64th

67 1 0
                                    

Pagi itu suasana di Puri Ubud terlihat sangat sibuk, beberapa kerabat Puri terlihat sudah berdatangan, suasana hiruk pikuk menjadi pertanda bahwa sebuah acara sakral dan besar akan segera digelar, Maya dan Toru akhirnya sampai di hari ini, dimana pernikahan mereka sebentar lagi akan terlaksana, Maya yang semula memutuskan untuk menggelar pernikahannya tidak di area Puri, akhirnya tetap menyelenggarakan acara sakralnya itu di kediamannya, untuk tetap menghormati adat istiadat nya sebagai Bangsawan puri dan juga menghormati segenap tetua yang menjadi tokoh sentral dalam keluarga keturunan Raja Ubud itu,

sebelumnya ia merasa tak pantas menggelar pernikahannya di sana, selain karena ia menikah dengan Toru Yamashita yang merupakan seorang yang asing untuk kalangannya dan ditambah juga pria ini bukanlah dari kalangan bangsawan, dan pertimbangan berik...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebelumnya ia merasa tak pantas menggelar pernikahannya di sana, selain karena ia menikah dengan Toru Yamashita yang merupakan seorang yang asing untuk kalangannya dan ditambah juga pria ini bukanlah dari kalangan bangsawan, dan pertimbangan berikutnya adalah bahwa kedua orang tua nya sendiri juga bukan tokoh besar puri itu, namun setelah melewati diskusi serius antara kedua orang tua nya dengan kerabat Puri lainnya, akhirnya pernikahan itu tetap di laksanakan di lingkungan puri, yang  juga sekaligus sebagai simbol  Maya sebagai bagian dari lingkungan Bangsawan Puri Ubud untuk yang terakhir kali nya sebelum gelar kebangsawanannya itu harus ikhlas ia tanggalkan, karena pernikahan nya ini, namun untuknya itu bukan menjadi suatu masalah karena untuknya, cinta adalah cinta, yang tidak terhalang status sosial dan juga sekat sekat yang membatasi nya, yang kontan membuat banyak proses pernikahan secara adat nya itu terpangkas, namun justru membuat dirinya sedikit lega karena tidak mengikuti banyaknya ritual jika ia menikah dengan sesama Bangsawan.

Pagi itu di villa tempatnya menginap, Toru sedang bersiap dengan dibantu oleh seorang kerabat Maya dari puri Ubud yang dengan sigap membantu memakaikan seluruh pakaian tradisional Bali itu, mulai dari kain hingga perlengkapan lainnya, dengan atasan safari khas pria Bali berwarna putih dengan ikat kepala udeng Bali yang serasi dengan kain saput yang menutupi bagian bawah tubuhnya setelah kamen nya terpakai sempurna, yang juga senada dengan kain yang digunakan Maya nanti nya, yaitu tenun berwarna merah tua, ia tampak begitu gagah,  sedangkan di ruangan lain, ketiga sahabatnya pun sedang dibantu mengenakan pakaian yang sama hanya saja sedikit terlihat lebih sederhana di banding Toru yang akan menjalani upacara pernikahannya.

Di ruangan lain Ayah dan Ibu Toru terlihat juga sedang bersiap untuk serangkaian acara pernikahan putra bungsu nya ini, untuk acara di pagi hari ini, keluarga Toru memilih untuk mengenakan pakaian tradisional dari negeri nya, Ibu nya terlihat anggun dengan Kimono cantik berbahan sutera berwarna hitam dengan simbol keluarga di dada kanan dan kiri yang bermotif cantik itu yang serasi dengan Hakama yang dikenakan Ayah Toru, begitu juga dengan Kakak laki laki Toru dan juga Kakak Ipar Toru yang juga mengenakan Kimono dan Hakama, dan tak ketinggalan pula kedua keponakannya dengan penampilan serupa yang membuat kedua nya terlihat menggemaskan, kontan penampilan keluarga nya sangat kontras dengan tamu lain yang hadir, yang justru menambah warna unik dalam upacara pernikahan itu,.

Di tempat lain ketiga sahabat Toru terlihat sudah selesai bersiap dengan penampilan khusus mereka di hari spesial sang gitaris,

"Whoooaaaaah, Ryo-kun, kau terlihat tampan sekali dengan ikat kepala itu" ujar Tomoya antusias sambil memandang dirinya dan Ryota di cermin dekat mereka,

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang