foto yang disertakan dalam berita itu, dalam foto itu memang dirinya terlihat memeluk gadis itu, setidaknya memang itu yang terlihat jelas, namun untuk sekarang ia terlalu malas untuk menanggapi apapun soal foto itu, karena di hari hari sebelumnya seringkali Taka diberitakan oleh media karena foto foto semacam ini, dan ini sama sekali bukan hal baru untuknya, namun ia tak mengetahui bahwa karena satu foto ini, hidupnya tak akan sama lagi.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang