14th

67 4 0
                                    

Taka memijat keningnya, terbangun saat alarm di ponsel Toru berbunyi, ia pun menggapai ponselnya sendiri yang ia letakkan di night stand yang ada di sisi ranjangnya itu, ia lalu melihat layar ponselnya dengan mata nya yang masih setengah terpejam, waktu masih menunjukan pukul enam pagi, masih terlalu pagi untuknya, entah kenapa Toru memasang alarm sepagi itu, ia lalu beralih memandang Toru yang justru sama sekali tak bergeming dan tetap terlelap dalam mimpinya,

"Jika bukan milik sahabatku, sudah kubuang jauh jauh ponsel sialan itu," gerutu Taka sambil bangkit dari ranjangnya dan mengenakan sandal ruangan menuju kamar mandi, ia pun melangkah dengan sedikit gontai, masih dengan rasa kantuk yang menggelayut berat di kedua kelopak matanya, ia pun memasuki kamar mandi yang luas dan lengang itu, dan berdiri di hadapan cermin besar yang terpasang di sisi dinding kamar mandi itu, perlahan ia pun meraih sikat gigi nya dan membasahinya sedikit dan mengoleskan pasta gigi di ujung bulu bulu sikat itu dan mulai menyikat giginya perlahan, setelah beberapa saat, ia pun membersihkan rongga mulutnya, berkumur untuk melarutkan sisa busa yang ada di sela sela giginya, saat ia membasuh bibirnya untuk membersihkan sisa busa di sudut sudutnya, ia kembali teringat kejadian semalam saat ia mencium Jana di luar kendali pikirannya, ia tidak mabuk kala itu, dan ia juga yakin gadis itu tidak mabuk, karena ia tidak mencium sisa alkohol dari aroma nafasnya, namun entah kenapa ia seperti orang mabuk yang bisa sembarang melakukan tindakan di luar kontrol dirinya sendiri, perlahan ia menyentuh bibir nya sendiri, seolah ingin merasakan kembali sisa dari ciumannya semalam, ciuman itu tidaklah mengandalkan nafsu, namun Taka bisa merasakan hasrat terpendam dari gadis itu saat Jana perlahan membalas ciumannya semalam, rasa itu terlalu asing untuk nya sekaligus sangat personal, ia masih mengingat bagaimana Jana membalas ciumannya itu, perlahan dan sangat manis, melebihi ciuman pertamanya yang ia dapatkan dari kekasih pertamanya yang terpaut usia beberapa tahun lebih tua darinya, namun semalam, Taka berhadapan dengan seorang gadis yang sebenarnya masih asing untuknya namun tanpa sengaja berbagi ciuman yang terasa sangat personal untuknya, bukan karena sudah lama ia tidak mencium seorang gadis, namun rasa yang ia rasakan lebih dari itu, dan Taka mulai hanyut dengan perasaan asing yang mulai tumbuh merambati hati nya yang hancur karena keputusan sepihak Ayumi padanya beberapa tahun yang lalu.

Toru sudah bagun dari tidurnya dan sedang duduk di tepi ranjangnya sendiri saat Taka baru saja selesai dari kamar mandi, vokalis itu berjalan kembali menuju ranjangnya sendiri dan kembali meraih ponselnya, mengalihkan perhatiannya sendiri dari bayangan kejadian semalam,

"Kau kemana semalam?" Tanya Toru tiba tiba, yang membuat Taka sedikit tersentak karena pertanyaan Toru dengan suaranya yang berat itu,

"Just take a walk at beach," jawabnya singkat munggungi leadernya dan tetap fokus ke layar ponselnya sambil membalas beberapa pesan singkat dalam aplikasi pesan miliknya,

"Kenapa kau kembali dengan wajah kacau begitu?" Selidik leader itu sambil menuang air dari pitcher yang ada di meja di dekat jendela kamarnya itu, dengan rambut pirangnya yang masih terlihat sedikit berantakan, Taka tertegun mendengar kata kata Toru,

"si gachapin ini belum tidur rupanya saat aku kembali," batin nya,
"Adakah yang harus ku ketahui, Mori-chan?" Selidik Toru dengan wajah penasaran dan nada sedikit menggoda Taka setelah ia meneguk habis air mineral dari gelasnya, vokalis itu hanya diam saja saat Toru menggodanya seperti itu,

"Jangan jangan kau habis mencium seorang gadis dan di tampar ya?" Tanya Toru asal, mengingat tindak tanduk Taka yang begitu sembrono dan teledor, kemungkinan tebakan Toru bisa saja terjadi,

"Aku tak ditampar olehnya," jawab Taka reflek yang kemudian disadari oleh nya bahwa itu adalah kesalahan, menjawab pertanyaan Toru tanpa pikir panjang adalah sebuah kesalahan besar, apalagi dilakukan di hari yang masih pagi seperti ini,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang